Buku Cahaya Dihulu Sungai Kapuas

  • Penulis : Ahmad Subhan
  • Kategori Buku : Fiksi
  • Penerbit : Penerbit Bukunesia
  • ISBN :
  • Ukuran : 14×20 cm
  • Halaman : viii, 166 hlm
  • Bahasa : Indonesia
  • Tahun Terbit : 2025
Pengiriman

Dikirim dari Sleman, Yogyakarta

Biaya Pengiriman

Akan dihitung saat checkout

Bingung bagimana cara checkout di Toko Buku Online Bukunesia Store? Ikuti Panduan Belanja.

Bukunesia Store Menyediakan Berbagai Metode Pembayaran untuk Memudahkan Pembelian.

Deskripsi

Sinopsis Buku Cahaya Dihulu Sungai Kapuas

Buku Cahaya Dihulu Sungai Kapuas

Pak Tulus memberikan julukan “Lentera Riam” untuk keenam muridnya. Julukan itu tercipta saat keenam muridnya bersikeras untuk mendaftarkan diri di sebuah lomba cerdas budaya yang akan diikuti oleh banyak sekolah dari kota. Dengan semangat dan tekad yang kuat, keenam muridnya begitu antusias dan berjanji akan berjuang keras untuk belajar. Pak Tulus yang mendengar luapan semangat dari murid-muridnya akhirnya mengizinkan dan mendaftarkan mereka dalam lomba.

Selama proses persiapan, keenam murid itu berjuang keras untuk belajar lebih giat. Selain belajar di sekolah, mereka juga belajar dari alam untuk menaklukkan berbagai tantangan materi dalam lomba. Julukan Lentara Riam seakan menyatu dengan mereka, para pejuang kecil dari tepi sungai yang suatu hari nanti akan membuktikan bahwa cahaya ilmu dapat bersinar di mana saja, bahkan dari pelosok hutan Kalimantan yang terpencil.

Buku Cahaya Dihulu Sungai Kapuas ini diterbitkan oleh Bukunesia.

Dapatkan buku-buku terbaik dan berkualitas hanya di toko buku online Bukunesia pusatnya buku motivasi, buku inspirasi dan buku biografi para tokoh, pilihan lengkap, bergaransi, original dan berkualitas

Kelebihan Beli Buku Online di Bukunesia Book Store

*Buku Baru
*Original
*Pengiriman Cepat
*Stok selalu tersedia
*Packing aman & rapi
*Garansi 100% jika produk rusak/cacat/tidak sesuai KAMI GANTI atau UANG ANDA KEMBALI

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Buku Cahaya Dihulu Sungai Kapuas”