Rekomendasi buku bacaan di bulan ramadhan bisa dijadikan solusi mengisi waktu luang. Saat bulan ramadhan tiba, ada banyak moment baru selama satu bulan penuh.
Ada banyak kegiatan tambahan yang bisa kita lakukan saat bulan ramadhan. Misalnya membaca buku. Buat kamu yang bingung, bacaan buku yang pas dan bagus di baca saat bulan ramadhan adalah sebagai berikut.
Table of Contents
Toggle10 Rekomendasi Buku Bacaan di Bulan Ramadhan
1. Novel – Tentang Rasa
Jika kamu adalah pecinta sastra, maka buku novel berjudul “tentang rasa” ini adalah solusinya. Secara garis besar, buku ini mengisahkan tentang percintaan yang mengalami pasang surut. Yah, ketika menjalin sebuah hubungan, pasti ada gejolak, dan perasaan ini hal yang wajar.
Novel karya Dicky Permana mengisahkan dalam plot yang menarik dan dramatis. Di dalamnya novel ini juga menyuguhkan quote yang dapat dijadikan catatan hidup.
2. Kumpulan Puisi – Catalog Kehidupan
Sementara buat kamu yang tidak suka dengan novel, karena terlalu panjang dan drama yang tak kunjung usai. Maka buku katalog kehidupan ini bisa menjadi alternatif buku yang bisa kamu baca. Buku karya genta gala ramadhanu adalah buku yang menawarkan kumpulan puisi.
Karena konteksnya adalah sastra puisi, maka sudah dapat dipastikan lebih ringan di baca, namun tetap kaya akan pesan dan kesan. Kumpulan puisi ini ditulis dari perjalanan hidup si penulis.
Jadi kisah kehidupan dari kecil hingga dewasa si penulis dikemas dalam sebuah puisi agar pesannya dapat disampaikan kepada pembaca. tema yang termuat pun beragam, ada yang bersifat personal, spiritual, sosial hingga budaya.
3. Antologi Cerpen – Kehidupan Sebuah Ransel
Atau mungkin, kamu salah satu pecinta cerpen? Maka rekomendasi buku yang wajib kamu baca adalah buku karya sri winardi yang berjudul sebuah ransel. Cerpen ini mengangkat beragam tema, namun masih ada korelasi dengan perkembangan zaman terkait tentang isu politik, sosial, budaya dan teknologi.
Penulis berharap buku ini mampu memberikan wawasan bagi orangtua tentang perkembangan zaman anak muda sekarang, tentunya jauh berbeda dengan masa orangtua dulu. Lewat cerpen ini, diharapkan orang tua bisa memahami perkembangan yang sekarang terjadi, karena yang menjalani hidup adalah anak-anak itu sendiri.
4. Novel – Bertemu Di Ruas Buku
Bagi yang suka membaca sastra, ada yang lebih puas jika membaca novel. Karena emosi pembaca benar-benar akan di ajak menyelami lebih dalam. Rekomendasi buku bacaan di bulan ramadhan yang bisa dijadikan teman adalah buku berjudul “Berjudul di Ruas Buku”. Novel ini ditulis oleh Nur Amin yang mengisahkan tentang tokoh Medha. Medha adalah seorang mahasiswa baru. Seorang pemuda yang mencari arti cinta, arti pertemanan dan mencari arti kesendirian.
Medha adalah pemuda yang rajin menulis. Ia seorang mahasiswa yang mendapatkan kesempatan untuk datang dan pergi di banyak tempat, sehingga banyak hal keresahan dan pengalaman yang pernah ia singgahi. Moment inilah yang kemudian dituliskan dalam sebuah bukunya. Ia pemuda yang kritis, tulisannya banyak mengangkat isu tentang politik, sosial, lingkungan, budaya, moralitas dan filsafat.
5. Pilihan tak terpilih
Jika kamu ingin rekomendasi buku yang tidak biasa. Maka buku pilihan tak terpilih karya Suyatno adalah solusinya. Buku yang mengangkat perdebatan dunia perdukunan – yap, kita tahu indonesia salah satu negara yang cukup kental mempercayai adanya dukun, santet dan dunia perklenikan.
Namun, isu masalah dukun ini semakin menarik ketika Pesulap Merah muncul membongkar semua praktik sulap yang berkedok dukun. Dari topik yang diangkat, buku ini sudah memberikan sedikit gambaran daya tarik perdebatan di dunia perdukunan di negeri ini.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku Novel Islami Populer dan Non Islami
6. Lima
Rekomendasi buku bacaan di bulan ramadhan, yang masih ada nuansa-nuansa agama, maka buku Lima karya Udhie Gaffar adalah solusinya. Buku ini mengisahkan anak yatim piatu sejak berusia 10 tahun. Anak tersebut bernama Fatih. Ia di besarkan oleh kakak dan neneknya dari pihak almarhum ayah.
Dimana kakek dan neneknya adalah kyai terkenal sekaligus memiliki pondok pesantren Darussalam. Kakek fatih di daerahnya bernama kyai Zainal Arifin, yang pada 10 November 1945 ia juga seorang veteran perang Kemerdekaan NKRI. Jadi novel ini tidak hanya religius, tetapi juga ada nuansa perjuangan dan nasionalisme.
7. Buku Yen Katresnan Rinonce Rembulan Kalimput Pedhut Ora Apa-Apa
Buat kamu yang pride jowo, ingin nuansa novel nuansa medok jowo, maka ada satu rekomendasi buku karya D. Roch Ediyanto yang berjudul Buku Yen Katresnan Rinonce Rembulan Kalimput Pedhut Ora Apa-Apa. Dari judulnya saja sudah unik. Isi buku menggunakan bahasa jawa. Jadi buat kamu yang tidak tahu bahasa jawa, harus mlipir dulu. Ulasan yang diangkat dari buku ini mengisahkan tentang percintaan, si tokoh Aku dengan tokoh wanita bernama Rani.
8. Meraih Kebahagiaan Menepis Duka
Jika kamu sekarang sedang berada di fase jatuh, sedih, putus asa, bingung dan ragu maka buku yang bisa dijadikan teman bukan kumpulan cerpen maupun novel. Tetapi buku self improvement atau buku-buku motivasi. Salah satu buku yang direkomendasikan adalah buku berjual meraih kebahagiaan menepis duka karya amma yuri. Secara garis besar, buku ini menegaskan bahwa setiap orang memiliki masalah hidup.
Menyerah terhadap masalah yang dihadapi bukanlah jalan keluar. Masalah hanya perlu dihadapi dan diterima agar bisa menemukan kebahagiaan. Jadi buku ini akan mengajak pembaca mencari kebahagiaan. Buku ini menjawab pertanyaan seputar sudut pandang psikologi, filsafat, kebudayaan dan biologi. Buku ini sangat cocok sebagai teman untuk merefleksi diri.
9. Sekeping rasa yang tersisa
Ingin nuansa bacaan yang melow dan cinta-cintaan, ada rekomendasi novel berjudul Sekeping Rasa Yang Tersisa karya Evie Kareviati. Tulisan ini diangkat dari kisah nyata bernama Lestari. Ia hidup bersama ayahnya, sementara ibunya sibuk bekerja sebagai tukang setrika. Sebuah kisah perjuangan hidup si tokoh yang pada akhirnya ia bisa hidup lebih baik, dan mendapatkan suami yang baik. Sampai di sini, si tokoh menganggap penderitaan dan masalah hidup sudah selesai.
Ternyata ujian hidup belum selesai. Karena suaminya masuk ajaran sesat yang memaksa Lestari menggugat cerai. Ia menikah lagi dan setelah menikah lagi dianggap selesai, ternyata masih ada juga masalah. Ada banyak konflik yang menegangkan yang dikupas tuntas di buku ini. Buat kamu yang ingin menjajaki emosi, bisa baca novel ini.
Itulah beberapa rekomendasi buku bacaan di bulan ramadhan, mulai dari fiksi dan non fiksi. Dari beberapa rekomendasi di atas, kamu tipe yang suka buku fiksi seperti kumpulan cerpen, kumpulan puisi, novel, atau lebih senang membaca buku-buku motivasi?
Buat kamu yang tertarik ingin mendapatkan salah satu dari buku di atas, bisa langsung kunjungi di sini. Kamu bisa langsung masukan keranjang, dan bisa menjadikan mereka sebagai teman membaca di bulan ramadhan. (Iruekkawa Elisa)