Mengapa harus membaca buku? Ketika semua pasti akan berlalu? Sebuah pertanyaan klise. Mungkin, pertanyaan tersebut relevan buat kamu yang saat ini sedang berada dalam permasalahan hidup, apapun itu masalahnya. Sehingga membuat kamu bertanya dan mencari-cari jawaban.
Ada banyak alasan kenapa harus membaca buku. Salah satunya agar keluar dari konsep pikiran yang membuat kamu terpenjara dan tidak bisa keluar dari masalah yang sama. Dan, salah satu jalan keluar dari permasalahan tersebut adalah membaca buku tentang hijrah atau membaca artikel tentang hijrah seperti yang sedang saat ini kamu baca. Berikut adalah alasan kenapa kamu harus membaca buku tentang hijrah
Table of Contents
ToggleBuku Ketika Semua Pasti Akan Berlalu
Semua Pasti Akan Berlalu adalah buku karya Luqman Al-Hakim yang mengajarkan kita bahwa tidak ada badai yang tak berlalu dan tak ada luka yang tak sembuh seiring waktu. Kehidupan selalu berputar, membawa kita pada kebahagiaan dan kesedihan. Namun, satu hal yang pasti: semua akan berlalu.
Buku ini mengajarkan kita cara menerima setiap fase kehidupan dengan lapang dada, menghadapi perubahan dengan bijak, serta menemukan kekuatan untuk terus melangkah.
Melalui kisah-kisah inspiratif dan pesan-pesan positif, buku ini membantu pembaca memahami bahwa tidak semua kesedihan itu buruk, dan tidak selamanya kesenangan itu baik. Buku ini juga mengajak kita untuk merenungi makna hidup dengan lebih dalam, serta menemukan ketenangan dan keikhlasan dalam menjalani setiap fase kehidupan.
Dengan membaca Buku Semua Pasti Akan Berlalu, kita diajak untuk lebih bijak dalam menghadapi setiap perubahan, menerima setiap fase kehidupan dengan lapang dada, dan menemukan kekuatan untuk terus melangkah maju. Buku ini menjadi bacaan yang menenangkan dan menuntun kita untuk lebih ikhlas dalam menjalani hidup
Mengapa Harus Membaca Buku Semua Pasti Akan Berlalu?
Kenapa harus membaca buku? Yap, membaca buku hanyalah jembatan atau sarana kita untuk memungut ilmu pengetahuan dari segala sumber, dari segala cabang ilmu dan dari segala hal. Karena buku adalah jendela dunia.
Meskipun, untuk bisa menjadi pribadi yang solutif bisa juga membaca pola alam, pola hidup sendiri dan masih banyak cara yang tiap orang memiliki caranya sendiri-sendiri.
1. Mengubah Mindset untuk Kehidupan yang Lebih Bermakna
Hampir semua sumber masalah yang ada di dalam hidup kita ini dikarena oleh konsep umum yang terbentuk. Bentuk konsep adalah, banyak aturan, banyak pendapat dari luar dan banyaknya dogma-dogma. Sehingga, segala hal yang tidak sesuai dengan konsep sebuah kesalahan.
Sehingga ada sisi jiwa kita yang merasa tertekan. Rasa ketertekanan inilah yang menjadikan sumber masalah. Hanya orang-orang yang mampu keluar dari konsep umumlah yang bisa hidup dengan santai, bebas dan bahagia secara lahir dan batin.
2. Membantu Mencari Jalan Kembali
Hijrah adalah kata yang lebih sering digunakan untuk arti hijrah dari agama A ke agama B. padahal, kata hijrah bisa saja diartikan kamu berpindah sikap dari yang malas-malasan menjadi rajin, dll.
Ketika kata hijrah terbatas pada agama satu dengan agama lain, maka masih ada batasan “salah” dan “benar”. Dan ketika kita beragama sudah bisa tidak membenarkan atau tidak menyalahkan agama satu dengan orang lain, maka kamu sudah hijrah ke jalan spiritual.
3. Netral
Untuk bisa di titik netral tidaklah mudah. Butuh proses panjang bisa netral pada sesuatu yang tidak kita sukai dan yang kita sukai. Netral adalah bentuk objektivitas kita dalam menjalani kehidupan. Ketika kita bisa netral, kita
4. Memahami Esensi Hijrah
Banyak orang mengira hijrah hanya soal perubahan tampilan atau berpindah tempat, padahal hijrah mencakup perubahan pola pikir, akhlak, dan gaya hidup menuju kebaikan.
Buku tentang hijrah bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam, baik dari sisi sejarah, nilai-nilai Islam, maupun relevansinya dengan kehidupan modern.
5. Hukum Sebab Akibat
Masih merujuk di bab sebelumnya, bahwasanya hijrah itu juga paradoks. Hijrah bisa dikonotasikan dengan kebaikan. Sebelum kita berada di kesadaran ingin hijrah, kita berada dalam kondisi kelam. Dan kemauan kita ingin ke arah level yang lebih baik, maka bisa hijrah ke mode lebih berkesadaran.
Dari proses ini, kita belajar bahwasanya ada yang nama nya sebab akibat. Ketika kita melakukan hal buruk, maka hasilnya memberi keburukan, berlaku sebaliknya.
6. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Hijrah bukan sekadar perubahan lahiriah, tetapi juga batiniah. Membaca buku bertema hijrah dapat membantu seseorang lebih memahami Islam, meningkatkan keyakinan kepada Allah, dan menguatkan niat untuk terus berada di jalan yang benar.
7. Berdamai Ego
Ketika kita bisa merasakan esensi dari kata “semua pasti akan berlalu” dan kita bisa di mode (esensi) hijrah. Maka, itu artinya kita sudah bisa berdamai dengan ego. Dimana kamu bisa menerima hidup kamu apa adanya tanpa menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain, dan kamu bisa mengontrol ego yang terselip jauh di dalam diri kita.
8. Menjalani Hidup Lebih Rileks
Ketika semua hal di atas sudah kamu lalui tanpa perlawanan dan kemarahan. Maka, kamu sudah bisa menjalani hidup ini dengan rileks. Kondisi rileks inilah yang pada akhirnya kamu bisa fokus pada potensi dan bakat kamu. Sehingga kamu lebih eksploratif, kreatif dan lebih berdaya.
Itulah alasan mengapa harus membaca Buku Semua Pasti Akan Berlalu, karena membaca buku hanyalah salah satu jalan mencari wawasan. Dan ketika semua kehidupan yang terjadi dalam hidup kita, biarlah terjadi. Masalah rasa kita menangkapnya sedih, senang, berat atau ringan, semuanya pasti akan berlalu. Karena memang hidup ini berputar. Semoga ulasan ini bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)