Kewajiban menutup aurat bagi wanita bukan sekadar aturan berpakaian dalam Islam, tetapi juga sebuah perintah syariat yang mengandung nilai ibadah, kehormatan, dan identitas diri.
Al-Qur’an menegaskan melalui Surah An-Nur ayat 31 dan Al-Ahzab ayat 59 bahwa menjaga aurat adalah kewajiban. Menutup aurat bukan hanya melindungi diri dari fitnah dan gangguan, tetapi juga menjadi cermin ketaatan seorang muslimah terhadap Allah SWT.
Hal ini selaras dengan pesan moral dalam Buku Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rosa, yang menggambarkan bagaimana perubahan spiritual seseorang turut tercermin melalui penampilan, termasuk dalam cara berpakaian yang sesuai dengan tuntunan agama.
Berikut adalah alasan utama kenapa perlu melindungi aurat dan 10 kewajiban menutup aurat bagi wanita.
Table of Contents
ToggleAlasan Utama Perlunya Melindungi Aurat
Menutup dan melindungi aurat merupakan bagian penting dari ajaran Islam. Orang beriman memandang aurat tidak hanya sebagai kewajiban menutup tubuh, tetapi juga cerminan kehormatan dan identitas muslim.
Allah SWT menegaskan kepada wanita mukminah dalam Surah An-Nur ayat 31 dan Surah Al-Ahzab ayat 59 untuk menutup aurat dan menjaga kehormatannya.
Hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud menjelaskan bahwa aurat laki-laki adalah bagian tubuh antara pusar hingga lutut. Berikut adalah alasan utama perlunya melindungi aurat.
1. Bentuk Ketaatan kepada Allah SWT
Alasan paling utama menutup aurat adalah karena ia merupakan perintah Allah SWT. Menurut ulama tafsir, ayat dalam Surah An-Nur ayat 31 jelas memerintahkan wanita beriman untuk menjaga pandangan dan menutup aurat.
Bagi laki-laki, kewajiban ini juga ditegaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud: “Aurat seorang laki-laki adalah antara pusar hingga lutut.”
Sementara menurut Yusuf Qardhawi dalam Al-Halal wal Haram fil Islam menegaskan bahwa menutup aurat sejajar dengan ibadah lainnya seperti shalat dan puasa.
2. Menjaga Kehormatan dan Martabat Diri
Surah Al-Ahzab ayat 59 menegaskan bahwa dengan menutup aurat, wanita akan dikenali sebagai muslimah yang terhormat dan terhindar dari gangguan.
Data dari Komnas Perempuan tahun 2023 menunjukkan bahwa angka pelecehan terhadap perempuan masih tinggi di Indonesia. Walau penyebabnya kompleks, berpakaian sopan dan menutup aurat dapat menjadi salah satu bentuk proteksi diri, sekaligus membuat orang lain lebih menghargai.
Baca Juga: 11 Cara Menjaga Hati Menurut Islam, Gimana ya?
3. Menumbuhkan Rasa Malu yang Positif
Rasa malu dalam Islam adalah cabang dari iman. Rasulullah SAW bersabda, “Malu itu cabang dari iman” (HR. Muslim). Menutup aurat adalah bentuk dari menjaga rasa malu yang sehat. Malu di sini bukan berarti minder, melainkan kesadaran untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat menurunkan martabat.
Pakaian yang menutup aurat membuat seseorang lebih dihormati, dibandingkan dengan pakaian yang terlalu terbuka. Artinya, menjaga aurat juga berdampak positif terhadap kepercayaan diri dan penghargaan dari lingkungan sekitar.
Kewajiban Menutup Aurat bagi Wanita
Mayoritas ulama sepakat bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Hal ini ditegaskan dalam hadis riwayat Abu Dawud, ketika Asma binti Abu Bakar datang kepada Rasulullah SAW dengan pakaian tipis, beliau bersabda bahwa wanita yang telah baligh tidak boleh terlihat dari tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.
Dari sini dapat dipahami bahwa aurat wanita dalam shalat maupun di hadapan laki-laki non-mahram mencakup seluruh tubuh selain dua bagian tersebut. Berikut adalah 10 kewajiban menutup aurat bagi wanita yang perlu dipahami secara mendalam.
1. Menjalankan Perintah Allah SWT
Kewajiban menutup aurat bukanlah budaya atau tren, tetapi perintah langsung dari Allah SWT. Seorang muslimah yang menjaga auratnya berarti menunjukkan kepatuhan penuh pada syariat.
Menurut Yusuf Qardhawi dalam Al-Halal wal Haram fil Islam, menutup aurat adalah bentuk ibadah yang bernilai sama pentingnya dengan shalat dan puasa.
2. Menjaga Kehormatan Diri
Aurat adalah simbol kehormatan seorang wanita. Dengan menutupnya, muslimah menjaga diri dari pandangan tidak pantas yang bisa merendahkan martabatnya.
Aurat yang terjaga menunjukkan kesungguhan seorang wanita dalam melindungi harga diri yang Allah karuniakan kepadanya.
Baca Juga: 12 Manfaat Mengikuti Kajian Islam Bagi Kehidupan
3. Mencegah Fitnah
Allah menyebutkan dalam Surah Al-Ahzab ayat 59 bahwa jilbab membuat wanita dikenali sebagai muslimah dan terhindar dari gangguan.
Artinya, pakaian syar’i bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga melindungi masyarakat dari timbulnya fitnah. Dengan berpakaian sopan, seorang muslimah turut menjaga keharmonisan sosial.
4. Menjadi Identitas Muslimah
Pakaian muslimah adalah identitas yang membedakan dirinya dari kelompok lain. Identitas ini bukan sekadar simbol luar, tetapi juga pernyataan iman.
Dalam masyarakat global, identitas ini menjadi penegas bahwa wanita muslimah memiliki prinsip dan keyakinan yang jelas.
5. Menumbuhkan Rasa Malu yang Positif
Rasa malu dalam Islam adalah bagian dari iman. Rasulullah SAW bersabda, “Malu itu cabang dari iman” (HR. Muslim).
Dengan menutup aurat, wanita melatih dirinya menjaga rasa malu yang sehat, bukan karena takut pada manusia, tetapi karena menjaga hubungan dengan Allah SWT.
6. Mengendalikan Nafsu dan Syahwat
Aurat terbuka seringkali memicu syahwat, baik pada dirinya maupun pada orang lain yang melihat. Menutup aurat berarti mengurangi potensi timbulnya godaan yang dapat menjerumuskan pada perbuatan dosa.
Hal ini sekaligus menjadi bentuk penjagaan diri dari fitnah dunia.
7. Melindungi dari Pelecehan
Data dari Komnas Perempuan (2023) menunjukkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan masih tinggi di Indonesia.
Meski faktor pelecehan sangat kompleks, berpakaian sopan dan menutup aurat dapat menjadi salah satu bentuk proteksi diri. Pakaian syar’i membuat wanita lebih dihargai sebagai pribadi, bukan sekadar objek fisik.
8. Mendapat Pahala dan Keberkahan
Setiap kali seorang muslimah menutup aurat, ia sedang mengumpulkan pahala. Hal ini berlaku meskipun sederhana, karena niatnya adalah melaksanakan perintah Allah SWT.
Pakaian syar’i menjadi ladang amal yang terus mengalir, baik di rumah, di jalan, maupun saat berinteraksi sosial.
9. Menjadi Role Model Di Lingkungan
Wanita yang konsisten menjaga auratnya memberi pengaruh positif bagi lingkungan. Anak-anak, sahabat, dan masyarakat akan melihatnya sebagai contoh.
Seperti yang ditunjukkan oleh para shahabiyah pada masa Rasulullah, keteladanan seorang wanita dapat menginspirasi banyak orang untuk ikut menutup aurat.
10. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW dan Para Shahabiyah
Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya kesopanan dan kesucian dalam berpakaian. Para sahabiyah pun menjadikan jilbab dan pakaian syar’i sebagai bentuk ketaatan.
Dengan menutup aurat, seorang muslimah berarti mengikuti jejak teladan generasi terbaik Islam.
Itulah tiga alasan dan 10 kewajiban menutup aurat bagi wanita. Sebagaimana tergambar dalam Buku Ketika Mas Gagah Pergi, perubahan menuju ketaatan tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga memberi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya.
Semoga artikel dari Bukunesia ini bisa membantu kamu untuk memahami kewajiban menutup aurat bagi wanita, sehingga dapat menjalankan perintah Allah SWT dengan penuh kesadaran, menjaga kehormatan diri, dan menjadi teladan bagi generasi berikutnya.
Referensi
Abu Dawud. Sunan Abu Dawud, Kitab al-Libas.
Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. Tafsir Al-Maraghi. Kairo: Dar al-Fikr, 1993.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2019.
Komnas Perempuan. Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan 2023.
Muslim, Imam. Shahih Muslim.
Qardhawi, Yusuf. Al-Halal wal Haram fil Islam. Kairo: Maktabah Wahbah, 1994.