Pengertian Buku Non Fiksi: Jenis, Unsur dan Fungsi

pengertian buku non fiksi

Pengertian buku nonfiksi identic dengan buku-buku referensi, buku Pendidikan dan buku ajar. Maka tidak heran jika buku nonfiksi dari segi penulisannya tidak boleh sembarangan dan dilarang berimajinasi. Karena apa yang ditulis harus dipertanggungjawabkan kebenarannya, keabsahan dan kebenaran datanya. 

Lalu apa saja sih yang termasuk dalam buku fiksi? Lalu apa saja fungsi buku fiksi? Kita akan bahas lengkap di artikel ini. Baca sampai selesai. 

Pengertian Buku Non Fiksi 

Buku nonfiksi dapat diartikan sebagai buku yang memuat informasi yang bersifat data dan fakta. Dimana buku nonfiksi ditulis penulis berdasarkan kajian, sehingga buku tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Sifat buku nonfiksi bersifat informatif. Karena di dalam isi buku berisi wawasan, teori, pengetahuan dan data. Dari segi bahasa, buku non fiksi ditulis secara formal.

Mengingat muatan buku nonfiksi berupa data, teori, wawasan dan pengetahuan, maka tidak heran jika buku nonfiksi lebih sering dijadikan sebagai sumber rujukan. Entah itu untuk rujukan untuk kuliah, ataupun untuk menambah wawasan dalam kehidupan sehari-hari. Terkait teknis penulisan buku nonfiksi, tentu saja buku jenis ini lebih serius dikerjakan. Karena apa yang ditulis perlu mengumpulkan data terlebih dahulu dan dilakukan dengan teliti.

Jenis Buku Nonfiksi 

Selama ini ketika kita menyebutkan buku nonfiksi, kita hanya tahu bahwa nonfiksi ya nonfiksi. Padahal jika di bedah, masih ada dua jenis cerita nonfiksi yaitu non fiksi murni dan nonfiksi kreatif. 

1. Non Fiksi Murni

Jika kamu pernah membaca atau sedang mengerjakan skripsi, jurnal, makalah atau riwayat hidup, maka itulah yang disebut dengan non fiksi murni. Non fiksi murni adalah karya buku yang ditulis dan dikembangkan berdasarkan kajian literatur, penelitian yang dilakukan langsung oleh peneliti. Dari pengambilan data, analisis data hingga cara penulis menyuguhkan data masih berpaku pada standar penulisan baku. 

Jenis buku nonfiksi murni adalah buku akademik, buku literatur dan buku pendamping atau buku pengayaan. Dimana buku-buku ini akan banyak kamu temukan ketika kamu sekolah kuliah. Dimana ketika jenis buku tersebut sebenarnya jika dibedah lagi, masih ada beberapa cabang ilmu turunan lainnya.

2. Non Fiksi Kreatif

Sedikit berbeda dengan buku non fiksi kreatif. Secara penulisan dan pengumpulan data didasarkan pada data yang dapat dipertanggungjawabkan. Hanya saja dari cara penulisannya ditulis menggunakan bahasa ilmiah populer. Sehingga hasil bukunya lebih mudah diterima, dan tetap menyenangkan. 

Adapun jenis buku nonfiksi kreatif, yaitu ada buku biografi dan buku motivasi. Buku biografi adalah buku yang menceritakan perjalanan seseorang dari kecil hingga akhir hidupnya. Buku biografi ini rasa-rasanya mirip novel, namun sebenarnya masuk dalam buku nonfiksi, karena berdasarkan sejarah (fakta) seseorang. Sementara buku motivasi adalah buku kajian psikologis yang bertujuan untuk membuat orang lain merasa bersemangat dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca Juga:

Unsur buku nonfiksi 

Jika dilihat dari unsur-unsurnya, buku nonfiksi dan buku fiksi memiliki perbedaan loh. Berikut adalah unsur buku nonfiksi. 

1. Judul 

Jika diperhatikan, penulisan judul pada buku nonfiksi ditulis menggunakan bahasa baku atau menggunakan bahasa indonesia yang kaku atau formal. Tentu ini berbeda dari buku fiksi, yang isinya cenderung fleksibel dan bebas. 

2. Nama penulis

Dalam buku nonfiksi juga dituliskan penulisan nama penulis. Terkait penulisan nama pada buku nonfiksi menggunakan nama sebenarnya beserta gelar si penulis. Ini berbalik dengan penulisan nama pada buku fiksi, yang diperbolehkan menuliskan nama populer dan nama penanya bukan nama aslinya.

Tentu ada alasan kenapa buku nonfiksi harus ditulis menggunakan nama asli beserta gelar, karena dapat dijadikan indikator bahwa buku tersebut ditulis oleh penulis yang berkompeten di bidangnya. 

3. Nama penerbit

Sebenarnya untuk nama penerbit pada buku fiksi dan nonfiksi tidak ada bedanya. Keduanya sama-sama mencantumkan penerbit buku yang menerbitkan naskah kita. 

4. Tebal halaman

Tahukah kamu, jika tebal halaman versi teks ms word yang kamu tulis, dengan versi teks naskah sudah di layout oleh tim penerbit akan berubah. Perubahan ini terjadi karena faktor perubahan format ukuran kertas, danini hal yang wajar kok. 

Keempat unsur buku nonfiksi diatas wajib wajib ada disetiap penulisan buku. Karena unsur di atas adalah unsur dasar identitas buku, yang membedakan dari buku lainnya. 

Fungsi Buku Nonfiksi

Bagi sebagian orang membaca buku nonfiksi itu membosankan. Karena ditulis menggunakan bahasa yang kaku. Padahal jika dilihat dari tingkat kemanfaatan, ada banyak fungsi membaca buku nonfiksi, diantaranya sebagai berikut. 

1. Menambah wawasan 

Fungsi membaca buku ajar adalah menambah wawasan. Sudah dapat dipastikan buku nonfiksi menawarkan wawasan, ilmu, teori atau sudut pandang baru. Sehingga kita memiliki hal-hal baru yang bisa bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. 

2. Self healing 

Tidak hanya berfungsi menambah wawasan, tetapi juga bisa menjadi self healing. Teruntuk kamu yang merasa suntuk, merasa stress, depresi ringan, kamu bisa membaca buku motivasi untuk merefresh diri. Agar suasana hati lebih nyaman dan membaik. Karena dengan membaca buku-buku motivasi bisa meringan beban hidup kita sekaligus sebagai ajang refreshing loh. 

3. Mencegah Pikun 

Membaca buku nonfiksi ternyata memiliki fungsi luar biasa. Karena dengan membaca, otak kita akan aktif berfikir. Sel saraf kita juga akan berkembang secara intens. Sehingga meminimalisir dan mencegah kepikunan sejak dini. 

4. Mengubah sudut pandang 

Adapun fungsi yang tidak kalah penting dalam kehidupan kita, yaitu bisa mengubah sudut pandang kita terhadap sesuatu hal. Dampak dari luasnya wawasan, menjadikan kita hidup lebih lapang dan lebih leluasa. Sehingga membentuk pribadi yang lebih menyenangkan bagi orang lain. 

5. Menambah kosakata

Buat kamu yang ingin memiliki kemampuan berbicara atau menulis yang baik, maka membaca efektif membuat kita memiliki perbendaharaan kata yang lebih banyak. Semakin banyak kosakata yang kita pahami, semakin mudah bagi kita untuk mengekspresikan ide dan gagasan kita lewat beragam bentuk. Baik itu melalui tulisan ataupun melalui lisan. 

6. Mendapatkan inspirasi

Membaca juga efektif menstimulasi agar kita mudah mendapatkan ide, gagasan dan inspirasi keren. Hal ini terjadi karena Ketika kita membaca, otak kita akan ikut menjelajah. Ketika potongan informasi yang kita kumpulkan sebelum-sebelumnya saling terkoneksi, maka akan memunculkan inspirasi yang bis akita jadikan sebuah ide yang unik. 

7. Meningkatkan konsentrasi 

Buat yang ngaku susah berkonsentrasi, mengubah pola hidup dengan cara aktif membaca buku. Pasalnya membaca buku terbukti membantu meningkatkan konsentrasi kita. Memang di tahap awal akan masih terasa sulit. Namun Ketika membaca sudah menjadi sebuah kebiasaan, maka dengan sendirinya kita akan lebih mudah berkonsentrasi. 

Cara membuat buku nonfiksi 

Barangkali kamu tertarik ingin menjadi seorang penulis buku nonfiksi? Jadi buat yang memiliki ketertarikan menulis buku nonfiksi, kamu bisa belajar sedini mungkin loh. Untuk cara membuatnya pun mudah kok. Berikut langkah-langkahnya 

1. Mencari ide

Langkah pertama, kamu hanya perlu memiliki ide. Ide ini adalah kunci penentu buku. Sifat ide ini mahal, karena ide yang kamu miliki pasti berbeda dengan ide miliki orang lain. Mengingat kehadiran ide ini muncul secara tiba-tiba, maka kamu bisa mengakalinya dengan menyiapkan note atau menuliskan ide yang melintas di smartphone hp kamu.

2. Mengumpulkan Referensi 

Jika berhasil menentukan satu ide, kamu tinggal mengembangkannya. Kamu perlu mengawalinya dengan mengumpulkan referensi yang memiliki hubungan dan kaitannya dengan ide yang kamu punya. Kamu bisa melakukan kajian literatur, penelitian di lapangan langsung ataupun dengan metode penelitian versi kamu. Agar hasilnya lebih menarik, kamu perlu melakukan riset, agar hasilnya lebih ciamik. 

3. Membuat Konsep

Setelah refrensi sudah terkumpul dan dirasa lengkap, kamu bisa melanjutkan dengan membuat konsep. Konsep ini bisa kamu susun dalam kerangka atau sub bab agar mudah dipaparkan satu persatu. Konsep ini penting bagi kamu sebagai penulis, agar ide, gagasan dan pesan yang ingin disampaikan tidak ada yang tertinggal atau tercecer. 

4. Perhatikan Gaya Bahasa 

Nah, jika di sub bab sebelumnya ada beberapa jenis buku nonfiksi, kamu perlu memilih salah satu. Jika kamu ingin buku kamu bisa dibaca oleh masyarakat umum dan tetap dinikmati, kamu bisa menggunakan jenis buku nonfiksi imajinatif, agar bisa menggunakan gaya bahasa yang lebih kekinian dan tidak membosankan. Tanpa harus menghilangkan unsur-unsur penting dalam penulisan buku nonfiksi, yang tetap memperhatikan objektivitas.

5. Memasukan Elemen Penulisan buku

Jika kamu masih pertama kali menulis buku, ada beberapa elemen yang harus ada di dalam buku. Elemen tersebut meliputi daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, pendahuluan,isi, daftar pustaka, indeks, profil penulis. Jika ternyata di dalam buku yang kamu tulis tidak ada daftar tabel, indeks, dan daftar tabel/gambar, bisa dilewati kok. Kecuali jenis buku yang kamu tulis adalah jenis buku ajar, buku monograf, dan buku pendidikan, maka beberapa elemen yang disebutkan diatas wajib ada. 

6. Membuat judul 

Jangan lupa, buku yang sudah selesai kamu buat untuk diberi judul. Pemberian judul buku dengan pemberian judul artikel berbeda. Penulisan judul buku wajib disesuaikan dengan isi. Jangan asal membuat judul. Pastikan judul buku menyesuaikan.

7. Editing Naskah 

Jika naskah yang kamu buat dirasa sudah selesai semua. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses editing. Untuk proses editing ada yang dilakukan sekali, bahkan ada yang berkali-kali. Ketika sudah dilakukan proses editing dan merasa sudah selesai, langkah selanjutnya barulah menyerahkan ke penerbit buku untuk diterbitkan. 

8. Menyerahkan ke Penerbit

Berbicara menerbitkan buku. Kamu bisa menerbitkan buku di penerbit mayor atau penerbit indie. Ketika kamu menerbitkan buku di penerbit mayor, maka kamu harus bersaing dengan penulis-penulis lain. Jika naskah kamu lolos, kamu akan mendapatkan royalti dari hasil penjualan buku. 

Jika kamu tidak ingin antri terlalu lama saat menerbitkan buku, maka kamu bisa mengirimkan buku penerbit indie dengan sistem self publishing. Di sini kamu bisa menerbitkan buku tanpa antri lama, hanya saja kamu harus siap membayar secara mandiri untuk biaya cetaknya.

Contoh Buku Non Fiksi 

Setelah membahas lengkap dunia buku nonfiksi, kamu mungkin mengalami kebingungan bentuk buku nonfiksi itu seperti apa sih? Berikut beberapa contoh buku nonfiksi yang bisa kamu baca.

  1. Manajemen Pendidikan berbasis learning organization di perguruan tinggi swasta karya Dr. Titi Hendrawati, S.Pd.I., M.Pd. Penerbit Deepublish 
  2. Sejarah Mahasiswa di Indonesia generasi pertama. Karya Akhir Matua Harahap penerbit Deepublish
  3. Hukum kepolisian : Perkembangan, Konsepsi dan Diskresi karya Rudy Cahya Kurniawan dan Rusmiyati terbitan Deepublish 
  4. Pendarahan uterus abnormal (PUA) karya Dr. dr. Fitriyadi Kusuma dan dr. Glenardi terbitan Deepublish 
  5. Elektronika industri 2 : Prinsip dan aplikasi sistem pengamanan pengaturan otomatis sistem distribusi serta pembangkit listrik mikrohidro. Karya Anggara Trisna Nugroha, ST. , MT. Terbitan Deepublish 

Kesimpulan

Itulah beberapa contoh judul buku nonfiksi yang semuanya bisa kamu dapatkan di bukunesiastore. Semoga sedikit ulasan tentang pengertian buku nonfiksi bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)