Banyak orang memilih waktu mustajab sholat tahajud sebagai momen utama untuk memanjatkan doa. Islam menganjurkan salah satu ibadah sunnah yaitu dengan sholat tahajud. Tidak hanya menunjukkan keimanan dan ketulusan seorang hamba, sholat ini menjadi salah satu waktu dimana doa-doa paling mustajab dikabulkan oleh Allah.
Rasulullah SAW dan para sahabat menjadikan sholat tahajud sebagai kebiasaan malam mereka, sebagai sarana mengadu, bersyukur, dan meminta pertolongan kepada Allah.
Table of Contents
ToggleWaktu Mustajab Sholat Tajahud
Tahukah kamu bahwa sholat tahajud itu sendiri ada momen-momen paling mustajab untuk berdoa dan bermunajat? Pasti kamu penasaran kan? Yuk simak 10 waktu mustajab sholat tahajud yang penuh keberkahan.
1. Sepertiga Malam Terakhir
Ini adalah waktu paling utama dan paling mustajab untuk melakukan Tahajud. Dalam hadis sahih, Rasulullah SAW bersabda:
“Tuhan kita turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir, seraya berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sepertiga malam terakhir dihitung dari waktu Isya hingga waktu Subuh, kemudian dibagi menjadi tiga. Jadi, sepertiga terakhir biasanya dimulai sekitar pukul 02.00 hingga menjelang Subuh. Inilah waktu emas tahajud yang paling mulia dan sangat mustajab untuk berdoa.
Baca Juga: 10 Kemuliaan Sholat Tahajud Yang Sayang Untuk Dilewatkan
2. Pertengahan Malam
Pertengahan malam juga termasuk waktu yang sangat baik untuk tahajud. Dalam beberapa hadis, Rasulullah SAW disebutkan bangun pada pertengahan malam dan melaksanakan sholat malam hingga mendekati Subuh.
Rasulullah biasa tidur di awal malam, kemudian bangun pada pertengahan malam, dan sholat selama waktu yang panjang. (HR. Muslim)
Waktu ini cocok bagi kamu yang belum terbiasa bangun menjelang Subuh, tapi ingin mulai rutin sholat tahajud. Jadi sebenarnya, tidak ada alasan tidak bisa bangun di sepertiga malam.
3. Menjelang Waktu Subuh
Menjelang Subuh adalah waktu di mana langit mulai terbuka dan malaikat turun membawa rahmat. Banyak ulama menyebut bahwa waktu antara Tahajud terakhir dan adzan Subuh adalah waktu terbaik untuk memohon pengampunan, petunjuk, dan rezeki.
Selain itu, banyak doa para nabi yang dikabulkan di waktu menjelang fajar, seperti dalam firman Allah:
“Dan pada waktu sahur mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzariyat: 18)
4. Setelah Tidur Meski Sebentar
Sholat tahajud menjadi sah ketika seseorang mengerjakannya setelah tidur, walau hanya sebentar. Jika seseorang bangun dan melaksanakan sholat setelah tidur, maka ia telah mendapatkan keutamaan Tahajud.
Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Tidur sebentar sebelum Tahajud menunjukkan bahwa seseorang benar-benar meluangkan waktunya dengan niat khusus untuk beribadah kepada Allah, sehingga nilai keimanannya lebih tinggi.
Baca Juga: 10 Manfaat Sholat Tahajud Bagi Kesehatan
5. Ketika Hujan Turun
Waktu hujan turun adalah salah satu waktu di mana doa tidak tertolak, menurut banyak riwayat. Jika kamu melaksanakan Tahajud bersamaan dengan turunnya hujan, maka mustajabnya doa akan berlipat-lipat. Pada hakikatnya, nuansa hujan di malam hari memberikan nuansa yang berbeda, sehingga cocok untuk bermuhasabah, berdoa, berdzikir dan mendekat kepada Allah lewat perantara.
6. Di Waktu Tengah Malam Saat Banyak Orang Terlelap
Ketika dunia sedang tidur lelap dan kamu bangun untuk sujud kepada Allah, itulah momen di mana Allah paling memperhatikanmu secara khusus. Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Doa di waktu-waktu yang “tersembunyi” seperti ini sering kali lebih tulus, lebih jujur, dan lebih menyentuh. Namun jangan terjebak oleh ke-Aku-an bahwa “aku” orang yang paling alim dan paling taat dan dekat dengan Allah. Karena sholat tahajud masih di dominasi oleh ego dan ke-aku-an juga tidak dibolehkan.
7. Saat Hati Sedang Gelisah atau Mengalami Masalah
Ketika hati sedang sempit, sedih, atau tertekan, waktu malam untuk Tahajud adalah penenang terbaik. Allah membuka pintu munajat dan curhat selebar-lebarnya di waktu itu.
“Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya sholat itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Maka, ketika hatimu sedang berat, bangkitlah di malam hari, dan sampaikan semua kegundahanmu hanya kepada-Nya. Yakinlah, setiap masalah yang datang membawa pelajaran berharga untuk membuat kita lebih dewasa.
Baca Juga: Keajaiban Sholat Tahajud 7 Hari 7 Malam
8. Hari Jumat Malam (Malam Jum’at)
Malam Jumat memiliki banyak keistimewaan. Beberapa ulama salaf menyebut bahwa Tahajud di malam Jumat memiliki keutamaan yang lebih tinggi dibanding malam lainnya. Selain itu, hari Jumat adalah waktu dikabulkannya doa, sehingga bila dikombinasikan dengan Tahajud, doamu insyaAllah lebih mustajab.
9. Di Antara Dua Tahajud (Dengan Istirahat Sejenak)
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi SAW terkadang memisahkan dua bagian Tahajud dengan istirahat sejenak. Waktu jeda itu, terutama untuk berdoa, juga diyakini memiliki keberkahan tersendiri. Misalnya, seseorang shalat dua rakaat, lalu beristighfar, kemudian melanjutkan dua rakaat lagi, maka waktu jeda tersebut adalah momen yang sangat baik untuk bermunajat.
10. Setelah Bangun dengan Nama Allah di Lidah
Jika seseorang bangun dan mengingat Allah, baik dengan zikir, istighfar, atau bacaan Al-Qur’an, kemudian berwudhu dan Tahajud, maka doanya lebih mudah dikabulkan. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa bangun di malam hari, lalu menyebut nama Allah, kemudian berdoa, maka doanya dikabulkan.” (HR. Bukhari)
Itulah sepuluh waktu mustajab sholat tahajud. Sholat tahajud ini adalah kesempatan emas untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah, memohon pertolongan, dan menata hati.
Jadi, yuk mulai langkah kecil menuju cinta Allah. Temukan ketenangan dan kekuatan dalam buku Dua Rakaat Dulu Aja, Panduan Menggapai Cinta Allah di Sepertiga Malam panduan penuh makna untuk menjadikan sepertiga malammu lebih bermakna.
Daftar Pustaka:
Departemen Agama Republik Indonesia. (2007). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an.
Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. (2001). Shahih Al-Bukhari (terj. Abu Ihsan Al-Atsari). Jakarta: Pustaka Azzam.
Muslim bin Al-Hajjaj. (2003). Shahih Muslim (terj. Amir Hamzah). Jakarta: Pustaka Azzam.
An-Nawawi, Yahya bin Syaraf. (1994). Riyadhush Shalihin (terj. Abdul Aziz). Jakarta: Pustaka Azzam.
Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad. (2005). Ihya’ Ulumuddin Jilid 1-4 (terj. H. Abdul Latif M.Z). Jakarta: Pustaka Amani.Redaksi Islamia. (2023). Kapan Waktu Terbaik untuk Tahajud? Majalah Islamia Edisi Desember. Jakarta: Penerbit Islamia Media.