5 Tips Move On dari HTS agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

tips move on dari hts

Hubungan tanpa status (HTS) sering kali terlihat menyenangkan di awal. Tidak ada komitmen yang mengikat, interaksi terasa ringan, dan Kamu bisa dekat dengan seseorang tanpa label pacaran.

Namun, semakin lama kamu bertahan dalam HTS, semakin besar dilema yang kamu rasakan. Banyak orang merasa bingung, lelah secara emosional, bahkan kehilangan harga diri karena terus menunggu kejelasan yang tidak kunjung datang.

Buku Gen Z Terjebak HTS terbitan Bukunesia juga menyoroti bahwa fenomena anak muda yang sering terjebak dalam hubungan abu-abu dan dampaknya terhadap kesehatan mental maupun perkembangan diri.

Karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda kapan harus berhenti, sekaligus memahami manfaat jika berani move on. Berikut adalah 3 tanda sekaligus keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika segera move on dari HTS!

Tanda Kamu Harus Segera Move On dari HTS

Banyak orang menganggap hubungan tanpa status (HTS) menyenangkan karena memberi rasa bebas. Namun, jika kamu membiarkan HTS terlalu lama, kamu akan terjebak dalam ketidakpastian yang melelahkan.

Jika mental kamu sudah kena, maka kamu segera sadar. Lalu, kapan kamu harus sadar untuk segera move on?

1. Tidak Ada Kejelasan Arah Hubungan

    Jika setelah lama dekat tidak ada kepastian status, ini tanda besar kamu harus mundur. Ketidakpastian hanya akan memicu stres dan menghambat kebahagiaan.

    2. Merasa Lelah Secara Emosional

      Saat hubungan lebih banyak menguras energi daripada memberi ketenangan, artinya HTS sudah tidak sehat. Menunggu kepastian hanya membuatmu semakin tertekan.

      3. Kehilangan Harga Diri

        Jika HTS membuatmu merasa tidak cukup berharga atau meragukan dirimu sendiri, maka saatnya berhenti. Hubungan yang baik seharusnya menguatkan, bukan melemahkan.

        Move on dari HTS memang tidak mudah, tapi melepaskan berarti memberi dirimu kesempatan untuk menemukan hubungan yang lebih sehat, jelas, dan membahagiakan.

        reseller bukunesia store new

        Manfaat yang Akan Dirasakan Setelah Move On dari HTS

        Setelah mengetahui tiga tanda kamu harus move on dari HTS, kini saatnya melihat tiga manfaat yang akan kamu rasakan setelah melakukannya, antara lain. 

        1. Ketenangan Emosional

          Setelah move on dari HTS, kamu akan merasakan beban emosional yang perlahan berkurang. Kamu membuang rasa cemas dan pertanyaan ‘kita ini apa’ sehingga bisa menjalani hari dengan lebih damai.

          Menurut American Psychological Association (2019), melepaskan diri dari hubungan yang tidak sehat membantu seseorang membangun kembali resiliensi dan kestabilan emosi.

          2. Peningkatan Harga Diri

            HTS sering membuat seseorang meragukan nilai dirinya. Dengan berani move on, kamu sebenarnya sedang menegaskan bahwa dirimu layak mendapatkan kepastian. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri sekaligus membuatmu lebih menghargai diri sendiri.

            3. Fokus pada Pertumbuhan Pribadi

              Mengakhiri HTS berarti kamu punya lebih banyak ruang untuk fokus pada diri sendiri. Kamu bisa mengejar tujuan hidup, mengembangkan karier, atau memperdalam hobi yang tertunda.

              Cohen & Wills (1985) menegaskan bahwa fokus pada hal positif dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup.

              Move on dari HTS bukanlah akhir, melainkan awal baru menuju hidup yang lebih sehat. Dengan ketenangan emosional, harga diri yang pulih, dan fokus pada pertumbuhan diri, kamu bisa menemukan kebahagiaan yang lebih tulus di masa depan.

              Baca Juga: 7 Cara Mengakhiri Hubungan Tanpa Status dengan Bijak

              Tips Move On dari HTS

              Ketika HTS berakhir, rasa kecewa dan kehilangan memang tidak terelakkan. Perasaan ini hal yang wajar, sebab hubungan tanpa status sering kali meninggalkan tanda tanya besar di hati. Tetapi, kabar baiknya adalah kamu tetap bisa bangkit. Proses move on mungkin tidak instan, namun dengan langkah yang tepat, luka emosional bisa pulih, dan Kamu bisa kembali fokus pada kebahagiaan diri sendiri. Berikut lima tips agar bisa move on. 

              1. Menerima Kenyataan dengan Ikhlas

                Menurut American Psychological Association (2019), menerima kenyataan pahit adalah salah satu kunci penting dalam membangun ketahanan emosional. Dengan mengikhlaskan, Kamu berhenti menyalahkan diri sendiri maupun orang lain, dan mulai menyadari bahwa berakhirnya HTS justru bisa menjadi langkah awal menuju kehidupan yang lebih sehat.

                2. Jaga Jarak dari Mantan HTS

                  Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah tetap menjalin komunikasi dengan mantan HTS. Padahal, hal ini justru memperpanjang proses penyembuhan. Cobalah untuk mengurangi interaksi, baik secara langsung maupun di media sosial.

                  Memberi jarak bukan berarti membenci, melainkan memberi kesempatan pada diri sendiri untuk pulih. Penelitian Sprecher & Felmlee (2020) menegaskan bahwa jeda dalam hubungan transisi penting untuk mengurangi kebingungan emosional dan membantu individu lebih cepat move on.

                  3. Alihkan Energi pada Hal Positif

                    Saat hubungan berakhir, sering muncul rasa hampa karena kehilangan rutinitas bersama. Daripada terjebak dalam kesedihan, cobalah mengalihkan energi ke hal-hal positif.

                    Kamu bisa mulai berolahraga, menekuni hobi, belajar keterampilan baru, atau memperluas pergaulan. Aktivitas positif tidak hanya membantu mengalihkan pikiran, tetapi juga meningkatkan kesehatan mental.

                    American Psychological Association (2019) menyebutkan bahwa keterlibatan dalam kegiatan produktif terbukti mampu mengurangi stres sekaligus memperbaiki suasana hati.

                    4. Perkuat Dukungan Sosial

                      Menurut penelitian Cohen & Wills (1985), dukungan sosial berperan besar dalam menjaga kesehatan mental seseorang, terutama ketika menghadapi stres akibat masalah hubungan. Jadi, jangan hadapi masa sulit ini sendirian.

                      Jangan ragu untuk bercerita atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Kehadiran mereka bisa memberi rasa aman, mengurangi rasa kesepian, sekaligus membantu Kamu melihat perspektif baru.

                      5. Fokus pada Tujuan Hidup ke Depan

                        Alihkan perhatian pada impian, pendidikan, karier, atau rencana jangka panjang yang mungkin sempat tertunda. Dengan berfokus pada masa depan, Kamu tidak hanya lebih mudah move on, tetapi juga lebih siap menyambut hidup baru. Ingatlah, hubungan yang baik selalu dibangun atas dasar komitmen, bukan sekadar kenyamanan sesaat.

                        Baca Juga: 10 Resiko Hubungan Tanpa Status, Apa Saja?

                        Itulah lima tips move on dari HTS. Jika dipraktekkan, memang tidak mudah. tetapi bukan hal yang mustahil. Dengan menerima keadaan, menjaga jarak, mengalihkan energi ke hal positif, memperkuat dukungan sosial, dan fokus pada masa depan, Kamu bisa kembali menemukan kebahagiaan.

                        Dan percayalah, di masa depanmu, ada yang lebih baik yang menghargai rasa cintamu. Jadi, jangan buang-buang waktu untuk sesuatu hal yang tidak membuatmu berkembang. Jangan korbankan waktumu untuk seseorang yang tidak memiliki sikap terhadap dirimu.

                        Semoga tips move on dari HTS yang sudah dibahas di artikel Bukunesia ini bisa membantu kamu melepaskan hubungan yang tidak pasti dan menemukan ketenangan hidup yang kamu butuhkan.

                        Nah, buat kamu yang sedang mencari tips move on dari HTS yang benar-benar relate mendalam, Buku Gen Z Terjebak HTS “Bukan Pacar, Tapi Lebih Dari Teman bisa jadi panduanmu. Yuk, baca kisahnya dan temukan cara move on dengan lebih bahagia.

                        Referensi

                        American Psychological Association. (2019). The Road to Resilience. Washington, DC: APA.
                        Bukunesia. (2023). Gen Z Terjebak HTS. Yogyakarta: Bukunesia.
                        Cohen, S., & Wills, T. A. (1985). Stress, Social Support, and the Buffering Hypothesis. Psychological Bulletin.
                        Sprecher, S., & Felmlee, D. (2020). Romantic Relationship Transitions: An Interdependence Theoretical Perspective. Journal of Social and Personal Relationships.

                        Artikel Terbaru