Di balik kisah perjalanan menuju Tanah Suci, Assalamualaikum Baitullah karya Asma Nadia menyimpan lebih dari sekadar cerita ibadah. Novel ini merangkai potret kehidupan para tokoh seperti Amira yang mencoba bangkit dari luka, Barra yang membawa keteduhan, hingga Amel yang memantik ujian persahabatan.
Novel ini mengangkat latar sejarah dan keagungan kota Madinah serta Mekkah. Lantas seperti apa sih karakter tokoh dan sejarah kota suci yang digambarkan dalam buku ini? simak ulasan singkat berikut.
Table of Contents
ToggleMengenal Karakter Tokoh Dalam Buku Assalamualaikum Baitullah
Buku Assalamualaikum Baitullah karya Asma Nadia bukan sekadar kisah perjalanan menuju Tanah Suci, melainkan rangkaian cerita yang memadukan karakter para tokoh, pesan religius, dan emosi.
Pembaca diajak menyelami kehidupan tokoh yang memiliki keberagaman latar belakang, pergulatan batin, dan tujuan Religius yang berbeda.
Lewat perbedaan inilah yang pada akhirnya menciptakan kisah yang hangat, emosional dan menyentuh. Karakter tokoh dalam buku Assalamualaikum Baitullah ada beberapa tokoh yang dilibatkan, dengan beragam karakter.
1. Amira
Amira, diperankan oleh Michelle Ziudith dalam adaptasi filmnya, adalah poros dari cerita ini. Di awal kisah, ia hidup dalam rumah tangga yang harmonis. Namun, badai datang bertubi-tubi.
Suaminya berselingkuh, dan ia harus merelakan kepergian sang buah hati karena tumor rahim. Sudah pasti Amira seperti bangunan yang runtuh, hidupnya nyaris tak bersisa.
Namun, Amira bukanlah sosok yang menyerah begitu saja. Meskipun penuh luka, ia memutuskan untuk melakukan ibadah umrah. Bukan sebagai pelarian, melainkan sebagai pencarian makna dan ketenangan hati.
Michelle Ziudith menggambarkan Amira sebagai sosok yang kuat. Ia pernah berkata, “Amira adalah perempuan yang menyimpan badai dalam diam” dan kalimat itu terasa nyata ketika kita menyaksikan adegan doanya di hadapan Ka’bah, penuh harap dan air mata yang nyaris tak terbendung.
2. Barra
Di Tanah Suci, Amira berjumpa dengan Barra yang diperankan Arbani Yasiz. Barra adalah sosok tenang dan tulus yang hadir layaknya oase di tengah gersangnya hati.
Hubungan mereka berkembang tanpa berlebihan, memberi pesan bahwa kadang Allah menghadirkan seseorang tepat pada waktunya, bukan untuk menggantikan yang hilang, melainkan membantu menuntun pada keikhlasan.
3. Amel
Amel, atau Sekar, diperankan oleh Tissa Biani. Dalam karakter tersebut, Amel sebagai sebagai sahabat baru Amira di Tanah Suci. Di awal pertemuan, Amel membawa kehangatan dengan tawa dan keceriaannya.
Namun, seiring waktu, sisi ambisinya mulai muncul, terutama saat kedekatannya dengan Barra memicu ketegangan.
Dari part ini, kehadiran teman ada kalanya, teman yang kita temui dalam perjalanan justru menjadi ujian hidup. Hubungan Amira dan Amel mengajarkan bahwa ujian persahabatan terkadang sama beratnya dengan ujian hidup itu sendiri.
Baca Juga: Perasaan Bahagia Usai Menonton Film Assalamualaikum Baitullah
4. Pemeran Pendukung yang Memperkaya Cerita
Selain Amira, Barra dan Amel karakter tokoh dalam buku Assalamualaikum Baitullah juga diperankan oleh beberapa peran pendukung. Berikut karakter singkatnya.
- Ica (Ummi Quarry) yang humoris namun bijak.
- Pram (Miqdad Addausy) yang memberi perspektif baru.
- Ibu Barra (Maudy Koesnaedi) yang hangat namun penuh pesan moral.
- Ibu Amira (Vonny Anggraini) yang menjadi pengingat akan kekuatan doa seorang ibu.
Mereka bukan sekadar latar, tetapi seperti benang-benang saling menghubungkan dengan kisah Amira menjadi lebih hidup dan emosional. Dimana tokoh Amira mewakili banyak orang yang pernah hancur namun memilih bangkit.
Barra mengajarkan makna kesabaran dan ketulusan. Amel menggambarkan bahwa perjalanan hidup tidak pernah lepas dari konflik manusiawi. Sementara pemeran pendukung membentuk bingkai yang memperkaya makna cerita.
Mengenal Karakter Tokoh dalam Assalamualaikum Baitullah berarti memahami bahwa setiap karakter membawa cerita uniknya sendiri.
Melalui novel ini, kita diajak untuk tidak hanya membaca kisah Amira dan kawan-kawan, tetapi juga merenungkan kisah hidup kita sendiri. Apa luka yang belum sembuh? Apa doa yang belum kita panjatkan? Dan apa arti pulang yang sebenarnya?
Sejarah Dan Fakta Kota Madinah
Film Assalamualaikum Baitullah karya Asma Nadia tidak pernah habis untuk di perbincangkan. Amanat yang disampaikan ke penonton mampu memberikan wawasan penonton tentang dua kota suci umat Islam, yaitu Madinah dan Mekkah.
Dalam balutan cerita yang emosional, film ini menyelipkan sejarah, budaya, dan fakta menarik yang membuat penonton tak hanya terhibur, tetapi juga merasa tercerahkan.
Sejak awal film, penonton diajak melihat langsung suasana Madinah, kota yang dikenal sebagai Al-Madinah Al-Munawwarah atau “Kota yang Bercahaya.” Adegan memperlihatkan Masjid Nabawi yang menjadi pusat umat Islam, sekaligus tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad SAW.
Madinah digambarkan sebagai kota yang penuh ketenangan, di mana umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul untuk beribadah dan mempererat tali persaudaraan.
Fakta yang sering luput dari perhatian adalah bahwa Masjid Nabawi dulunya dibangun dengan sangat sederhana oleh Rasulullah dan para sahabat, sebelum berkembang megah seperti sekarang.
Baca Juga: 9 Alasan Harus Membaca Buku Assalamualaikum Baitullah
Sejarah Dan Fakta Kota Mekkah
Dari Madinah, cerita beralih ke Mekkah, pusat ibadah umat Islam dan tempat berdirinya Ka’bah. Ka’bah adalah bangunan suci yang menjadi arah kiblat shalat. Film ini berhasil menampilkan nuansa haru yang sering dirasakan jamaah saat melihat Ka’bah untuk pertama kali.
Tak sekadar menonjolkan keindahan visual, Assalamualaikum Baitullah juga menyelipkan informasi penting bahwa Ka’bah telah mengalami beberapa kali renovasi sejak dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, namun tetap menjadi simbol persatuan umat Muslim di seluruh dunia.
Selain sejarah, film ini juga memberi gambaran tentang tradisi ibadah yang dilakukan di dua kota ini. Misalnya, prosesi tawaf mengelilingi Ka’bah, sa’i antara bukit Safa dan Marwah, hingga ziarah ke Raudhah di Masjid Nabawi yang diyakini sebagai salah satu taman surga.
Asma Nadia menyajikan semua ini agar penonton merasa seolah ikut berjalan di jalanan Madinah dan Mekkah. Yang membuat film ini istimewa adalah kemampuannya menyatukan unsur hiburan dan edukasi.
Penonton yang sebelumnya mungkin hanya mengetahui sekilas tentang kota suci ini, kini mendapatkan gambaran yang lebih kaya dan kritis. Tak heran jika setelah menonton, banyak penonton merasa termotivasi untuk menabung dan mempersiapkan diri agar suatu hari bisa menjejakkan kaki di Madinah dan Mekkah.
Referensi
Indonesiasenang.com. Perjalanan Sunyi Amira Mencari Tuhan dan Diri Sendiri. indonesiasenang.com
Kompasiana.com. Assalamualaikum Baitullah: Kisah Haru Perempuan Bangkit dari Luka Batin ke Cahaya Harapan. KOMPASIANA
Muslim Pro. “Sejarah Ka’bah.” https://www.muslimpro.com
Nadia, Asma. Assalamualaikum Baitullah. Asma Nadia Publishing House, 2023.
Nyala Nusantara. Ulasan Assalamualaikum Baitullah: Perjalanan Spiritual Amira Menuju Keikhlasan. nyalanusantara.com
Republika. “Asma Nadia dan Karya-karyanya.” https://www.republika.co.id
Suara.com (Yoursay). Ulasan Film Assalamualaikum Baitullah: Perjalanan Hati yang Menyentuh Jiwa. Yoursay.id
Zetizen.com. Sinopsis Film Assalamualaikum Baitullah: Jejak Luka Menuju Cahaya. Zetizen