5 Contoh Seni Sastra Peninggalan Islam di Indonesia

seni sastra peninggalan islam di indonesia

Seni sastra peninggalan Islam di Indonesia memiliki peran penting sebagai media dakwah dan komunikasi pada masanya. Sejak abad ke-13, sastra Islam mulai berkembang di wilayah pesisir Indonesia, yang kala itu menjadi pusat perdagangan dengan pedagang dari Arab, Portugis, Cina, dan lainnya.

Perkembangan sastra Islam ini mencapai puncaknya pada masa kejayaan Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Mataram.

Lantas, apa saja bentuk seni sastra peninggalan Islam yang digunakan sebagai sarana dakwah dan komunikasi? Mengutip buku Seri IPS Sejarah karya Drs. Prawoto, M.Pd. (2006:97-99), berikut lima karya sastra peninggalan Islam yang masih dikenal hingga kini:

1. Babad

Babad adalah karya sastra yang menceritakan sejarah menggunakan bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Bali, Madura, dan Sasak. Babad memiliki nilai historis tinggi karena menggambarkan peristiwa pada masa pemerintahan kerajaan Islam.

Contoh babad yang populer hingga kini antara lain:

  • Babad Tanah Jawi
  • Babad Giyanti
  • Babad Demak

Meskipun sistem kerajaan sudah tidak ada, kisah dalam babad masih sering diceritakan dan menjadi bagian dari sejarah sastra Indonesia.

2. Syair

Selain babad, terdapat syair, karya sastra berupa sajak dengan ciri khas empat baris per bait dan memiliki rima yang seirama. Syair memiliki makna mendalam dan hingga kini masih populer serta sering dipraktikkan dalam seni sastra.

Contoh syair peninggalan Islam yang terkenal:

  • Syair Perahu
  • Syair Kompeni Walanda
  • Syair Ikan Terubuk

Syair tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral.

3. Suluk

Suluk merupakan karya sastra yang berkembang pada masa kerajaan Islam tertua di Indonesia dan erat kaitannya dengan ajaran tasawuf. Suluk memuat ajaran spiritual yang dikembangkan oleh para wali, atau tokoh-tokoh penyebar Islam pada masa itu.

Pada era modern, istilah “wali” kerap mengalami pergeseran makna, namun karya suluk tetap memiliki nilai penting dalam sejarah perkembangan agama Islam di Nusantara.

4. Hikayat

Hikayat adalah karya sastra Melayu yang menceritakan kisah tokoh-tokoh bersejarah dengan pesan moral yang kuat. Fungsi utama hikayat adalah sebagai sarana hiburan, motivasi, dan penyampaian nilai-nilai kehidupan.

Contoh hikayat yang legendaris dan masih sering kita dengar:

  • Hikayat Amir Hamzah
  • Hikayat Hang Tuah

Hikayat ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan tradisi Melayu.

5. Kitab-Kitab

Pada masa kerajaan Islam, banyak kitab yang ditulis untuk mendokumentasikan sejarah dan nilai-nilai ajaran Islam. Kitab-kitab ini mencerminkan kejayaan kerajaan Islam seperti Perlak, Samudera Pasai, Malaka, Demak, dan Yogyakarta.

Beberapa contoh kitab peninggalan kerajaan Islam yang populer hingga kini antara lain:

  • Kitab Manik Maya
  • Kitab Sasana-Sunu
  • Kitab Nitisastra
  • Kitab Sastra Gending

Kitab-kitab ini merupakan warisan penting yang masih dijaga dan dijadikan referensi oleh para sejarawan.

Itulah beberapa seni sastra peninggalan islam yang sampai sekarang masih sering kita dengar kisahnya. Terkadang, kisah tersebut masih berbentuk kisah dongeng yang diceritakan dari mulut ke mulut. Pre-Order Buku Ketika Mas Gagah Pergi, kisah penuh nilai Islami yang meneruskan tradisi sastra Islam sebagai media dakwah dan inspirasi.

Semoga sedikit ulasan tentang seni sastra peninggalan islam ini cukup memberikan jawaban. Barangkali, kamu salah satu penikmat sastra yang tertarik ingin menyalami karya-kaya dahulu, yang kemudian di kolaborasi dengan gaya kekinian. Semoga bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)