Jati diri menjadi hal paling mendasar yang akan membangun kualitas hidup seseorang. Dimana setiap orang memiliki jati dirinya masing-masing. Keunikan jati diri seseorang inilah yang bisa dijadikan selling point seseorang memiliki value yang lebih atau biasa-biasa saja.
Sementara, yang terjadi di lapangan, tidak semua orang bisa mengetahui jati dirinya sendiri. Akibat kesulitan menemukan jati dirinya, maka ia hidup penuh kekosongan, kehampaan, kegelisahan dan kebingungan dengan apa yang diinginkan. Nah, berikut adalah cara mengetahui jati diri. Namun sebelumnya kita intip pengertian jati diri terlebih dahulu.
Pengertian Jati Diri
Apa itu jati diri? jati diri adalah upaya seseorang mengenali siapa dirinya sendiri. Baik melihat dirinya secara fisik, moral, potensi, psikologis ataupun dari spiritualis. Namun secara rohani, belum tentu kita bisa mengenali diri sendiri, karena untuk bisa mencapai titik mengenali diri sendiri butuh perjalanan panjang, butuh tempaan masalah kehidupan, dipertemukan dengan kesalahan, kekecewaan dan masih banyak lagi.
Jati diri dapat pula diartikan sebagai inti jiwa, identitas, semangat dan daya gerak dari dalam (spiritualitas). Jati diri kita bisa terbentuk karena manifestasi ideologi hidup – berawal dari pelajaran hidup yang dialami dan dari berguru pada masalah yang menghadang kita – jati diri seseorang terbentuk dan muncul sejak kecil, dan semakin dewasa akan terus berkembang karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan sosial.
Terbentuknya jati diri disebabkan oleh banyak gabungan. Bisa disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bisa dipengaruhi oleh kepribadian yang dibawa dari lahir dan genetika. Sementara faktor eksternal ini bisa berasal dari pengaruh lingkungan, sekolah, rumah, dan tontonan yang dipelajarinya.
10 Cara Mencari Jati Diri
Buat kamu yang mungkin sekarang sedang di fase bingung menjalani hidup, merasa hampa dan ingin hidup lebih penuh makna dan lebih hidup. Itu artinya, kamu perlu berhenti dan berdiam diri sejenak, sekedar membaca artikel ini, dan renungkan apa sih jati diri kamu yang sejati?
1. Sering bertanya
Sering-seringlah bertanya dalam diam, artinya bertanyalah pada dirimu sendiri. Ketika kamu sering bertanya, akan menarik energi sinkronitas (manusia sebagai makhluk energi). Sinkronisitas adalah sebuah moment dimana kamu mendapatkan jawaban secara acak dan kebetulan.
Sinkronisitas dapat pula diartikan sebagai sebuah pengalaman (baik satu atau dua peristiwa) yang tidak saling ada hubungannya secara kausal, tetapi sebenarnya memiliki arti yang selaras. Atau dalam bahasa awamnya, sebagai kebetulan yang bermakna (sentimentil).
2. Getaran/Merinding
Ketika kamu sudah mulai memusatkan pada diri sendiri, dengan bertanya pada diri sendiri. Apapun itu, bentuk pertanyaannya. Misal pertanyaan pada diri sendiri yang bisa kamu gaungkan “Apa sih yang sebenarnya saya inginkan dari hidup ini?”, “Sebenarnya apa jati diriku? Apa kesukaanku? Apa tujuanku hidupku?” dll.
Ketika kamu sudah sering mempertanyakan secara intens, kemudian dalam momen tertentu anda menemukan sebuah kejadian/momen atau sedang berbicara dengan teman atau kegiatan apapun, yang mana tiba-tiba kamu merasakan getaran dari tubuh (rasa merinding yang bukan arti takut) maka itu artinya kamu harus memberikan atensi di situ, kemudian renungkan. Karena getaran adalah sinyal tubuh bahwa itu adalah sesuatu hal yang penting dan berharga.
3. Perbesar Rasa Kasih Sayang
Perlunya memperbesar rasa kasih sayang ke seluruh makhluk yang ada di bumi. Tidak hanya memiliki rasa welas asih kepada sesama manusia yang menyebalkan. Tetapi juga welas asih kepada hewan, tumbuhan dan merasakan getaran alam. Untuk bisa dititik ini, dibutuhkan keheningan.
Ketika kita bisa merasakan rasa kasih sayang ke seluruh alam semesta, akan banyak hal yang bisa kita lihat di dalam diri kita, yang selama ini kita abaikan dan kita kubur dalam.
4. Menyendiri/merenung/meditasi
Jika masih sulit, tidak ada salahnya untuk memulainya dengan menyendiri, merenung, meditasi. Bagi kamu yang beragama muslim bisa melakukan sholat malam. Kondisikan tubuh kamu dalam kondisi hening. Karena dengan keheningan, kamu bisa menemukan kejernihan pikiran dan mempertajam intuisi.
Moment inilah momen dimana kamu bisa merasakan diri sendiri, berbicara pada diri sendiri lebih murni. Artinya, tidak dicampuri oleh pandangan orang lain, tuntutan lingkungan dll.
5. Lepaskan keterikatan
Umumnya kita akan mengalami distraksi dan ketidakpercayaan diri karena kita terlalu menggenggam erat ideologi/keinginan/harapan/mimpi. Kita terjebak pada definisi bahagia/senang pada konsep yang kita buat. Sementara, tuhan memiliki konsep yang lain.
Baca Juga: 10 Contoh Perilaku Tasawuf Dalam Kehidupan Sehari-Hari
6. Jangan Dengarkan Kata Orang Lain
Salah satu penyebab kenapa kita sulit menemukan jati diri kita dan sulit melepaskan keterikatan karena kita terlalu fokus pada “kata orang lain”. kita terjebak pada kata orang lain, terjebak pada konsep orang lain, terjebak pada penilaian orang lain. Karena kata orang lain inilah, yang pada akhirnya membatasi ruang gerak kamu. Kamu adalah kamu, bukan mereka. Ketika kata hatimu berkata, dengarkan dan jalani kata hati. Kesampingkan suara orang lain.
7. Jangan terjebak Pada Konsep dan Persepsi
Salah satu tantangan mengenali diri sendiri adalah, terjebak pada konsep dan persepsi. Baik itu konsep pemikiran yang kita buat, ataupun karena pengaruh persepsi dari lingkungan. Sebagai analogi sederhana, lingkungan berpersepsi bahwa sukses itu apabila kamu bisa bekerja sebagai PNS. Padahal kata sukses setiap masing-masing orang berbeda-beda. Artinya, kamu berhak menciptakan kebahagian versi kamu sendiri.
8. Fokus
Jika kamu sudah menangkap kata hatimu, dan kamu sudah menemukan getarannya. Maka, langkah selanjutnya adalah fokus. Fokus, Kemudian lakukan secara konsisten. karena konsistensi adalah kunci dari sebuah keberhasilan.
9. Memaafkan dan Menerima Diri sendiri
Sebagai manusia, tempatnya salah. Wajar jika kita memiliki kemauan, impian, harapan. Seperti ingin merasa bahagia. Namun pada kenyataannya, apa yang kita inginkan tidak selamanya sesuai. Atas dasar ketidakmampuan kita memahami maksud tuhan, ketidakmampuan kita menangkap hikmah hidup dan atas dasar keterbatasan kita sebagai manusia.
Maka, jalan satu-satunya agar tidak merasa sedih, gelisah, hampa dan hambar adalah memaafkan dan menerima diri kita sendiri apa adanya, tanpa menuntut. Karena dengan menerima takdir yang sudah kita perjuangkan dengan lapang, maka disitulah kunci kamu sebentar lagi akan menemukan jati diri kamu.
10. Kenali Kelebihan dan Kekurangan
Jika semua poin di atas sudah kamu lalui, maka kamu akan berada di titik netral. Kamu bisa melihat dirimu dari sisi kelebihanmu dan dari sisi kelemahanmu. Kamu menjadi pengamat di dalam hidup dan diri kamu sendiri. Dimana kamu sudah tahu betul apa yang harus kamu lakukan agar hidup kamu bisa lebih hidup.
Kesimpulan
Masih Bingung Mencari Jati Diri? Temukan Inspirasi dan Jawabannya dalam Buku Ketika Mas Gagah Pergi, Beli Sekarang! Itulah beberapa tips cara mencari jati diri. Semoga sedikit ulasan ini banyak memberikan insight dan semangat buat kamu. Selamat mencoba. (Iruekkawa Elisa)