Bagi kamu yang menyukai dunia tulis-menulis, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Helvy Tiana Rosa. Beliau adalah sosok perempuan yang inspiratif, sukses mengembangkan bakat menulis, hingga meraih banyak pencapaian di dunia literasi dan seni budaya.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan kiprah beliau, yuk kita ulas biografi singkat Helvy Tiana Rosa!
Latar Belakang Hidup
Di balik nama besarnya, Helvy Tiana Rosa ternyata memiliki latar belakang yang sangat sederhana. Ia tumbuh di lingkungan yang penuh kesahajaan, bahkan pernah tinggal di tepi rel kereta api. Helvy merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, dengan dua adik yang juga dikenal di dunia sastra, yaitu Asma Nadia dan Aeron Tomino.
Ayahnya, Amin Usman, yang juga dikenal sebagai Amin Ivo’s, adalah seorang penulis lagu asal Aceh, yang salah satu karyanya, “Jangan Ada Dusta Diantara Kita,” pernah dipopulerkan oleh Dewi Yull. Dari sini, bisa kita lihat bahwa bakat seni memang mengalir dalam darah keluarganya.
Helvy lahir di Medan pada 2 April 1970. Sejak kecil, ia sudah terbiasa dengan dunia literasi, berkat dukungan penuh dari kedua orangtuanya. Ayahnya yang seorang musisi sering meminta pendapat Helvy tentang lirik lagu yang dibuatnya.
Pengalaman ini membentuk mentalitas dan bakat literasinya sejak dini. Tak heran, Helvy kecil sudah aktif mengikuti berbagai perlombaan, seperti puisi dan cerpen, dan berhasil memenangkan banyak kejuaraan.
Pendidikan dan Pencapaian
Seiring berjalannya waktu, Helvy semakin berprestasi, baik di dunia literasi maupun dalam hal pendidikan. Ia menuntaskan pendidikan S1 dan S2 di Fakultas Sastra/Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, dan kemudian melanjutkan studi S3 di Pendidikan Bahasa, Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kepeduliannya pada pendidikan juga ditunjukkan dengan perannya sebagai dosen di Fakultas Bahasa dan Seni, UNJ.
Di samping menjadi ibu dari dua anak, Helvy tetap aktif dalam berbagai kegiatan, baik sebagai pengajar maupun penulis. Tak hanya itu, di tahun 2016, ia juga melebarkan sayapnya di dunia perfilman dengan menjadi produser film layar lebar berjudul “Ketika Mas Gagah Pergi”, yang diangkat dari salah satu karya novelnya yang populer.
Selain itu, Helvy juga memiliki pengalaman yang sangat berharga dalam dunia seni budaya. Pada tahun 2003-2004, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Kesenian Jakarta, dan pada tahun 2011-2020.
Helvy terlibat sebagai Wakil Komisi Pengembangan Seni Budaya dan Peradaban Islam di MUI serta menjadi Anggota Majelis Sastra Asia Tenggara. Berkat kiprah dan kontribusinya, ia dinobatkan sebagai salah satu dari 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia.
Karya-Karya Helvy Tiana Rosa
Ketika berbicara tentang karya-karyanya, Helvy Tiana Rosa sudah menulis lebih dari 80 buku. Beberapa buku yang paling populer di antaranya:
- Buku Derana (Penerbit Bukunesia, 2024)
- Ketika Mas Gagah Pergi (Pustaka Annida, 1997)
- Pippi: Gadis Kecil dari Tepi Rel Kereta Api (Republika, 2022)
- Puisi Puisi yang Melepuh di Mataku (Bitread, 2019)
- Perempuan yang Berdansa dengan Puisi (Bitread, 2017)
- Mata Ketiga Cinta (ANPH, 2012)
- Cinta Menggerakkan Segala (Bersama Benny Arnas, Republika, 2018)
- Hayya (Bersama Benny Arnas, Penerbit Aman Palestin, 2019)
- Kepada Perempuan yang Menginginkan Suamiku (Bersama Asma Nadia, Penerbit Krangkaf 2024)
Tak hanya menulis buku, Helvy juga mendirikan Teater Bening pada tahun 1990 dan aktif menulis naskah serta memproduksi film-film yang bertema kemanusiaan. Beberapa di antaranya adalah:
- Ketika Mas Gagah Pergi (2016)
- Duka Sedalam Cinta (2017)
- 212 The Power of Love (2018)
- Hayya (2019)
- Hayya 2 (2021)
- Jomblo FiSabilillah (2023)
- Gaza (2024)
Selain itu, Helvy juga memproduksi film dokumenter Lebanon the Land of Refugees (2024) yang akan segera dirilis.
Kesimpulan
Helvy Tiana Rosa adalah salah satu tokoh perempuan yang sangat berpengaruh di dunia literasi dan seni budaya Indonesia. Melalui karyanya, ia tidak hanya menginspirasi banyak orang, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam perkembangan sastra, seni, dan budaya. Salah satu karya terbarunya adalah buku Buku Derana, kumpulan puisi yang sangat menyentuh dan penuh makna.