6 Penyebab Susah Bangun Tahajud dan Cara Mengatasinya

penyebab susah bangun tahajud

Mengapa bangun tahajud itu berat bagi banyak orang? Bangun tahajud memang bukan perkara mudah. Banyak orang merasa kesulitan karena faktor kelelahan fisik, pola tidur yang tidak teratur, hingga lemahnya niat.

Setelah seharian beraktivitas, tubuh cenderung menuntut istirahat penuh, sehingga alarm di sepertiga malam sering kali diabaikan. Selain itu, kebiasaan begadang dan paparan cahaya biru dari gawai juga mengganggu kualitas tidur (National Sleep Foundation, 2022).

Padahal, tahajud memiliki waktu paling mustajab untuk berdoa dan mendapatkan ketenangan batin. 

Penyebab Susah Bangun Tahajud

Sholat tahajud sering disebut sebagai ibadah malam paling istimewa. Dalam hadis riwayat Muslim, disebutkan bahwa Allah SWT turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir untuk mengabulkan doa dan mengampuni dosa hamba-Nya.

Namun kenyataannya, tidak sedikit orang yang mengakui susah bangun tahajud, meski sudah bertekad dan menyiapkan alarm. Lalu, apa sebenarnya penyebabnya? Berikut enam penyebab susah bangun tahajud yang penting untuk kamu pahami.

1. Kurang Tidur dan Kelelahan Fisik

    Aktivitas padat sepanjang hari membuat tubuh membutuhkan waktu istirahat penuh. Saat tidur larut malam, tubuh otomatis menolak bangun di sepertiga malam terakhir.

    Menurut Sleep Foundation (2023), orang dewasa membutuhkan tidur 7–9 jam setiap malam agar fungsi tubuh berjalan optimal. Jika tubuh kelelahan, wajar bila keinginan bangun tahajud kalah oleh rasa kantuk dan lemas.

    2. Lemahnya Niat dan Tekad 

      Banyak orang ingin bangun tahajud, tapi hanya sebatas niat tanpa komitmen. Dalam Islam, niat menjadi pondasi utama amal.

      Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Jika niat tidak kuat, rasa malas dan kantuk akan lebih mudah menguasai diri.

      Jika kamu sering merasa niat tahajud mudah luntur, mungkin hatimu sedang butuh diingatkan kembali tentang makna keikhlasan dan cinta kepada Allah.

      Buku Dua Rakaat Dulu Aja, Panduan Menggapai Cinta Allah di Sepertiga Malam bisa menjadi teman terbaik untuk membangkitkan semangat ibadah malam dan menumbuhkan tekad untuk kembali mendekat pada-Nya.

      3. Tidur Larut Akibat Gaya Hidup Modern

        Salah satu penyebab susah bangun tahajud yang paling umum adalah gaya hidup digital. Banyak orang menghabiskan waktu malam untuk bermain media sosial, menonton film, atau bekerja hingga larut.

        Cahaya biru dari layar gadget menekan hormon melatonin yang berfungsi mengatur tidur. Menurut National Sleep Foundation (2022), paparan cahaya biru berlebih dapat menunda rasa kantuk hingga 1–2 jam.

        4. Tidak Menjaga Pola Makan dan Kesehatan Tubuh

          Pola makan juga berpengaruh pada kualitas tidur dan semangat beribadah malam. Makan terlalu berat atau minum kafein menjelang tidur membuat tubuh sulit beristirahat. Akibatnya, tidur menjadi gelisah dan sulit bangun tepat waktu.

          5. Gangguan Hati dan Pikiran yang Tidak Tenang

            Hati yang gelisah atau pikiran yang penuh beban sering membuat tidur tidak nyenyak. Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang menghambat tidur dalam. Akibatnya, ketika alarm tahajud berbunyi, tubuh belum siap untuk bangun.

            Menurut penelitian Harvard Medical School (2021), kualitas tidur sangat dipengaruhi oleh kondisi emosional seseorang.

            6. Kurangnya Kebiasaan dan Disiplin Ibadah Malam

              Bangun tahajud bukanlah hal instan, melainkan hasil pembiasaan. Banyak orang gagal karena tidak melatih diri secara bertahap. Awalnya mungkin terasa berat, tapi seiring waktu tubuh akan terbiasa.

              Baca Juga: 10 Tips Bangun Tahajud Tanpa Drama Agar Lebih Bermakna

              Cara Mengubah Hambatan Agar Bisa Tahajud

              Tahajud sering disebut sebagai ibadah paling istimewa yang hanya bisa dilakukan oleh mereka yang benar-benar mencintai Tuhannya. Tapi jujur saja, bangun malam bukan perkara mudah.

              Alarm bisa disetel berkali-kali, tapi mata tetap enggan terbuka. Kalau kamu sering mengalami hal yang sama, jangan buru-buru merasa gagal.

              Bisa jadi, ada hambatan tahajud yang belum kamu sadari, dan sebenarnya bisa diatasi dengan langkah sederhana. Berikut 6 cara agar bisa tahajud dengan lebih ringan dan konsisten.

              1. Sadari Bahwa Tahajud Adalah Undangan, Bukan Beban

                Banyak orang gagal bangun tahajud karena menganggapnya kewajiban yang berat, bukan undangan kasih dari Allah. Padahal, tahajud adalah kesempatan untuk berbicara langsung dengan Sang Pencipta di saat dunia terlelap.

                Jadi, tidak ada salahnya ubah cara pandangmu. Jangan fokus pada rasa kantuknya, tapi pada kehormatan yang kamu dapatkan ketika Allah “memanggilmu” untuk mendekat di sepertiga malam terakhir. Dengan niat seperti ini, semangat bangun tahajud akan tumbuh dari hati, bukan dari alarm.

                2. Kurangi Beban Pikiran Sebelum Tidur

                  Salah satu hambatan tahajud terbesar adalah pikiran yang terlalu penuh. Ketika otak masih sibuk memikirkan pekerjaan, masalah keluarga, atau hal-hal yang belum selesai, tidur jadi tidak nyenyak, dan bangun malam pun terasa mustahil.

                  Sebelum tidur, cobalah lakukan digital detox sederhana. Misalnya jauhkan ponsel, matikan notifikasi, dan lakukan dzikir ringan.

                  Menurut National Sleep Foundation (2022), menurunkan stimulasi digital 30 menit sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur hingga 35%. Tidur yang tenang akan membuat tubuh lebih mudah bangun untuk tahajud tanpa paksaan.

                  3. Bangun Rutinitas Tidur yang Disiplin

                    Kedisiplinan kecil bisa jadi kunci besar dalam ibadah. Jika kamu terbiasa tidur tidak menentu, tubuh tidak memiliki ritme alami yang membantu untuk bangun malam. Cobalah tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan.

                    Setelah tubuh terbiasa, bangun di jam 3 pagi bukan lagi hal berat. Bahkan, kamu bisa terbangun secara alami tanpa alarm. Inilah cara paling sederhana namun efektif agar bisa tahajud tanpa harus memaksa diri.

                    4. Gunakan Metode “Tahajud Bertahap”

                      Banyak orang ingin langsung rutin tahajud panjang, padahal baru mulai. Akhirnya gagal di hari kedua. Kuncinya, bertahap tapi konsisten.

                      Mulailah dengan dua rakaat saja di awal Subuh. Setelah seminggu, majukan waktu bangunmu 10 menit lebih awal. Lama-lama, tubuh dan hati akan terbiasa dengan ritme ibadah malam. Rasulullah SAW bersabda:

                      “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Muslim)

                      5. Jaga Hati Tetap Bersih dari Dosa dan Dengki

                        Imam Al-Ghazali pernah menulis dalam Ihya Ulumuddin, bahwa dosa yang tidak disadari bisa menjadi penyebab hati berat menerima panggilan ibadah malam. Maka sebelum tidur, luangkan waktu untuk introspeksi dan beristighfar.

                        Maafkan orang lain, bersihkan hati dari iri dan amarah. Ketika hatimu tenang, tidur pun ringan, dan bangun tahajud terasa lebih mudah. Ingat, Allah hanya mengundang mereka yang hatinya siap untuk dekat dengan-Nya.

                        Baca Juga: Menakjubkan, Keajaiban Sholat Tahajud 40 Hari Berturut Turut

                        6. Baca Doa Agar Bisa Bangun Tahajud

                          Tidak ada kekuatan selain yang datang dari Allah. Karena itu, biasakan membaca doa agar bisa bangun tahajud sebelum tidur. Salah satunya yang diajarkan Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Bukhari:

                          اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
                          Allahumma inni a‘ūdzu bika minal ‘ajzi wal kasal

                          Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan.”

                          Bacalah dengan sungguh-sungguh, lalu serahkan sisanya kepada Allah. Jika malam itu belum terbangun, jangan putus asa, terus ulangi setiap malam sampai hatimu siap menerima panggilan.

                          Setiap orang pasti pernah gagal, tapi yang membedakan adalah siapa yang terus mencoba. Dengan mengubah cara pandang, mengelola pikiran, menjaga rutinitas tidur, serta memperkuat niat dan doa, semoga kamu bisa menjalankan sholat tahajud.

                          Semoga artikel dari Bukunesia Store ini bermanfaat untuk membantu kamu mengenali apa yang membuat sulit bangun tahajud. Ingat, setiap usaha untuk mendekat kepada Allah tak pernah sia-sia, meski dimulai dari dua rakaat di malam sunyi.

                          Referensi

                          Al-Ghazali. (n.d.). Ihya Ulumuddin [Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama]. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
                          Bukhari, I. (1997). Shahih al-Bukhari (Vol. 1–9). Riyadh: Darussalam Publishers.
                          Harvard Medical School. (2021). The effects of caffeine and digital stimulation on sleep. Retrieved from https://www.health.harvard.edu/
                          Harvard Medical School. (2021). The Importance of Sleep for Emotional Health.
                          Muslim, I. (2000). Shahih Muslim (Vol. 1–5). Riyadh: Darussalam Publishers.

                          Artikel Terbaru