Gaji fotografer Indonesia bagi pemula dan profesional sudah jelas jauh berbeda. Sayangnya, untuk bisa mencapai di titik professional, dibutuhkan effort yang tidak mudah. butuh pengorbanan, dedikasi waktu, perjuangan tenaga hingga pikiran.
Lalu bagaimana yang baru memiliki harapan menjadi seorang fotografer? Apakah mungkin mencapai titik professional? tentu saja bisa. Bahkan ketika masuk tangga fotografer pemula pun kamu juga sudah mendapatkan uang loh.
Pasti penasaran, berapa sih gaji fotografer Indonesia untuk pemula dan profesional. Sebelum membahas kesitu, kita simak terlebih dahulu tentang fotografer Indonesia.
Fotografer Indonesia
Fotografer indonesia semakin banyak diminati oleh masyarakat. Apalagi dengan adanya platform digital seperti media sosial. Maka semakin tinggi pula masyarakat baik muda ataupun tua yang mempelajari ilmu fotografi. Baik yang dipelajari secara otodidak ataupun melalui pelatihan resmi.
Tidak seperti tiga puluh tahun yang lalu. Dimana profesi fotografer masih sulit peluangnya. Belum lagi muncul content creator yang tidak sekedar membutuhkan seni fotografi, tetapi juga seni dalam mengambil sudut pandang video pun juga tidak kalah bersaing.
Berbicara tentang fotografer indonesia ternyata ada banyak senior yang yang namanya melegenda dan karyanya juga sampai ke manca negara. Salah satu fotografer indonesia adalah andreas darwis triadi, stanley allan, jimmy iskandar, dan masih banyak lagi.
Gaji Fotografer
Mungkin kamu saat ini masih di umur dibawah 25 tahun yang juga ingin menjadi seorang fotografer di masa selanjutnya? Jika iya, pasti kamu penasaran dengan prospek karir, termasuk gaji yang diperoleh oleh seorang fotografer pemula maupun fotografer profesional. Langsung saja intip yuks.
Gaji fotografer pemula
Dikatakan sebagai fotografer pemula karena diawali dari passion, atau hobi mereka. Dikatakan pemula karena mengawali dunia fotografi dari rasa suka, dan tidak terfokus pada uang yang akan dihasilkan. Bagi fotografer pemula yang mengawali dari passion, gaji adalah bonus.
Adapun gaji fotografer pemula mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 500.000 untuk hasil foto pribadi. Akan berbeda jika foto dalam sebuah acara, gaji fotografer pemula bisa mencapai Rp 5.000.000 untuk acara seperti syukuran,pernikahan ataupun event lainnya. Nah, jika konsisten menekuni dan menerima klien, dan hasilnya bagus, kamu bisa upgrade menjadi fotografer profesional loh.
Gaji fotografer profesional
Tentu saja untuk bisa dititik sebagai fotografer profesional itu tidaklah mudah, dan tidak instans. Butuh waktu yang tidak sebentar, butuh pengalaman dan jam terbang yang banyak. Hingga sampai dikatakan sebagai fotografer profesional.
Ketika kita berbicara hasil fotografi yang dibuat oleh orang berpengalaman, maka nilai jual dan kreativitas fotografer profesional juga tinggi. Gaji yang diperoleh mulai dari Rp 9.510.000 per bulan. Sementara jika mendapatkan proyek dan job dan event gaji yang diperoleh bisa mencapai Rp. 6.320.000 sampai Rp 13.100.000 perbulan. Harga ini pun bukan harga baku. Tiap projek job dan reputasi fotografer menentukan.
Akan beda cerita lagi jika fotografer tingkat internasional. Maka gaji yang diperoleh cukup fantastis. Bisa mencapai Rp 214.781.250 per bulan. Contohnya ada di amerika serikat yang bisa mencapai angka Rp. 1.089.442.093 perbulan. Tentu untuk bisa menembus pasar internasional juga tidaklah mudah.
Jika dibandingkan gaji antara fotografer pemula dan fotografer profesional cukup berbeda secara signifikan. Buat yang sekarang baru menuju ke tahap pemula, jangan tertuju pada uang dan gaji yang akan diperoleh. Fokus saja pada passion. Karena segala sesuatu yang dasari oleh rasa cinta, akan terasa lebih ringan. Dibandingkan yang dari awal tertuju pada uang, maka biasanya lebih banyak kecewa dan tidak sesuai ekspektasi.
Apakah Fotografer Perlu Sertifikat Fotografer?
Dulu menjadi seorang fotografer hanya bermodal kreativitas, kemampuan, memiliki kamera dan memiliki jam terbang dan memiliki klise bisa menjadi seorang fotografer. Seiring berkembangkan zaman, sekarang ada yang namanya sertifikasi fotografi bagi para fotografer.
Sertifikasi fotografi sebagai bentuk untuk memproteksi kewenangan fotografer saat bekerja. Sertifikasi juga menjadi standarisasi yang diagungkan dan menjadi legalitas. Hal ini karena sertifikasi dilabelkan sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional indonesia (skkni) fotografi. Dimana seorang fotografer yang mendaftarkan sertifikasi akan diuji secara teori maupun secara praktek.
Kehadiran sertifikasi fotografi menjadi standar iso bagi perusahaan yang ingin mempekerjakan fotografer yang bersertifikat, dengan hasil yang dijamin baik pula. Disamping itu, sertifikasi dapat dijadikan daya saing untuk sesama fotografer dalam melahirkan karya foto. Tentu saja menjadi sebuah kebanggaan ketika seorang fotografer mampu memiliki sertifikasi ini, karena sertifikasi harus lulus di bidang knowledge, soft skill dan attitude.
Adapun manfaat sertifikasi fotografi bagi fotografer. Diantaranya membuka kesempatan kerja lebih luas, meningkatkan kredibilitas, reputasi kerja tidak diragukan lagi dan mampu meningkatkan tenaga fotografi dari mancanegara, tentunya masih banyak lagi.
Untuk lebih mudah memahami gaji fotografer indonesia kami berikan dalam bentuk tabel
Tingkatan Fotografer | Gaji di Indonesia |
---|---|
Fotografer Pemula | Rp 300.000 – Rp 500.000 |
Fotografer Pemula saat event | Rp 5.000.000 |
Gaji fotografer profesional | Rp 9.510.000 perbulan |
Gaji fotografer profesional saat event | Rp 6.320.000 – Rp 13.100.000 perbulan |
Gaji Fotografer tingkat internasional | Rp 214.781.250 perbulan |
Jenis-Jenis Sertifikat dari Sertifikasi
Buat kamu yang tertarik ingin mengikuti sertifikasi, maka kamu pun perlu tahu jenis sertifikat yang akan diperoleh. Jika ternyata sertifikasi dibagi menjadi beberapa level sebagai berikut.
Level 3
Sertifikasi level tiga adalah level yang setara dengan jenjang D1. Dimana saat terjun ke dunia kerja bisa menjadi operator. Dimana operator memiliki kemampuan untuk menguasai alat, mengetahui teknik foto yang baik dan tahu bagaimana cara mengoperasikan kamera.
Level 5
Level 5 memiliki jenjang seperti S1, dimana seorang fotografer memiliki kemampuan lebih dari level 3. Sehingga seorang fotografer tidak sekedar menjadi seorang operator, tetapi telah menjadi seorang analis. Dengan kata lain, sertifikasi level 5 seorang fotografer harus memiliki kemampuan untuk menganalisa case fotografi.
Level 9
Sementara level paling tinggi adalah level 9 setara dengan S3. Dimana seorang fotografer tidak hanya menjadi seorang operator dan seorang analis. Tetapi sudah menjadi seorang ahli dibidang fotografi. Tentu saja level 9 dari segi gaji juga paling tinggi.
Itulah jenis-jenis sertifikat fotografer Indonesia. Dimana sertifikat di atas jika di breakdown secara spesifik, masih ada beberapa jenis lain. Untuk mengetahui lebih mendalam, bisa dilihat pada gambar berikut.
Dari uraian artikel ini, semoga cukup membantu dan menjawab rasa penasaran kamu yang ingin menjadi seorang fotografer. Jadi buat kamu yang masih berjuang di start pertama, tidak masalah. Karena semua adalah proses. Keberhasilan tidak ada yang instans.
Ketika keberhasilan diperoleh secara cepat, maka saat jatuh cenderung sulit bangkit kembali. Ketika keberhasilan diraih dengan kegigihan, dan perjuangan, sekalinya jatuh kamu akan tetap bisa bangkit dan bertahan hingga akhir. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat.
(Irukawa Elisa)
baca juga artikel tentang fotografi lainnya
- 11 Quotes Fotografer Legendaris, Keren, & Memotivasi
- Ketahui Perbedaan Fotografi dan Fotografer Sebelum Terjun Kerja
- Teknik Fotografi yang Perlu Kamu Asah Sebagai Fotografi
- Cara Menjadi Fotografer Pemula Sampai Profesional
- Jenis Jenis Fotografi Untuk Masa Depan Karir Kamu
- Macam-Macam Angel Fotografi yang Populer Saat Ini
- 15 Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi yang Simpel