6 Cara Mengatasi Kecemasan yang Berlebihan

cara mengatasi kecemasan

Kecemasan tentang yang berlebihan sering dialami oleh banyak orang, terutama anak muda. Setiap individu memiliki masalahnya masing-masing, dan ini adalah bagian normal dari kehidupan.

Tidak perlu menghindarinya, apalagi menyangkal. Langkah pertama dalam mengatasi kecemasan adalah menerima kenyataan bahwa masalah adalah bagian dari kehidupan kita. Dengan penerimaan, rasa cemas bisa diminimalisir.

Jika saat ini kamu sedang dilanda kecemasan tentang masa depan, berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu kamu mengatasi kecemasan tersebut.

1. Menerima Masalah Sebagai Bagian dari Hidup

Langkah pertama dalam mengatasi kecemasan yang berlebihan adalah dengan menerima masalah yang datang. Setiap manusia dihadapkan pada ujian hidup yang terus berulang. Satu masalah selesai, yang lain akan muncul. Ini adalah proses alami yang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat.

Semakin besar masalah yang kamu hadapi, semakin besar pula kebesaran hati yang Tuhan siapkan untuk kamu. Jadikan masalah sebagai teman dan guru yang mengajarkan pelajaran hidup yang berharga.

2. Hindari Memikirkan Hal yang Belum Terjadi

Salah satu penyebab utama kecemasan adalah memikirkan hal-hal yang belum terjadi. Seringkali, kita menghabiskan waktu untuk membayangkan skenario terburuk, yang sebenarnya belum tentu terjadi. Pikiran kita cenderung memperbesar masalah dan menimbulkan kecemasan yang berlebihan.

Seperti kata Gus Dur, “Jangan memikirkan apa yang kamu tidak tahu. Kalau sudah tahu, buat apa dipikirkan?” Fokuslah pada apa yang ada di depan mata, bukan pada ketidakpastian masa depan.

Baca Juga: 7 Cara Menyelesaikan Masalah dengan Teman, Gampang!

3. Ikhlas

Ikhlas adalah salah satu kunci penting untuk mengatasi masalah yang berlebihan. Meskipun mudah diucapkan, ikhlas sering kali sulit dipraktikkan. Ikhlas berarti menerima hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita, tanpa ada perasaan kecewa atau penolakan dalam hati.

Menurut Gus Baha, maqam tertinggi dalam hidup adalah ketika kita bisa menerima qodho dan qodar dengan lapang hati. Ketika kamu dapat menerima takdir, baik itu baik atau buruk, tanpa protes, kecemasan pun akan berkurang.


4. Introspeksi Diri

Seperti yang telah disebutkan, kecemasan tentang masa depan adalah masalah yang umum dirasakan. Masalah sebenarnya adalah kesempatan untuk melakukan introspeksi dan memahami diri lebih dalam. Jadikan masalah sebagai sarana untuk menjadi pribadi yang lebih bijak.

Dengan introspeksi, kamu bisa melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan menemukan pelajaran berharga yang bisa diambil.

5. Kenali Diri Sendiri

Dalam buku saya yang berjudul Berdamai dengan Sakit Hati, saya membahas bahwa kecemasan adalah peluang untuk mengenal diri sendiri. Individu yang memahami siapa dirinya cenderung lebih mudah mengatasi masalah dan menemukan solusi yang tepat.

Sebaliknya, kecemasan yang berlebihan sering dialami oleh mereka yang belum benar-benar mengenal diri sendiri. Maka, penting untuk mulai mengenal diri lebih dalam, agar dapat mengatasi masalah dengan lebih bijak.

Baca Juga: 6 Cara Agar Tidak Ketergantungan Pada Orang Lain

6. Dengarkan Kata Hati

Mengikuti kata hati adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi kecemasan tentang masa depan. Pribadi yang terbiasa mendengarkan dirinya sendiri lebih mampu membedakan mana dorongan hati dan mana yang berasal dari pikiran.

Mengapa penting mendengarkan kata hati? Karena kata hati adalah bisikan suci yang membimbing kita ke arah yang benar. Sementara pikiran sering kali dipengaruhi oleh ego dan ilusi. Dengan mengikuti kata hati, kamu bisa menghindari kekecewaan yang sering kali muncul dari ekspektasi berlebihan yang diciptakan oleh pikiran.