Pengertian Fotografi Arsitektur: Jenis, dan Teknik Pengambilannya

Fotografi Arsitektur

Apakah anda pernah melihat foto yang menampilkan gedung-gedung tinggi menjulang? Foto seperti ini dikenal dengan sebutan fotografi arsitektur.

Fotografi arsitektur merupakan salah satu memang merupakan salah satu jenis aliran yang cukup populer di dunia motret memotret. Bangunan yang menjadi objek pada fotografi arsitektur ini juga tidak melulu gedung yang menjulang tinggi.

Banyak variasi bangunan yang digunakan sebagai objek foto pada jenis fotografi ini, seperti gedung-gedung hingga rumah sederhana.

Simak ulasan lengkap berikut ini agar anda bisa memahami tentang fotografi arsitektur ini secara keseluruhan.

Pengertian Fotografi Arsitektur

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata fotografi bisa diartikan sebagai seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yang dipetakan.

Sementara itu, pengertian dari kata arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dan sebagainya.


Arsitektur di sini tidak hanya terpacu pada bangunan saja, akan tetapi juga mencakup dalam hal desain, rekayasa, maupun bentuk konstruksinya.

Dari pengertian kedua kata tersebut, bisa disimpulkan bahwa definisi dari fotografi arsitektur adalah sebuah aktivitas memotret sebuah gambar bangunan yang mencakup setiap sudut dan detailnya.

Tujuan Fotografi Arsitektur

Tujuan seseorang melakukan aktivitas fotografi arsitektur juga bermacam-macam, mulai dari dokumentasi pribadi maupun untuk media promosi dan pemasaran.

Fotografi arsitektur yang digunakan sebagai dokumentasi biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki minat dan hobi khusus pada bidang ini.

Biasanya ketika orang tersebut melihat sebuah gedung yang sarat akan nilai budaya, atau sudah berusia tua, maka dirinya akan memotret bangunan tersebut dalam sebagai sebuah gambar yang estetik.

Sementara itu, fotografi arsitektur yang digunakan sebagai media promosi dan pemasaran biasanya digunakan untuk menarik minat orang-orang agar membeli bangunan yang dipasarkan.

Tampilan foto dan gambar yang menarik tentu diharapkan bisa meningkatkan minat dari setiap orang yang melihat fotografi arsitektur tersebut.

Jenis-jenis Fotografi Arsitektur

Terdapat tiga jenis fotografi arsitektur yang bisa anda temui, yakni.

1. Fotografi Eksterior

Fotografi eksterior merupakan jenis fotografi arsitektur yang berfokus pada bagian luar sebuah bangunan. Jenis ini mungkin yang paling sering anda temui, baik di media sosial maupun internet.

Gambar-gambar yang ditangkap ketika menggunakan jenis fotografi ini biasanya akan diambil dari luar ruangan sebuah objek.

Biasanya fokus bangunan yang diambil ketika menggunakan fotografi eksterior ini adalah sudut-sudut fisik yang ada di luar ruangan, termasuk dengan bagian halamannya.

Misalnya ketika ingin memotret sebuah rumah, maka anda akan mengambil gambar tersebut dari bagian luar bangunan, mulai dari tampak depan, belakang, maupun samping ketika menggunakan jenis fotografi eksterior ini.

Salah satu keuntungan ketika menggunakan jenis fotografi eksterior ini adalah adanya pencahayaan alami dari alam. Dengan memaksimalkan pencahayaan ini, anda akan bisa mendapatkan bentuk gambar yang bervariasi.

Bagi anda yang ingin mengambil gambar dengan menggunakan jenis fotografi eksterior, disarankan untuk menggunakan lensa yang lebar agar bisa menangkap objek foto dengan jangkauan yang lebih luas.

2. Fotografi Interior

Jenis fotografi berikutnya yang bisa anda temui adalah fotografi interior yang merupakan kebalikan dari fotografi eksterior.

Jika fotografi eksterior lebih berfokus pada tampilan luar sebuah objek yang di foto, maka fotografi interior akan lebih banyak memotret tampilan yang ada di dalam sebuah gedung dan bangunan.

Biasanya fotografi interior ini akan lebih banyak berfokus pada penataan ruang dan desain interior yang ada di dalam bangunan tersebut.

Selain itu, fotografi interior juga akan merekam setiap sudut ruangan yang dianggap menarik untuk direkam dalam bentuk sebuah foto.

Berbeda dengan fotografi eksterior yang diuntungkan oleh pencahayaan alami, butuh pencahayaan tambahan bagi seseorang yang ingin memotret foto dalam bentuk fotografi interior.

Oleh sebab itu, penting bagi setiap fotografer arsitektur interior untuk mempersiapkan pencahayaan yang diperlukan agar bisa memotret objek gambar dengan baik dan maksimal.

3. Fotografi Detail Arsitektur

Jenis terakhir dari fotografi arsitektur adalah fotografi detail arsitektur. Fotografi jenis ini biasanya akan memotret bagian-bagian tertentu dari sebuah arsitektur, baik yang berada di dalam maupun di luar bangunan tersebut.

Tujuan dari jenis fotografi ini adalah untuk merekam objek-objek secara detail, di mana biasanya keunikan maupun kekhasannya tidak terlihat jika dipotret secara luas.

Seringkali gambar-gambar yang diambil dengan fotografi detail arsitektur akan terkesan estetik, sehingga lebih menarik untuk diperhatikan.

Baca Juga: Fotografi Jurnalistik: Pengertian, Jenis, dan Etika Pengambilannya

Teknik Fotografi Arsitektur

Dibutuhkan beberapa teknik tertentu dalam fotografi arsitektur, sama seperti halnya jenis-jenis fotografi lainnya.

Teknik ini berkaitan dengan banyak hal, mulai dari peralatan yang dimiliki, sudut pandang fotografer dalam melihat objek, hingga pengambilan gambar.

Penerapan teknik yang baik dalam fotografi arsitektur akan menghasilkan gambar yang bagus dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh seorang fotografer.

Setidaknya terdapat enam teknik yang bisa anda terapkan agar bisa mendapatkan hasil foto yang bagus, yakni.

1. Penggunaan Kamera dan Alat Bantu

Hal pertama yang patut anda perhatikan ketika penggunaan kamera dan alat bantu yang akan digunakan ketika mengambil gambar.

Anda bisa memilih kamera dan lensa yang sekiranya cocok dengan objek yang akan diambil. Contohnya ketika ingin memotret objek yang berada di luar ruangan, anda bisa menggunakan lensa kamera yang lebar agar bisa mengambil gambar dengan lebih luas.

Selain itu, anda juga harus mempersiapkan alat bantu yang mungkin diperlukan ketika proses pengambilan foto. Beberapa alat bantu yang biasanya paling sering digunakan ketika memotret foto adalah tripod dan pencahayaan tambahan.

2. Lokasi Pemotretan

Anda juga harus memikirkan lokasi pemotretan ketika melakukan fotografi arsitektur. Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu agar lokasi tempat foto dirasa cocok dan mampu untuk dieksekusi.

Sebaiknya anda mencari lokasi pemotretan yang mungkin belum pernah digunakan oleh fotografer lainnya. Hal ini bertujuan agar foto yang anda ambil menjadi unik dan belum pernah tersebar sebelumnya.

Anda juga bisa melihat gedung-gedung yang dirasa unik di lingkungan sekitar. Meskipun demikian, anda harus mengetahui prosedur yang harus dilakukan ketika ingin memotret bangunan tertentu, seperti jam operasional hingga izin dari pemiliknya.

3. Sudut Pandang

Angle atau sudut pandang merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam sebuah pengambilan foto. Sudut pandang yang berbeda akan menghasilkan bentuk foto yang berbeda pula.

Pengambilan sudut pandang yang unik bisa membuat foto yang anda ambil menjadi unik dan berbeda, meskipun objek yang direkam sebenarnya sudah pernah diambil oleh fotografer lain sebelumnya.

4. Pencahayaan Objek

Anda juga harus memikirkan pencahayaan dari objek yang akan dipotret. Jika pencahayaan dari sebuah objek dirasa kurang, anda bisa memanfaatkan alat bantu penerangan, seperti lampu agar hasil foto bisa lebih maksimal.

Baca Juga: Apa itu Tema Fotografi? Berikut Ide Tema Bagi Expert

5. Komposisi yang Seimbang

Terdapat dua jenis komposisi yang harus anda pikirkan agar foto yang dipotret bisa seimbang dan harmonis, yakni simetris dan asimetris.

Simetris merupakan komposisi foto yang memiliki proporsi yang seimbang antara sisi kanan dan kiri. Sementara itu, asimetris merupakan tampilan bobot yang seimbang dari sebuah foto.

Jika anda bisa mengatur komposisi pengambilan gambar dengan seimbang, maka hasil foto yang didapatkan juga akan lebih bagus dan memuaskan.

6. Pengambilan Gambar

Ketika semua proses persiapan dirasa cukup, anda bisa memulai untuk mengambil gambar dari objek yang ingin dipotret.

Cobalah untuk mengambil banyak gambar agar pilihan foto dari objek yang anda foto bisa lebih bervariasi nantinya.

Itulah ulasan lengkap tentang fotografi arsitektur. Apakah anda tertarik untuk mencoba fotografi jenis ini?

Sumber:

https://shootnesia.foresteract.com/fotografi-arsitektur/ 

https://www.doss.co.id/news/panduan-lengkap-fotografi-arsitektur-teknik-peralatan-dan-6-tips-yang-harus-diketahui-setiap-fotografer-arsitektur 

https://snapshot.canon-asia.com/id/article/indo/architectural-photography-and-lighting-techniques 

Mau dapat uang sendiri modal jualan online? Daftar reseller buku di sini!

Tinggalkan Balasan

ARTIKEL TERKAIT
INFORMASI BUATMU

Belanja buku fiksi dan non fiksi hanya di Bukunesia Store

Mau dapat uang sendiri modal jualan online? Daftar reseller buku di sini!

Shopping cart

0
image/svg+xml

No products in the cart.

Continue Shopping