Pengertian optimis yang seringkali dianggap remeh. Fitrah manusia tidak sekedar memiliki perasaan positif. Tetapi juga memiliki perasaan negatif. Dua perasaan positif dan negative inilah yang menjadi ciri khas makhluk yang bernama manusia. Jadi sudah sewajarnya jika terkadang dalam hidup, kita merasa pesimis, merasa tidak mampu dan minder.
Namun dari munculnya perasaan-perasaan tersebut sebenarnya dapat kita olah menjadi sebuah kekuatan besar dengan cara mengoptimalkan perasaan positif. Kemudian meminimalisir perasaan negatif. Salah satu bentuk perasaan positif adalah rasa optimis. Pertanyaannya adalah, apa sih itu optimis? Dan apa saja manfaatnya? Untuk mengetahui jawabannya, langsung saja kita intip di bawah. Baca sampai selesai ya.
Pengertian Optimis
Siapa yang tidak pernah mendengar istilah optimis? Pasti semuanya sudah tidak asing lagi bukan? Yap, optimis adalah kondisi seseorang yang mampu membiasakan untuk berpikiran positif. Kata optimis itu sendiri adalah proses berpikir yang berusaha untuk meningkatkan vibrasi otak kita dalam kondisi kesadaran diri yang baik. Sehingga orang yang sudah terbiasa berpikir optimis adalah orang-orang yang sudah mampu mengelola emosi dan mengontrol pikiran mereka sendiri.
Berpikir positif juga salah satu cara waras agar pikiran kita tetap waras. Karena vibrasi dari optimis ini selalu positif. Sehingga menciptakan problem solving (solusi) di setiap kali kita mendapatkan masalah. Sehingga orang yang memiliki optimis yang bagus, mereka cenderung kreatif, berlimpah, damai, tenang, bijaksana dan segala hal yang sifatnya baik-baik.
Manfaat Sikap Optimis
Berbicara dari segi manfaatnya, rasa optimis memiliki segudang manfaat. Baik manfaat secara medis, mental maupun non mental. Penasaran? Langsung saja kita intip dibawah.
1. Menurunkan risiko penyakit jantung
Secara medis, ternyata berpikir positif efektif untuk menurunkan resiko serangan jantung sejak dini. Dimana, penderita jantung sedikit ditemukan bagi mereka yang bahagia dan berpikir positif. Sebaliknya, penderita penyakit jantung rata-rata adalah orang yang mengalami beban seperti pesimis, pemarah, depresi, cemas dan perasaan negatif yang lain.
2. Sehat dan panjang umur
Salah satu rahasia usia umur panjang orang-orang jepang adalah karena mereka memiliki ikigai atau hidup bahagia versi mereka. Atau nenek kakek kita yang tinggal di pedesaan dan dan para petani. Rata-rata mereka juga sehat dan bahagia. Karena orang yang tinggal di pedesaan dan menjadi petani lebih sering berinteraksi dengan alam. Dimana, di era sekarang alam sebagai tempat penyembuhan alternatif yang disebut dengan grounding.
Teknik grounding adalah techniques meditasi untuk mengatasi emosi negatif, kesedihan, amarah, dan kecemasan. Dimana arti meditasi dalam arti luas tidak melulu dalam bentuk duduk berdiam diri. Tetapi dapat pula sambil melakukan aktivitas bercocok tanam, bertani ataupun jalan-jalan di alam terbuka.
3. Pribadi yang kreatif
Orang yang optimis adalah orang yang kreatif. Karena di dalam pikiran mereka unlimited, tiada batas. Sehingga mereka akan berusaha dan bekerja menerabas batas. Hal-hal seperti inilah yang bisa melahirkan calon penemu. Lain cerita bagi orang yang pesimistis, karena ruang berpikir sempit dan banyak ketakutan di dalam otak mereka, menyebabkan mereka cenderung terbatas dalam bereksplorasi.
4. Kamu adalah seorang healer soul
Kita tahu dunia yang serba cepat dan serba instans seperti sekarang menyumbang tingkat depresi dan stress yang tinggi. Lagi-lagi karena mereka terlalu overthinking, memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu mereka pikirkan. Sehingga mereka tidak bisa berfikir secara jernih. Sementara, orang-orang yang memiliki pemikiran optimis mungkin hanya beberapa gelintir saja.
Jadi, orang-orang yang memiliki pikiran yang positif dan memiliki jiwa pembelajar pada kehidupan, serta memiliki kebangkitan spiritual. Maka, bisa jadi kamu termasuk healer sol atau jiwa penyembuh. Jadi kamu memiliki bakat alami untuk membantu orang lain yang sedang bermasalah keluar dari keterpurukan mereka. Lewat pemikiran dan sudut pandang out of the box yang kamu dapatkan selama belajar kehidupan.
Jika dilihat manfaat berpikir positif di atas, ternyata dampak yang ditimbulkan tidak main-main dan luar biasa. Siapa yang menyangka, hanya dengan cara mengubah cara berpikir kita, kita bisa mengubah nasib dan peruntungan kita dalam menjalani hidup ini.
Baca Juga: Pengertian Patang Menyerah & Contoh Sikap Pantang Menyerah
Contoh Perilaku Optimis
Semoga sedikit penjelasan singkat tentang pengertian optimis di atas cukup memberikan wawasan dan spirit buat kamu. Barangkali kamu ingin langsung mempraktekannya sendiri dirumah. Tetapi bingung caranya! Sebenarnya caranya tidaklah susah.
Kuncinya hanya satu, setiap ada masalah yang menimpamu, apapun itu, entah berat maupun ringan. Maka tanamkan dalam pikiran kita, bahwa masalah hidup kita itu hanya media belajar. Kita hanya cukup focus pada hikmah dibalik masalah yang menimpa. Berikut perilaku optimis.
1. Patah hati
Kamu bisa buku saya yang berjudul Berdamai dengan Sakit hati. Inti dari buku tersebut adalah, hikmah sakit hati ternyata hanya salah satu cara agar kita belajar mengelola emosi dan sarana pendewasaan berfikir. Mungkin bagi Tuhan jika langsung dipertemukan dengan cinta sejati, hidup tidak ada drama. Jadi perlu di buat salah orang agar ada drama dan hikmah hidup.
2. Kecelakaan yang mengharuskan mengeluarkan uang
Saat terkena musibah kecelakaan yang memaksa kamu mengeluarkan uang, ambil hikmahnya seperti lain kali harus berhati-hati. Atau mungkin kecelakaan hanya cara Tuhan mengingatkan kita agar lebih rajin shodaqoh. Bisa jadi uang yang kamu keluarkan adalah memang ada hak orang lain di luar sana.
3. Tidak diterima masuk ke Perguruan Tinggi
Saat dinyatakan tidak lolos seleksi di perguruan tinggi yang kamu inginkan, anggap itu hanyalah kode semesta, jika takdirmu bukan di kampus tersebut. Bisa jadi ada di kampus lain. Atau bisa jadi jalan suksesmu tidak melalui kuliah, melainkan langsung bekerja.
Dari beberapa contoh di atas. Sebenarnya masalah, kekecewaan dan ketidaksempurnaan harapan kita pada kenyataan itu harus dikurangi. Agar tidak terlalu melekat pada ekspektasi. Ketika kita bisa mengambil hikmah kehidupan, maka kekecewaan tersebut hanya lintas lalu.
Sisanya, kamu bisa Kembali bersemangat dengan segala bentuk takdir yang sudah di takdirkan sang Pencipta. Sehingga hidup lebih tertata. Semoga bermanfaat ya. (Iruekkawa Elisa)