7 Alasan Pentingnya Mengajarkan Public Speaking Bagi Siswa

alasan-pentingnya-mengajarkan-public-speaking-bagi-siswa

alasan pentingnya mengajarkan public speaking bagi siswa efektif meningkatkan skill dan bakat siswa. Sehingga siswa menjadi lebih unggul dibandingkan siswa-siswa lain yang tidak bisa public speaking. Sayangnya, tidak semua tenaga pendidik mengajarkan keterampilan public speaking ini kepada para murid.

Maka tidak heran jika anak-anak yang berbakat menjadi jalan ditempat, dan kurang eksploratif. Sehingga bagi orang tua murid yang menyadari bakat public speaking memiliki inisiatif untuk mengembangkan potensi bakat anak.

Alasan Pentingnya Mengajarkan Public Speaking Bagi Siswa

Berikut adalah alasan pentingnya mengajarkan public speaking bagi siswa yang wajib diketahui oleh orang tua ataupun tenaga pengajar. 

Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Tidak semua anak memiliki rasa percaya. Mayoritas anak rendah diri dan minder. Hal ini wajar, karena kemampuan berfikir anak-anak masih dalam proses perkembangan. Terkhusus bagi siswa SD, rasa percaya diri perlu dibangun dan dilatih sejak dini. Salah satu membentuk rasa percaya diri bisa dengan bersosialisasi, mengikuti ekstrakurikuler dan masih banyak keterampilan lain. 

Biarkan anak menemukan minat atau menemukan apa yang mereka senangi. jika anak dengan berpidato, maka berilah ruang di sana. karena anak bisa eksplore dan mendapatkan pengalaman baru. misalnya, orangtua atau tenaga pendidik mensuport dengan mengikutkan dalam lomba pidato antar sekolah. Bisa juga memberikan kesempatan berpidato ketika di sekolah memiliki event-event sekolah.

Menyampaikan Ide Dan Gagasan

Alasan pentingnya mengajarkan public speaking bagi siswa selain mengasah rasa percaya diri dan mengasah skill, juga bisa dijadikan sebagai sarana siswa berlatih menyampaikan ide dan gagasan mereka. Inilah yang menarik dari seorang siswa dalam satu sekolah. Terkadang kita menemukan siswa yang pasif, pemalu dan tidak berani berbicara.

Sebaliknya, ada pula menemukan anak yang super aktif, banyak ide yang disampaikan dan anaknya asertif. Siswa yang memiliki ide dan gagasan saat dikelas sudah sepantasnya di dengarkan dan diapresiasi. Jangan sekali-sekali dijatuhkan, disepelekan dan response negative lainnya. Biasanya anak yang memiliki keberanian menyampaikan ide dan gagasan mereka juga anak yang cukup nyeleneh dan idenya seringkali tidak pernah terpikirkan oleh tenaga pendidik atau guru. 

Meningkatkan Kualitas Diri

Meskipun hanya bermodal terampil berbicara di depan panggung, ternyata public speaking bisa meningkatkan kualitas diri. Kenapa bisa demikian? Karena Ketika siswa bisa berpidato, dia memiliki beberapa keterampilan sekaligus. Yaitu memiliki keterampilan mengontrol dirinya sendiri, memiliki kemampuan berpikir analitis, dan memiliki rasa percaya diri yang baik. 

Berpidato di panggung tidaklah mudah. Kita harus bisa menyelaraskan emosi, menenangkan pikiran dan mengaktifkan berfikir analisis dan kritis. Jadi dalam sekali berdiri di panggung, sebenarnya siswa sedang mengerahkan segala kemampuan di dalam dirinya. Agar apa yang disampaikan, selaras antara pikiran, hati dan perasaannya. 

Kemampuan inilah yang pada akhirnya bisa menjadi selling point. Dimana anak memiliki kelebihan special. Bahkan orang dewasa sekalipun, belum tentu bisa memiliki bakat public speaking ini.

Berfikir Kritis 

Seperti yang disinggung sebelumnya. Bahwasanya public speaking adalah keterampilan dasar yang menuntut siswa untuk berpikir kritis. Apalagi bagi siswa jenjang SD. Rata-rata dari mereka lebih tertarik untuk bermain dibandingkan berpidato. Banyak pula siswa yang memilih berpikir malas-malasan, daripada berpikir kritis Menyusun materi pidato. Jadi, jika kita menemukan siswa yang berbakat pidato, maka perlu diapresiasi. Karena ia adalah 1:10 dari siswa lain. 

siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat dilihat dari sikap di kehidupan sehari-hari. Misalnya, siswa terlihat lebih tanggap dan cepat saat menghadapi masalah. karena ia mampu mencari solusi secara cepat. ketika berbicara pun lebih tertata, sehingga mudah dipahami oleh orang lain. Untuk cara penyampaiannya, siswa yang berbakat menjadi speaker memiliki bakat alami untuk menarik orang lain dengan kata-katanya.

Membuat Orang Lain Bisa Mendengarkan Kita

Tidaklah mudah membuat orang lain bisa mendengarkan apa yang kita ucapkan. Bahkan untuk kalangan orang dewasa sekalipun, hal ini susah. Jika ternyata ada siswa yang memiliki kemampuan mempersuasi dengan kata-kata dan kalimatnya, dan mendengarkan apa yang dikatakan, maka siswa ini salah satu siswa yang menerima manfaat dari ajaran public speaking.

Salah satu ciri siswa yang bisa membuat orang lain bisa mendengarkan kata-katanya adalah, ia memiliki alur logika yang masuk akal, sehingga bisa diterima oleh orang. Tidak hanya itu saja loh. Siswa juga memiliki kemampuan berbicara yang menarik dan menyenangkan, sehingga banyak orang yang nyaman saat siswa tersebut berbicara. 

Baca Juga:

Membangun Relasi 

Jangan sepelekan anak-anak. Jangan anggap seorang siswa tidak bisa membangun relasi. Membangun relasi itu tidak dilihat dari usia. Tetapi dari potensi, bakat dan skill (value) yang dimiliki seseorang. Salah satu bukti bahwa seorang siswa yang dari segi usia masih kecil, mereka tetap bisa membangun relasi adalah anak-anak yang sukses mengikuti ajang kejuaraan. 

Meskipun usia mereka masih kecil, karena bakat, prestasi, dan value mereka. Maka mereka pun memiliki relasi tidak main-main. Mereka bisa berkenalan dengan orang yang sama-sama memiliki value yang terbaik. Dimana relasi inilah yang akan menjadi investasi di masa yang akan datang. 

Membangun Leadership Sejak Dini

Biasanya siswa yang terbiasa disibukan dengan aktivitas positif, yang sifatnya meningkatkan keterampilan public speaking. Maka mereka cenderung memiliki leadership sejak dini. Apalagi jika siswa tersebut sejak awal sudah tempa mengikut ajang kejuaraan. Maka ia tidak hanya jago menjadi seorang speaker. Tetapi juga jago dalam mengontrol diri, dan berani mengambil keputusan. 

Sementara, siswa di usianya yang tidak biasa dengan tempaan seperti ini cenderung menjadi follower, minder, tidak percaya diri dan banyak masalah kecil namun cukup berpengaruh. Itu sebabnya, siswa yang demikian perlu diarahkan kemana ketertarikan mereka dan bakat mereka. Agar bisa dibina dan ditempat sejak dini. Agar secara mental juga lebih kuat.

Kesimpulan

Itulah beberapa alasan pentingnya mengajarkan public speaking bagi siswa. Bukan berarti setiap siswa harus memiliki bakat di public speaking. Kita sebagai tenaga pendidik dan sebagai orangtua juga perlu memahami bahwasanya setiap anak itu membawa bakat dan memiliki alur takdir hidupnya sendiri-sendiri, yang tidak dapat disamakan satu dengan yang lain. 

(Iruekkawa Elisa)