Kamu merasa hidup penuh masalah? Merasa tuhan tidak adil dengan kehidupan yang sedang kamu jalani? Merasa hidup ini masalah bertubi-tubi dan berat kamu menjalaninya? Buat kamu yang merasa demikian, Buku “Semua ini pasti akan berlalu” karya Lukman Al Hakim terbitan bukunesia ini bisa menjadi teman baca ter-epik
Table of Contents
Toggle10 Manfaat Membaca Buku Ketika Semua Pasti Akan Berlalu
Berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan ketika membaca buku semua pasti akan berlalu karya Luqman Al-Hakim:
1. Satu Kesedihan di Antara Jutaan Kenikmatan
Siapa yang tidak pernah merasakan kesedihan? Setiap manusia pasti mengalami sedih dan bahagia. Namun, seharusnya kita lebih fokus menikmati kebahagiaan dibandingkan tenggelam dalam kesedihan.
Entah mengapa, rasa sedih sering kali terasa lebih dominan, seakan-akan menutupi semua nikmat yang telah Tuhan berikan. Padahal, jika kita mau melihat lebih dalam, ada begitu banyak anugerah yang sering kita abaikan.
2. Senang atau Sedih, Bukan Masalah
Salah satu manfaat membaca buku ini adalah membuka perspektif baru—bahwa senang atau sedih bukanlah masalah besar. Semua perasaan itu hanyalah bagian dari kehidupan yang datang dan pergi.
Kesedihan dan kebahagiaan akan selalu silih berganti, dan itu hal yang wajar. Jadi, saat sedang sedih, tidak perlu berlebihan mendramatisirnya, karena kebahagiaan pasti akan datang. Begitu juga sebaliknya, saat sedang bahagia, tak perlu berlebihan dalam euforia, karena hidup selalu menghadirkan tantangannya sendiri.
3. Benarkah Cobaan Hidupmu Berat?
Seberat apa pun masalah yang dihadapi, selalu ada solusi dan jalan keluar. Berat atau ringannya suatu cobaan sebenarnya tergantung pada cara kita memandangnya. Perspektif ini dipengaruhi oleh kesiapan mental dan tingkat kesadaran diri.
Bagi mereka yang telah berdamai dengan hidup, setiap ujian adalah guru yang mendewasakan. Sebaliknya, bagi mereka yang masih sulit menerima kenyataan, bahkan cobaan kecil pun bisa terasa begitu berat.
4. Dilarang Membenci Hidup Kita
Karena merasa hidup tidak adil, hidup penuh masalah dan masalah tersebut terasa berat. Maka, sebagian orang membenci hidupnya. Jika kamu membenci hidupmu sendiri, apakah iya orang lain yang harus peduli dengan hidupmu? Tidak juga bukan? Jika diri sendiri tidak bisa menghargai hidup, siapa lagi yang akan menghargainya?
Baca Juga:
- Mengapa Harus Membaca Buku Ketika Semua Pasti Akan Berlalu?
- 10 Keuntungan Membaca Buku Hijrah Semua Pasti Akan Berlalu
5. Kita adalah Tamu Terhormat di Bumi
Jangan berharap orang lain menghormatimu jika kamu sendiri belum bisa menghormati dirimu sendiri. Ada sebuah kutipan indah dari Jalaluddin Rumi yang berbunyi:
“Kamu adalah tamu terhormat di bumi. Jangan menangis seperti pengemis untuk serpihan dunia.”
Jika kita membaca dan merenungkan kutipan ini dengan hati, pesan yang terkandung di dalamnya akan terasa begitu dalam. Kita adalah makhluk yang dimuliakan oleh Tuhan, maka sudah seharusnya kita menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan kehormatan.
6. Jangan Meminta dengan Mengeluh
Apakah kamu sering berdoa kepada-Nya? Berdoa adalah bentuk permohonan kita kepada Sang Pencipta. Namun, bagaimana jika doa-doa kita belum juga dikabulkan?
Mungkin saatnya kita bertanya pada diri sendiri: Apakah yang kita minta benar-benar yang terbaik untuk kita?
Terkadang, apa yang menurut kita baik belum tentu baik di mata-Nya. Sebagai manusia, kita harus menyadari posisi kita—bahwa kita hanyalah hamba, sedangkan Dia adalah Tuhan. Lantas, mengapa dalam doa-doa kita, kita justru seolah-olah ingin mengatur Tuhan?
7. Mengajarkan Rasa Syukur
Saat membaca buku ini, pembaca akan diajak untuk memahami makna syukur. Kata yang sederhana, tetapi sering kali sulit untuk diwujudkan dalam sikap dan perbuatan.
Bersyukur bukan hanya ketika keinginan kita terwujud. Justru, jika kita ingin keinginan kita dikabulkan, mulailah dengan bersyukur atas hal-hal kecil dan sederhana. Ketika kita mampu menghargai hal-hal kecil, Tuhan akan memberikan nikmat yang lebih besar dari itu.
8. Nikmat Baru Terasa Saat Kehilangan
Buku ini mengajarkan kita tentang esensi kehidupan, termasuk bagaimana cara memahami arti kehilangan. Sering kali kita tidak bisa merasakan nikmat yang kita miliki karena belum pernah kehilangan.
Ketika sesuatu telah hilang, barulah kita menyadari betapa berharganya itu. Dengan memahami hal ini, kita diajak untuk lebih mensyukuri apa yang kita miliki sebelum semuanya terlambat.
9. Semua Tergantung Sikap Kita
Salah satu manfaat membaca buku ini adalah menyadari bahwa kebahagiaan dan kesedihan sebenarnya tergantung pada cara kita menyikapinya.
Pikiran dan hati kita memiliki peran besar dalam menentukan perasaan kita. Jika tidak ingin merasa sedih, hindarilah hal-hal yang bisa memicu kesedihan, seperti membandingkan diri dengan orang lain. Sebab, sering kali, kesedihan datang bukan karena kenyataan, tetapi karena persepsi kita terhadap hidup.
10. Jangan Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Berapa banyak orang yang akhirnya merasa sedih hanya karena mereka terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain? Sikap ini sering kali membuat kita lupa untuk mensyukuri hidup yang kita jalani. Padahal, hidup ini bukan tentang orang lain—hidup adalah tentang diri kita sendiri.
Kita memiliki perjalanan masing-masing, tantangan masing-masing, dan kebahagiaan masing-masing. Maka, fokuslah pada perjalananmu sendiri, bukan pada kehidupan orang lain.
Itulah beberapa manfaat membaca Buku Ketika Semua Pasti Akan Berlalu. Tentu, setiap orang yang membaca buku ini bisa merasakan manfaat lain. Hal ini wajar, karena setiap orang ketika membaca memiliki kemampuan menyerap dan memiliki kesan yang berbeda-beda. Semoga bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)