Menjalankan salat Tahajud memang berat tetapi ada banyak sekali keutamaan salat tahajud, terutama untuk para wanita atau perempuan yang rutin menjalankannya.
Sebelumnya, kita sudah bahas mengenai Keajaiban Salat Tahajud 7 Hari 7 Malam. Baca artikel tersebut supaya lebih istiqomah dan semangat.
Sebagai seorang hamba, kita diberikan oleh Allah sebuah karunia berupa takdir yang menentukan kita dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan. Kita tidak pernah meminta untuk dilahirkan sebagai apa. Namun, takdir tersebut harus senantiasa kita syukuri dengan cara menjalankan peran kita masing-masing dalam kehidupan sosial dan beragama.
Harus kita akui bahwa pada akhirnya terdapat peran yang cukup berbeda antara laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan terdapat perbedaan peran yang berawal dari kondisi biologis. Sebagai contoh, terdapat perbedaan hormon antara laki-laki dan perempuan.
Hal tersebut menyebabkan laki-laki cenderung memiliki kekuatan lebih kuat dan postur tubuh lebih besar dari pada perempuan. Contoh lainnya yang paling umum dijumpai adalah perempuan memiliki rahim untuk melahirkan, sedangkan laki-laki tidak. Perbedaan-perbedaan tersebutlah yang pada akhirnya memengaruhi pembagian peran antara laki-laki dan perempuan dalam pola kehidupan.
Dalam pembagian peran, berarti sebenarnya tidak ada yang lebih baik dan lebih tidak baik. Keduanya saling membutuhkan satu sama lainnya. Laki-laki membutuhkan peran perempuan karena ada beberapa hal yang sama sekali tidak bisa dilakukan oleh mereka, begitupun sebaliknya.
Allah mengatur takdir ini dengan sedemikian rupa. Maka dari itu, kita sudah sepatutnya percaya bahwa Allah memberikan apa yang baik bagi kita, bukan hanya apa yang kita inginkan. Sebagai Zat yang Maha Tahu, Allah memberikan kepercayaan kepada kita bahwa kita sanggup menjalani peran kita di dunia ini. Hal ini disinggung dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 286 berikut ini:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (QS. Al- Baqarah: 286)
Tentu saja terdapat kesukaran tersendiri ketika kita menjalankan peran sebagai laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, kesukaran-kesukaran tersebut selalu dibarengi oleh aturan-aturan yang juga berbeda, baik dalam ranah sosial maupun ritual. Islam mengatur kedua ranah tersebut dengan cara yang adil, dengan cara yang seadil-adilnya.
Persoalan ini merupakan hal yang kadang disalah-pahami oleh sebagian orang, sebab dari berbagai aspek, semisal dari cara penyampaian aturan tersebut, pemahaman yang keliru, maupun cara mempraktikannya. Dalam hal ini, sebenarnya islam hendak menempatkan perempuan di atas tempat yang mulia.
Seperti yang kita tahu, seiring bergeraknya zaman, perjuangan perempuan dalam ranah sosial semakin marak digaungkan. Dalam hal ini perempuan menuntut emansipasi, atau kesetaraan peran. Kendatipun persoalan ini banyak diperdebatkan oleh berbagai kelompok dengan ideologi yang beragam.
Tidak hanya antara dua kelompok yang dasar pemikirannya berbeda, kelompok yang memiliki dasar pemikiran sama pun tidak jarang saling memperdebatkan persoalan ini. Dalam hal ini kaum muslim di seluruh dunia pun tidak terlepas dari perdebatan ini, sebab terdapat cara pembacaan yang berbeda atas dasar Al-Quran maupun hadis.
Perbedaan pendapat memang tidak dapat dihindari, hal ini kembali pada kepercayaan kita, selama apa yang kita yakini merupakan bentuk ketaatan kepada Allah, bukan mengedepankan nafsu keduniawian semata. Sementara itu, dalam persoalan antara kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, Allah pada akhirnya hanya melihat ketaqwaan kita. Hal ini dapat dibaca dalam Surat Al-Hujurat berikut ini:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujurat: 13)
Di antara banyaknya amal ibadah yang diperintahkan oleh Allah, terdapat satu ibadah yang disukai Allah. Ibadah tersebut adalah salat tahajud. Amalan sunah ini diperuntukkan tidak hanya untuk laki-laki, akan tetapi perempuan pun dianjurkan untuk melaksanakannya. Amalan ini merupakan satu cara yang tepat untuk menunjukkan ketaqwaan kita di mata Allah.
Baca Juga: Ciri-Ciri Wanita yang Rajin Salat Tahajud
Keutamaan Salat Tahajud bagi Perempuan
Terdapat banyak keutamaan salat tahajud baik di mata Allah maupun sebagai amalan yang memiliki manfaat untuk fisik. Berikut adalah dua dari banyaknya keutamaan salat tahajud.
1. Diangkat ke Tempat yang Terpuji
Melaksanakan salat tahajud merupakan cara kita menunjukkan kepatuhan kita kepada Allah. Sebab, ketika malam hari, kita rela membagi waktu istirahat kita dengan melakukan salat pada saat kebanyakan orang tertidur.
Hal ini memang cukup berat untuk dilakukan, akan tetapi hal ini diimbangi dengan balasan yang jauh lebih besar dari Allah, yaitu diangkat ke tempat yang terpuji. Hal ini disebut dalam ayat Al-quran berikut ini:
“Dan pada sebagian malam hari sembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)
2. Bermanfaat untuk Kesehatan Fisik
Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadis:
“Lakukan sholat malam karena itu adalah tradisi orang-orang shalih dihadapanmu, sarana mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dosa, menghapus perbuatan salah, dan mencegah segala macam penyakit dari tubuh.” (HR Tirmidzi)
Hadis tersebut menjelaskan sebuah amalan yang sangat dianjurkanan, sebab terdapat banyak keutamaan yang dapat diambil ketika kita melaksanakannya. Dengan bangun di malam hari untuk melaksanakan salat tahajud, berarti kita sebenarnya dituntut untuk memiliki pola hidup yang sehat.
Melaksanakan tahajud bukan berarti mengorbankan jam tidur begitu saja, hingga pada siang hari kita harus terkantuk-kantuk menjalankan aktivitas.
Agar kita dapat melaksanakan salat tahajud dengan rutin, berarti kita harus tidur lebih awal atau tidak tidur terlalu larut, selain itu kita harus mengatur pola makan agar mendapat gizi yang cukup untuk menjalankan aktivitas pada siang hari. Lalu kita dapat melanjutkan olah raga di pagi hari selepas salat.
3. Penampilan dan Wajah Lebih Menawan
Ketiga, rupa wajah wanita akan lebih menawan dibandingkan dengan wanita lainnya yang tidak menjalankan salat tahajud. Kenapa? Sebab, dalam dunia medis pun sebenarnya mandi atupun wudhu di malam hari sekitar pukul 03.00 – Subuh sangat baik untuk kesehatan.
Selain itu, apabila wanita sudah segar di pagi hari lebih awal, maka dalam menjalankan kesehariannya akan lebih semangat dan tidak ngantuk. Oleh karenanya, kharisma akan muncul dalam wajah seorang wanita.
4. Muncul Aura Baik
Munculnya aura baik ini juga tak lepas dari efek psikologi seseorang yang salat malam tahajud. Biasanya orang yang tahajud terlihat lebih beraura positif sebab sifatnya selalu dalam naungan bersyukur kepada Sang Pencipta dan ikhtiar.
5. Mudah Mendapatkan Rezeki
Jiwa positif dan kharisma yang baik membuat pekerjaan yang awalnya berat bisa dijalanin dengan baik. Ada hadist juga yang membahas mengenai mengapa mudah mendapatkan rezeki untuk yang suka salat tahajud.
“Tiga orang yang diridai Allah SWT., yaitu seorang yang pada tengah malam bangun dan salat, suatu kaum (jamaah) yang bersaf untuk salat, dan suatu kaum yang berbaris untuk perang di jalan Allah.” (HR. Abu Ya’la).
Dari hadist di atas, maka dalam mencari rezeki akan mudah dikabulkan dan apabila dijalankan dengan tulus maka akan diridhai.
6. Mendapatkan Ampunan Dosa
Berdasarkan hadist Bukhari dan Muslim, maka kita sebagai hamba harus selalu meminta ampun. Apalagi dalam kondisi salat tahajud dimana kita bisa dekat sekali dengan Allah SWT.
“Pada tiap malam, Tuhan Kamu turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Dia berfirman, “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Kuperkenankan seruannya. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, akan Kuperkenankan permintaannya. Dan barangsiapa yang meminta ampunan kepadaKu, Aku ampuni dia”. (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Keutamaan yang Lainnya
Dan pastinya masih banyak sekali keutamaan salat tahajud yang lainnya yang kadang tidak ketahui dan sadari. Untuk lebih tau, pahami keutamaan salat tahajud dan apa keistimewaan bagi yang menjalankan baca pada Buku Salat Tahajud.
Bagaimana jika perempuan ingin rutin Tahajud?
Secara biologis, perempuan harus mengalami haid setiap bulannya. Ketika itu terjadi, perempuan memang dilarang untuk melaksanakan beberapa amalan, salah satunya adalah salat. Hal ini merupakan keringanan yang diberikan oleh Allah, sebab haid memang menurunkan kebugaran kondisi fisik seorang perempuan.
Maka dari itu, hal ini tidak perlu dipaksakan. Seorang perempuan yang sedang mengalami haid tetap bisa bangun di sepertiga malam jika ia mampu, sebab terdapat amalan lain yang bisa dilakukan. Salah satunya tersirat dalam hadir berikut ini:
Siapa yang bangun malam lalu membangunkan keluarganya hingga shalat dua rakaat, mereka akan dimasukkan ke dalam golongan laki-laki dan perempuan yang banyak ingat Allah SWT.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Abu Sa‘id Al-Khudri)
Membangunkan keluarga di tengah malam, meskipun tidak ikut melaksanakan salat bisa mendatangkan pahala, selain itu menjaga agar kebiasaan bangun di sepertiga malam terakhir tidak hilang begitu saja.
Jika seorang perempuan telah memiliki anak, maka ia menjadikan dirinya sebagai contoh kepada anak-anaknya. Sementara pada saat yang sama, ia mengajak dan menjaga suaminya agar mendapatkan banyaknya keutamaan dari salat tahajud.
WallahuA’lam bishawab.