Contoh resensi buku non fiksi – Membuat resensi buku nonfiksi bukan hanya tentang memberikan opini, tetapi juga menyusun ulasan secara sistematis agar pembaca memahami isi dan nilai dari buku yang diulas. Untuk memahami lebih dalam, berikut adalah pengertian buku nonfiksi, struktur resensi buku nonfiksi dan contoh resensi buku non fiksi.
Table of Contents
TogglePengertian Buku Non Fiksi
Pengertian buku non fiksi secara umum menjadi salah satu jenis bacaan yang paling sering digunakan sebagai sumber informasi terpercaya. Buku nonfiksi menyajikan konten yang berbasis pada fakta, data aktual, dan pengalaman nyata.
Buku nonfiksi merupakan sumber pengetahuan yang sangat penting dalam pengembangan wawasan dan intelektualitas pembaca. Dengan memahami definisi serta karakteristik buku nonfiksi, kita bisa lebih selektif dalam memilih bacaan yang bermanfaat dan mendukung proses belajar sepanjang hayat.
Secara sederhana, buku nonfiksi adalah karya tulis yang disusun berdasarkan kenyataan, bukan hasil imajinasi atau rekaan. Buku ini menyajikan informasi yang bertujuan untuk memberi pengetahuan, menjelaskan suatu fenomena, atau menjabarkan fakta tertentu secara sistematis dan logis. Sementara menurut beberapa ahli, memiliki pandangannya sendiri tentang buku non fiksi.
1. Gorys Keraf (2001)
Menurut Gorys Keraf, buku nonfiksi adalah karya tulis yang berisi pemikiran atau informasi berdasarkan realitas yang disusun secara logis dan sistematis, dengan tujuan untuk memberi wawasan dan pengetahuan kepada pembacanya.
2. Burhan Nurgiyantoro (2005)
Burhan Nurgiyantoro menyatakan bahwa buku nonfiksi merupakan tulisan yang berisi kebenaran objektif dan fakta nyata yang bisa dipertanggungjawabkan. Buku ini tidak bersifat imajinatif atau rekaan.
3. Ramlan (2003)
Ramlan menjelaskan bahwa buku nonfiksi adalah tulisan yang berlandaskan pada realita, dengan pendekatan ilmiah atau semi-ilmiah, serta bersifat informatif dan edukatif.
4. Keraf & Suryawinata (2007)
Keraf dan Suryawinata menyebutkan bahwa buku nonfiksi merupakan jenis teks yang berorientasi pada fakta dan realitas yang dimaksudkan untuk mendidik dan menyampaikan informasi secara akurat.
Jadi, buku nonfiksi memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, penelitian, dan pengembangan literasi. Dengan menyajikan informasi yang faktual dan dapat dipertanggungjawabkan, buku ini menjadi salah satu sumber utama dalam penulisan ilmiah maupun konten edukatif.
Berdasarkan pendapat para ahli, buku nonfiksi tidak hanya menyampaikan kebenaran objektif, tetapi juga mendorong pembaca untuk berpikir kritis dan memahami realitas secara lebih luas.
Struktur Resensi Buku Non Fiksi
Resensi buku nonfiksi adalah ulasan atau penilaian terhadap buku yang ditulis berdasarkan fakta dan realitas, seperti buku sejarah, biografi, motivasi, atau ilmiah. Tujuan dari resensi ini adalah untuk menggambarkan isi buku secara ringkas, mengkritisi kelebihan dan kekurangannya, serta merekomendasikannya (atau tidak) kepada calon pembaca.
Agar resensi lebih terarah, kita perlu mengikuti struktur yang jelas. Berikut ini penjelasan struktur resensi buku nonfiksi yang bisa dijadikan panduan menulis ulasan secara profesional.
1. Identitas Buku
Bagian pertama dari resensi mencakup informasi dasar mengenai buku. Identitas ini membantu pembaca mengenali buku secara umum. Di Bagian identitas buku memiliki beberapa isi bagian yang meliputi judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman dan ISBN.
2. Latar Belakang atau Pendahuluan
Pada bagian ini, penulis resensi dapat memberikan pengantar tentang mengapa buku tersebut menarik untuk diulas. Biasanya berisi latar belakang topik buku, relevansi dengan isu terkini, atau alasan memilih buku tersebut.
Tujuan penulisan latar belakang atau pendahuluan pada resensi buku adalah menarik perhatian pembaca dan Memberikan konteks sebelum masuk ke isi. Dua hal ini wajib disisipkan, agar pendahuluan lebih komprehensif.
3. Ringkasan Isi Buku (Sinopsis)
Bagian ini berisi gambaran umum tentang isi buku nonfiksi yang diulas. Karena buku nonfiksi sering terdiri dari beberapa bab atau subtema, penulis resensi dapat menyampaikan poin-poin penting atau garis besar tiap bagian.
Sementara buat kamu yang marasa kesulitan saat menuliskannya, maka kamu hanya perlu fokus pada inti pembahasan, hindari menceritakan seluruh isi secara detail. Jadi kamu hanya fokus menampilkan poin-poin kunci yang menggambarkan keseluruhan isi.
4. Analisis atau Tanggapan Resensi
Inilah bagian terpenting dari resensi. Pada tahap ini, penulis menyampaikan pendapat pribadi tentang buku yang dibaca, baik secara isi maupun penyajiannya. Beberapa poin analisis perlu dimasukan saat meresensi adalah, perhatikan gaya penulisan penulis buku, tunjukan kekuatan argumen atau data yang digunakan.
Kamu juga bisa menyampaikan keterbaruan atau relevansi isi buku tersebut dan nilai edukatif atau kontribusi bagi pembaca. serta jangan lupa untuk menyertakan kelebihan dan kekurangan buku secara objektif.
Baca Juga:
5. Simpulan dan Rekomendasi
Akhir dari resensi ditutup dengan simpulan singkat yang mencerminkan penilaian keseluruhan terhadap buku. Di sini juga dapat ditambahkan rekomendasi, misalnya siapa saja yang cocok membaca buku tersebut.
Misalnya, kita bisa menuliskan buku tersebut cocok dan direkomendasikan untuk mahasiswa, pendidik, dan siapa saja yang ingin melatih kemampuan berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah kelima struktur resensi buku non fiksi. Jadi, menulis resensi buku tidak sekedar mengomentari isi, tapi juga menyampaikan ulasan secara terstruktur dan informatif. Dengan memahami dan menerapkan struktur resensi yang tepat, kamu bisa menyajikan ulasan yang menarik, terpercaya.
Contoh Resensi Buku Non Fiksi
Setelah mengetahui pengertian buku non fiksi dan struktur resensi buku non fiksi, rasanya kurang lengkap jika tidak disertai contoh. Berikut adalah contoh resensi buku non fiksi terbitan Bukunesia yang bisa kamu dapatkan di sini.
Resensi Buku Tindak Pidana Narkotika: Antara Rehabilitasi dan PemidanaanJudul: Tindak Pidana Narkotika Penulis: Sigit Subagiyo, Tri Lestari, dan Indah Wijayati Penerbit: Deepublish Tahun Terbit: 2022 Jumlah Halaman: viii + 133 halaman ISBN: 978-623-02-5545-0 Buku Tindak Pidana Narkotika menyajikan kajian komprehensif tentang kejahatan narkotika dalam perspektif hukum pidana Indonesia. Penulis menguraikan dengan rinci mengenai regulasi yang mengatur narkotika, jenis-jenis tindak pidana narkotika, pelaku kejahatan narkotika, serta kebijakan penanggulangan yang diterapkan. Buku ini juga memberikan pembahasan mengenai upaya rehabilitasi dan pendekatan keadilan restoratif yang semakin relevan di era modern. Secara garis besar, buku ini dibagi ke dalam beberapa bab utama yang mengupas secara runtut mengenai konsep dasar narkotika dan perbedaannya dengan zat adiktif. Mengulas juga tentang Konstruksi hukum pidana narkotika berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, Klasifikasi pelaku tindak pidana narkotika, mulai dari pengguna, pengedar, hingga sindikat internasional dan Pertanggungjawaban pidana dan pemidanaan, termasuk rehabilitasi sebagai alternatif hukuman. Tidak berhenti sampai disitu saja, di buku ini kita juga akan belajar tentang Kebijakan penal dan non-penal, termasuk evaluasi terhadap efektivitas sistem hukum yang berlakuPembahasan dalam buku ini tidak hanya berbasis teori, tetapi juga dilengkapi dengan analisis yuridis dan studi kasus, menjadikannya lebih kontekstual dan aplikatif. Kelebihan buku ini adalah ditulis secara Sistematika penulisan yang rapi dan logis, memudahkan pembaca mengikuti alur berpikir penulis. Kelebihan lain diangkat berdasarkan isu yang Relevan sesuai perkembangan isu hukum terkini, terutama dalam konteks pemberantasan narkoba di Indonesia. Serta Referensi hukum yang kuat, menjadikan buku ini sebagai sumber akademik yang terpercaya. Buku Tindak Pidana Narkotika sangat layak dibaca oleh mahasiswa hukum, akademisi, praktisi hukum, hingga aparat penegak hukum. Penyajiannya yang komprehensif, praktis, dan berbasis data menjadikan buku ini sebagai referensi penting dalam memahami serta menangani persoalan narkotika secara bijak. Buku ini juga mendorong pemikiran bahwa penanganan narkotika tidak semata-mata represif, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek rehabilitasi dan hak asasi manusia. |
Itulah contoh resensi buku non fiksi. Semoga dari ulasan singkat disertai dengan contoh resensi buku non fiksi memberikan jawaban dan memudahkan pemahaman. (Iruekkawa Elisa)
Sumber Referensi:
- Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia, 2001.
- Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.
- Ramlan, M. Ilmu Bahasa Indonesia. Bandung: CV Armico, 2003.
- Keraf, Gorys & Suryawinata, M. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Gramedia, 2007.