Ilmu tasawuf adalah cabang ilmu akhlak yang memiliki keterkaitan erat dengan beberapa ilmu lainnya, seperti ilmu tauhid, ilmu pendidikan, filsafat, dan ilmu jiwa/psikologi. Dalam ilmu tasawuf, terdapat tiga jenjang ilmu yang saling berkaitan.
Ilmu-ilmu yang telah disebutkan tersebut termasuk dalam kelompok ilmu yang memiliki hubungan dekat dengan tasawuf. Di sisi lain, ada juga ilmu yang memiliki hubungan menengah dengan tasawuf, serta ilmu yang memiliki hubungan yang lebih jauh.
Ilmu yang berada di jenjang menengah adalah ilmu yang masih memiliki keterkaitan atau hubungan dengan tasawuf. Ilmu-ilmu ini meliputi ilmu sejarah, ilmu hukum, dan ilmu sosial. Sementara itu, ilmu yang memiliki hubungan jauh dengan tasawuf adalah ilmu yang lebih terpisah dari aspek akhlak, seperti ilmu fisika, ilmu politik, ilmu biologi, dan lainnya.
Menurut para ahli, ilmu tasawuf dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tasawuf falsafi, tasawuf akhlaki, dan tasawuf amali. Berikut adalah penjelasannya.
Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi adalah ilmu yang mengkombinasikan antara visi, mistis dan rasional. Ketiga unsur ini menjadi gagasan atau ide. Jadi tasawuf falsafi adalah ilmu yang melibatkan bahan kajian, pemikiran para filsuf dan vision yang diterima. Adapun contoh tasawuf falsafi yaitu tentang hubungan manusia dengan tuhannya, manusia dengan hewan dan manusia dengan lingkungan sekitar.
Dimana hubungan ini disebut dengan habluminallah dan habluminannas. Sementara dalam petuah jawa kemudian disebut dengan manunggaling kawula gusti.
Istilah tasawuf falsafi dalam islam muncul di abad VI Hijriyah. Di tahun inilah mulai banyak tokoh-tokoh yang berkembang dan baru dikenal. Seseorang yang mendalami ilmu tasawuf ini disebut oleh para sufi, yang kemudian dalam ilmu modern kita mengkategorisasikannya seorang filsuf.
Tasawuf Akhlaki
Fokus dari ilmu tasawuf akhlaki adalah fokus mengulas tentan kesucian jiwa. Jiwa yang bersih, yang baik akan tercerminkan lewat sikap dan mental seseorang. Seseorang yang mengamalkan tasawuf akhlaki adalah memiliki perilaku yang disiplin.
Ia memiliki sikap yang ketat, sehingga dalam menjalani hidup orang tersebut bisa menjalani hidup lebih optimal dan dengan hati suka cita. Pendekatan tasawuf akhlaki adalah takhalli, tahalli dan tajalli.
1. Takhalli
Jadi yang dimaksud dengan takhalli adalah mengosongkan diri sendiri. Ketika jiwa kita kosong, maka kita akan lebih mudah menerima ilmu, wawasan, gagasan, dan pesan hikmah. Seperti analogi gelas kosong. Gelas kosong akan menampung semua air yang masuk.
2. Halli
Tahalli adalah menghiasinya dengan akhlak terpuji. Akhlak terpuji lahir dari proses mental dan penanam mindset yang positif. Pikiran positif akan menciptakan perilaku dan sikap positif/baik, dibandingkan berfikir negatif. Dengan aksi positif dan kebaikan inilah yang pada akhirnya akan menarik energi yang sama untuk datang.
3. Tajalli
Tajalli adalah terbukanya dinding penghalang hijab. Bahwasanya di dalam tubuh manusia ini memiliki layer-layer penutup hijab. Ketika sudah berhasil mempraktekan takhalli dan tahalli, maka layer yang menutupi kita akan terbuka satu-persatu. Sehingga memudahkan segala aliran ilmu pengetahuan masuk ke dalam diri kita.
Tasawuf Amali
Tasawuf amali adalah ilmu yang fokus pada cara mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan amalan-amalan kerohanian. Tasawuf amali tidak fokus pada teori, tetapi lebih pada praktek membaca-baca amalan. Meskipun berbeda cara, inti dan tujuannya sama.
Dengan mengamalkan amalan rohaniah juga akan menempa jiwa kita untuk tidak mencela dan fokus meraih ridhonya dengan menjalankan amalan/riyadhoh.
Tentu saja ada banyak cara tasawuf amali yang bisa dilakukan. Misalnya dengan memperbanyak wirid, mengikuti tarekat dan masih banyak lagi.
Itulah artikel dari Bukunesia Store tentang beberapa macam ilmi tasawuf yang bisa dipraktekan secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja untuk bisa mendalami ilmu tasawuf akan banyak cobaan yang akan dihadapi. (Iruekkawa Elisa)