Pengertian Buku Fiksi : Unsur, Jenis dan Ciri-ciri

pengertian buku fiksi

Pengertian buku fiksi sering tertukar dengan pengertian buku nonfiksi. Buku fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan/imajinatif si penulis. Jadi fokus yang ditawarkan dari buku fiksi ini adalah seni berkhayal. 

Meskipun buku fiksi ini didasari oleh cerita khayalan/imajinatif, justru buku bacaan ini cukup menarik perhatian bagi kawula muda loh. Apalagi jika kisah yang disampaikan menarik. Salah satu karya buku fiksi yang popular dan best seller hingga tingkat dunia adalah buku karya JK. Rowling dengan buku Harry Potter. Atau karya novel Dan Brown yang novelnya mampu menembus hingga pasar mancanegara. 

Setidaknya dari contoh buku fiksi dari dua tokoh besar itu, kita bisa belajar bahwasanya kisah imajinatif menawarkan hiburan tersendiri. Tidak hanya itu, banyak pembaca yang ikut terbawa dalam imajinasi yang penulis kisahkan. Barangkali kamu ingin menjadi penulis seperti mereka? Bisa banget. Pertanyaannya adalah, apa saja sih ciri, jenis dan unsur buku fiksi? Kita ulals satu persatu sebagai berikut.

Pengertian Buku Fiksi

Buku Fiksi adalah cerita yang ditulis berdasarkan imajinasi/khayalan si penulis.  adi target penulis buku fiksi adalah menghidupkan emosi pembaca. baik itu emosi positif, negatif ataupun campuran emosi positif dan negatif. Tidak sampai disitu saja, buku fiksi dikemas sedemikian rupa tidak semata-mata untuk mempermainkan emosi, tetapi juga memberikan amanat atau pesan moral yang positif untuk para pembaca.

Perbedaan buku fiksi dan buku nonfiksi terletak pada cara penulisannya. Penulisan buku fiksi menggunakan bahasa nonatit atau menggunakan pilihan bahasa yang tidak sebenarnya. sehingga buku fiksi dapat diinterpretasikan/diterjemahkan secara beragam. Jadi pembaca satu dengan yang lain sangat mungkin bisa berbeda penangkapan pembaca. karena penggunaan bahasa yang konotatif ini. 

Secara teknis penulisan, buku fiksi ini juga tidak banyak aturan baku dan sistematika penulisan yang begitu-begitu saja. Dengan kata lain, penulisan buku fiksi ini ditulis lebih eksploratif dan tidak banyak aturan. tentu ini cocok buat kamu yang memang memiliki seoul bebas yang tidak suka dengan banyak aturan, yang justru membatasi kreativitas.

Unsur Buku Fiksi

Jika kamu ingin menjadi seorang penulis buku fiksi, maka perlu menguasai unsur-unsur buku fiksi. Lantas apa saja sih unsur buku fiksi? Berikut kita ulas satu persatu. 

1. Tema 

Tema adalah dasar yang harus ada. Tanpa tema sebuah karya buku tidak akan lahir. Tema adalah ide pokok atau gagasan utama. Tema adalah pondasi dalam sebuah bangunan. Dimana bangunan akan berdiri tegak dan kokoh karena ada pondasi.

Jika rumah tidak memiliki pondasi, kira-kira apakah akan jadi rumah panggung? Bahkan rumah panggung pun juga ada pondasi, hanya saja pondasinya kecil. Dimana pondasi yang kokoh dan tidak kokoh akan berpengaruh pada seluruh bangunan atau keseluruhan kisah yang dituliskan.

2. Latar 

Unsur yang kedua harus ada yang nama nya latar. Latar adalah keterangan tempat, suasana dan waktu. Misalnya, menuliskan suasana sedih, senang, haru, jengkel dan banyak hal yang bisa dituliskan. Suasana yang kamu tuliskan bisa ditulis berdasarkan apa yang kamu rasakan melalui panca indra. Agar suasana lebih hidup dan tidak monoton, kamu bisa menuliskannya menggunakan majas. 

Apakah perlu dalam sebuah buku fiksi menuliskan tempat? Jadi latar tempat dalam sebuah kisah sangat perlu. Karena kehadiran tempat ini membantu pembaca ikut mengimajinasikan. Bahkan kehadiran tempat yang familiar atau terkenal juga bisa membantu pembaca untuk membayangkan tempat sesuai dengan aslinya. Begitupun perlunya mencantumkan waktu dalam buku fiksi, agar memberikan gambaran di pikiran mereka. 

3. Tokoh 

Tokoh wajib ada dalam sebuah cerita fiksi. Tanpa adanya tokoh, buku tersebut tidak bisa bercerita. Karena dasar dari buku fiksi adalah menceritakan karakter si tokoh. Jika tidak ada tokohnya, apa yang bisa diceritakan? Begitulah kira-kira. 

Berbicara tentang tokoh dalam cerita, kamu bisa membuat karakter antagonis (tokoh berkarakter buruk/negatif/jahat), protagonis (tokoh yang berkarakter baik/positif) atau tritagonis (karakter penengah). Jadi saat menulis cerita fiksi minimal ada tokoh protagonis dan antagonis. Karena pertentangan diantara keduanya yang menjadikan cerita akan seru, menantang dan menguras emosi pembaca. 

4. Alur

Alur adalah jalan cerita. Alur cerita ini ada yang alur maju, alur mundur dan campuran. Kamu bisa menggunakan satu diantara jenis alur tersebut. Kehadiran alur cerita ini juga memberikan manfaat dan kemudahan bagi si penulis loh. Misalnya memudahkan penulis untuk membuat kerangka cerita agar lebih tersistematis, runut dan lebih menarik. Sehingga mudah dipahami oleh pembaca. 

Karena membuat cerita yang menarik tidak bisa spontan begitu saja. Dibutuhkan kerangka alur cerita agar bisa mendesain jalan cerita lebih kompleks dan bisa mencapai klimak dan antiklimaks yang memuaskan. 

5. Gaya Bahasa

Saat menulis buku fiksi memang wajib memperhatikan gaya bahasa atau pemilihan diksi. Meskipun hanya masalah pemilihan bahasa, ternyata dapat berdampak pada selera pembaca loh. Kamu pasti pernah membaca buku novel, ada novel yang saat dibaca terasa hidup, menarik dan tidak membosankan? Ada pula novel yang ketika dibaca pertama kali kesannya sudah membosankan bukan? Nah, itu semua dipengaruhi oleh pemilihan gaya bahasa. Dimana gaya bahasa mampu menentukan daya tarik sebuah buku. Hal inilah yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan,karena pemilihan bahasa juga termasuk skill.

6. Amanat 

Amanat adalah unsur terakhir yang wajib ada. Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca. Penulisan amanat bisa ditulis secara tersurat dan tersirat. Kelebihan menuliskan amanat secara tersurat adalah pembaca bisa mengambil pelajaran/hikmah sesuai yang disampaikan si penulis, karena si penulis menuliskan amanat secara jelas dan gamblang.

Sementara amanat yang ditulis secara tersirat diserahkan kepada pembaca, pembaca bebas mengartikannya. Kelemahannya, terjadi multitafsir karena perbedaan pendapat.

Ciri-Ciri Buku Fiksi 

Setelah mengintip unsur penulisan buku fiksi, kamu juga perlu tahu apa saja sih ciri-ciri buku fiksi tersebut? Berikut ciri-cirinya.

1. Imajinatif 

Ciri dasari dari buku fiksi terletak pada sifatnya. Dimana buku fiksi ini ditulis berdasarkan imajinasi/khayalan si penulis. Penulis memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide gila mereka ke dalam penulisan, tanpa ada batasan dan aturan yang menegangkan. Tentu ini berbalikan dengan ciri buku nonfiksi, yang identik dengan banyaknya aturan dan harus ditulis berdasarkan data dan fakta. 

2. Kebenarannya relatif

Salah satu keunikan dari buku fiksi ini adalah semua benar. Karena buku fiksi memiliki kebenaran yang bersifat relatif. Dimana benar dan salah itu relatif, tergantung dilihat dari sudut pandang yang mana. Jadi saat membaca buku fiksi, kita tidak menjustifikasi isi karya tersebut benar atau salah, semacam divonis mau masuk neraka dan surga. Benar dan salah dari buku fiksi sah-sah saja karena semua bersumber pada imajinatif. 

3. Bahasa Konotatif

Buku fiksi memiliki ciri penulisan menggunakan bahasa konotatif. Dimana bahasa yang digunakan adalah bahasa tidak sebenarnya. Artinya, apa yang dituliskan bisa memiliki arti pesan yang samar. Biasanya bahasa konotatif ini identik dengan penggunaan gaya bahasa majas. Dimana prinsip majas adalah bahasa simbol yang artinya bisa multitafsir.

4. Bebas – tidak ada sistematika buku

Salah satu kelebihan menulis buku fiksi adalah ditulis secara bebas, karena tidak ada aturan sistematika buku yang ketat. Sehingga penulis bisa menulis di eksploratif mungkin. Sehingga pembaca pun juga ikut berfikir bebas berimajinasi. 

5. Menyasar emosi pembaca

Ciri buku fiksi target penulis adalah menyasar emosi pembaca. Dikatakan buku fiksi berhasil apabila pembaca terbawa dengan suasana yang dituliskan oleh si penulis. Maksud menyasar tujuan emosi pembaca bisa menyasar emosi sedih, Bahagia, bimbang, kecewa, dan masih banyak emosi lain yang bisa kamu permainkan dalam buku fiksi tersebut. 

Jenis Buku Fiksi

Berbicara tentang buku fiksi, memang buku fiksi memiliki beberapa macam, yang sebenarnya kamu pun sering menemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh atau macam-macam buku fiksi 

1. Novel 

Jenis buku fiksi yang berbentuk buku adalah novel. Pastinya kamu sudah tahu seperti apa bentuknya novel. Salah satu keuntungan membaca novel, kamu tidak hanya mengalami emosi yang dituliskan oleh si penulis lewat polah tingkah si tokoh. Secara tidak langsung, kamu juga akan menemukan banyak wawasan, pengetahuan dan pelajaran moral dari novel tersebut loh. 

Tapi perlu di ingat, tidak semua novel memiliki kualitas dan unsur yang bagus. Itu sebabnya, kamu harus jeli dalam memilih buku novel, agar kamu bisa menemukan pelajaran hidup di dalamnya. Karena apa yang kamu baca, akan mempengaruhi hidup kamu loh. 

2. Roman 

Selain novel, ada juga buku fiksi roman. Roman adalah karya fiksi yang mengisahkan karakter/tokoh yang memiliki banyak muatan pelajaran hikmah. Bedanya roman dengan novel adalah, terletak pada gayanya. Roman cenderung lebih klasik. Jadi cerita roman adalah cerita yang biasanya menceritakan perjalanan hidup seseorang secara keseluruhan. 

3. Cerpen 

Ada juga yang disebut dengan cerpen. Cerpen berbeda dengan roman dan novel. Karena cerpen ditulis hanya beberapa lembar saja. Kendati demikian, cerpen minimal menceritakan satu atau dua karakter tokoh saja. Sementara pada novel, karakter yang diceritakan bisa lebih dari satu. Meskipun cerpen adalah kisah pendek, cerpen justru lebih menarik bagi para pecintanya loh. 

4. Puisi 

Karya fiksi versi pendek selain cerpen ada puisi. Puisi ini hanya ditulis satu lembar saja. Puisi tidak harus menceritakan karakter seseorang. Dari segi bahasa, puisi dominan menggunakan majas. Karena kebanyakan gaya bahasa inilah yang menjadi daya tarik puisi untuk ditelaah, dikaji dan diinterpretasikan. 

5. Dongeng

Ada juga dongeng, dongeng ini lebih diperuntukan untuk anak-anak. Cerita yang dikisahkan tidak harus berbentuk karakter manusia. Tetapi bisa juga mengisahkan karakter hewan, tanaman, awan atau apapun itu. Penulisan dongeng ini juga dibutuhkan imajinasi yang tinggi loh.

Kesimpulan

Itulah artikel dari bukunesiastore tentang beberapa ulasan buku fiksi yang meliputi pengertian, unsur, ciri dan jenis. Ternyata buku fiksi itu memiliki banyak sub cabangnya. Tentunya untuk teknis penulisan dari puisi, dongeng, novel, cerpen dan pantun juga memiliki strategi yang berbeda-beda. Mungkin di kesempatan lain kita akan bahas satu-satu.

Semoga sedikit ulasan seputar pengertian buku fiksi ini cukup menjawab pertanyaan kamu. Semoga manfaat dari artikel ini tidak sekedar dibaca. Tetapi bisa meningkatkan semangat dan mendorong kamu untuk mencoba menulis karya sendiri. (Iruekkawa Elisa)

Mau dapat uang sendiri modal jualan online? Daftar reseller buku di sini!

Tinggalkan Balasan

Related Post

E-Book Tokoh Terbaru 2024 GRATIS!

Baca Juga

Penghasilan Tambahan

Mau dapat uang sendiri modal jualan online? Daftar reseller buku di sini!

Shopping cart

0
image/svg+xml

No products in the cart.

Continue Shopping