Tasawuf Adalah: Pengertian, Prinsip dan Dasar

tasawuf

Tasawuf adalah ilmu yang sangat mahal. Tidak semua orang bisa mendalam ilmu tasawuf. Karena dibutuhkan kebersihan hati dan pemikiran. Berikut adalah pengertian, prinsip,dasar dan aliran tasawuf.

Pengertian Tasawuf 

Apa itu tasawuf? Tasawuf adalah seseorang yang dari visualnya berkehidupan sederhana, namun memiliki hati yang mulia. Dalam arti kata, tasawuf diambil dari bahasa arab yang bertuliskan “Tashawwafa-atashawwaru-tashowwuf” yang memiliki arti bulu domba, woll atau shuf.

Tasawuf diambil dari kata shaff yang artinya adalah barisan. Ada banyak pandangan tentang arti tasawuf dari banyak perspektif. Namun secara garis besar, tasawuf adalah ajaran yang menyucikan jiwa dan akhlak. Fokus dari hati dan pikirannya adalah kepada Allah swt. 

Sementara arti tasawuf dalam Ayyuhal Walad, halaman 15 menyebutkan bahwasanya tasawuf memiliki dua pilar yaitu istiqomah bersama allah dan harmonis dengan makhluk-Nya. “…maka siapa saja yang istiqomah bersama Allah, berakhlak baik terhadap manusia, dan bergaul dengan mereka dengan santun, maka ia adalah seorang sufi”

Prinsip Tasawuf

Setelah mengetahui arti dari kata tasawuf di atas, maka tasawuf memiliki beberapa prinsip. Berikut adalah beberapa prinsip sebagai berikut. 

1. Zikir 

Zikir adalah upaya pembersihan hati. Dzikir adalah pelepasan segala hal yang mengganjal di dalam hati dan di dalam pikiran. Zikir adalah upaya untuk mendekatkan diri pada allah swt. 

2. Fikr 

Fikr dalam bahasa umum dan bahasa sederhananya adalah meditasi. Ketika pikiran terasa penuh, sumpek, sedih dan segala perasaan negatif lainnya perlu untuk melakukan fikr (meditasi). Cara kerja fikr adalah berkonsentrasi dan memusatkan pikiran. Sehingga mental kita lebih stabil dan menemukan kedamaian. 

3. Sahr

Selain zikir dan fikr ada yang nama nya sahr. Sahr dalam bahasa umum adalah bangkit, semangat. Jadi ketika kita sedang berada di titik terbawah, kita tidak akan menyerah. Melainkan kita bisa kembali bangkit, jiwa kita terasa hidup dan bersemangat. Dalam bahasa spiritual, kebangkitan ini dapat diartikan sebagai kesadaran diri. 

4. Ja’i

Ja’i dapat diartikan dengan merasa lapar. Maksud dari rasa lapar adalah haus mencari kebenaran, selalu bertanya dan mencari sebuah jawaban. Dimana seorang sufi tidak memiliki rasa sombong di dalam hati kecilnya. Ia haus akan kebenaran, dan mereka memiliki banyak jawaban,namun tidak membuat hatinya berpuas diri dan bersombong hati. 

5. Shumt 

Shumt atau yang kita kenal dengan arti menikmati keheningan. Orang-orang sufi adalah orang lebih senang menikmati keheningan. Dengan hening, mereka bisa berpikir lebih jernih. Keheningan salah satu jalan untuk membersihkan hati. Hati yang bersih, akan membukakan hijab diri, dan meminimalisir dosa. Sehingga ilmu, hikmah hidup dan kebijaksanaan lebih mudah diperoleh. 


6. Shawm 

Prinsip tasawuf selanjutnya ada yang nama nya shawm. Shawm dapat diartikan puasa. Puasa yang dimaksud bisa dalam arti sebenarnya dan ada arti yang tidak sebenarnya. Menurut mbah moen, jika tidak kuat berpuasa secara lahir, bisa berpuasa secara batin. Dan puasa yang paling berat itu bukan puasa sunah, tetapi puasa memiliki hati yang baik. 

7. Khalwat 

Khalwat atau bersunyi sendiri. Dengan bersunyi sendiri kita bisa merenungi banyak hal. Kita bisa melakukan intropeksi diri lebih dalam dan lebih esensial. Sehingga hasil berkhalwat akan melahirkan banyak pemikiran, ide, gagasan, dan wawasan. Ketika semua itu dibagikan untuk kepentingan masyarakat, akan menjadi pesan hikmah hidup, mencari pencerahan bagi masyarakat. 

8. Khidmat 

Prinsip terakhir adalah khidmat atau melayani. Arti melayani di sini adalah menjadi pencerah bagi masyarakat yang memang butuh pencerahan. Bentuk melayani ada berbagai cara. Ada yang dengan berbagi ilmu agama, ilmu sosial, memberikan motivasi dan masih banyak cara untuk menjadi pekerja cahaya yang memberikan penerang dan membantu meningkatkan kesadaran.

Baca Juga:

Dasar Tasawuf

Ilmu tasawuf adalah ilmu yang luar biasa. Dibutuhkan kesadaran diri untuk bisa bertasawuf. Sementara, cara mencapai taraf sufi setiap orang berbeda-beda. Terlepas dari itu semua, ilmu tasawuf dalam al quran memiliki beberapa dasar sebagai berikut. 

1. Surat Al Baqarah Ayat 115

Dasar ilmu tasawuf tertulis dalam Al Quran surat Al Baqorah ayat 115 yang berbunyi demikian “Dan kepunyaan Allah-lah dari timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap maka disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah adalah maha luas (rahmat-Nya) dan Maha Mengetahui”

2. Surah Qaf Ayat 16 

Surat Qaf ayat 16 juga memuat dasar ilmu tasawuf, berikut adalah artinya “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia serta mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami menjadi lebih dekat kepadanya dibandingkan urat lehernya.”

3. Surat Al-Kahfi Ayat 65

Di dalam surat Al-Kahfi ayat 65 juga terbuang esensi dari tasawuf  yang memiliki arti “Lalu mereka akan bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba kami, yang telah kami berikan kepadanya rahmat dari sisi kami, serta yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami”.

Aliran Tasawuf

Setelah mengulas sedikit pengertian dan prinsip tasawuf, ternyata ilmu tasawuf memiliki beberapa aliran. Berikut beberapa aliran yang cukup populer

1. Sunni 

Ada aliran yang disebut dengan Sunni. Aliran ini disebut juga dengant asawur akhlaki. Dimana fokus dari aliran ini berkonsentrasi kepada teori perilaku ahlak dan budi pekerti seseorang. Seorang sunni menghindari dan tidak melakukan hal-hal buruk (akhlak mazmumah), sebaliknya mereka fokus untuk berbuat dan berperilaku baik (Akhlak mahmudah). 

2. Tasawuf Falsafi 

Jadi yang disebut dengan tasawuf falsafi adalah ilmu yang tidak sekedar mempelajari secara teori tasawuf, tetapi juga mempelajari berbagai filsafat. Tasawuf falsafi ini juga mengembangkan dari berbagai cabang ilmu metafisis ataupun mistik. Ilmu tasawuf falsafi ini dikembangkan oleh filsuf sekaligus oleh ahli sufi.

3. Tasawuf Syi’i 

Ada juga yang disebut dengan tasawuf syi’i menganggap bahwa manusia bisa meninggal dengan tuhannya. Pandangan ini lebih mempercayai pada manusia dan Tuhan sangatlah dekat. Bagi kita yang masih terikat pada kehidupan fisik dan teoritis, tentu akan bertentangan pandangan ini.

Namun bagi mereka yang berkesadaran dan mengenali diri sejatinya mereka akan memahami dan menangkap apa yang dimaksud dengan tasawuf syi’i.  

Kesimpulan

Buat yang tertarik ingin mendalami ilmu tasawuf, buku karya Iffan Aprianto berjudul Mencari Tenang yang hilang adalah buku yang wajib dibaca. Karena buku ini kita akan berkontemplasi dan menemukan banyak hikmah kehidupan yang mengasah kemampuan kita dalam berspiritual. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)