Self healing menjadi poin penting yang wajib dimiliki di era digitalisasi seperti sekarang. Di tengah tekanan hidup yang semakin kompleks, kesehatan mental menjadi aspek penting yang tidak boleh diabaikan.
Salah satu konsep yang mulai populer belakangan ini adalah self healing. Istilah ini sering muncul di media sosial, seminar kesehatan mental, hingga buku pengembangan diri.
Tapi sebenarnya, apa pengertian self healing yang sesungguhnya? Lalu apa manfaatnya dan bagaimana cara melakukannya? Simak ulasan ini sampai selesai ya.
Table of Contents
TogglePengertian Self Healing
Self healing adalah proses penyembuhan luka emosional, mental, atau psikologis yang dilakukan oleh diri sendiri secara sadar dan terarah. Proses ini bertujuan untuk memulihkan ketenangan batin, memperbaiki persepsi diri, dan mengatasi trauma masa lalu tanpa harus bergantung penuh pada bantuan pihak luar.
Self healing bukan berarti menolak bantuan profesional seperti psikolog atau terapis. Justru, ini adalah bentuk tanggung jawab dan kesadaran pribadi untuk terlibat aktif dalam proses pemulihan diri.
Menurut Mayo Clinic (2020), proses penyembuhan internal ini melibatkan kemampuan tubuh dan pikiran untuk memperbaiki dirinya sendiri melalui mekanisme alami, seperti refleksi diri, meditasi, afirmasi positif, dan manajemen stres.
Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Trauma Masa Lalu secara Efektif
5 Manfaat Self Healing
Di tengah tekanan hidup modern yang serba cepat, banyak orang mulai melirik praktek self healing sebagai cara untuk menjaga kewarasan dan ketenangan batin.
Self healing bukan sekadar tren, tetapi sebuah proses penting yang membantu seseorang menyembuhkan luka emosional dari dalam dirinya sendiri. Berikut adalah lima manfaat yang wajib kamu tahu.
1. Mengurangi Stres dan Kecemasan Berlebih
Salah satu manfaat utama self healing adalah mampu menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Melalui teknik seperti journaling, meditasi, pernapasan dalam, atau refleksi diri, kamu dapat meredakan ketegangan mental yang menumpuk.
Menurut American Psychological Association (APA), praktik kesadaran diri seperti mindfulness terbukti secara ilmiah dapat mengurangi stres dan memperbaiki respons emosional seseorang terhadap tekanan hidup.
2. Meningkatkan Kesadaran dan Penerimaan Diri
Self healing juga membantu seseorang mengenal dirinya lebih dalam. Saat kamu berani menghadapi luka batin dan emosi yang tidak nyaman, kamu menjadi lebih sadar siapa dirimu sebenarnya, termasuk kekuatan, kelemahan, dan batas pribadi.
Kesadaran diri ini kemudian berkembang menjadi penerimaan diri (self acceptance), yang menjadi pondasi penting untuk membangun kepercayaan diri dan hubungan yang sehat dengan orang lain.
3. Membantu Penyembuhan Luka Emosional dan Trauma
Luka batin dan trauma masa lalu yang tidak terselesaikan dapat mempengaruhi pola pikir, hubungan sosial, hingga kesehatan fisik. Kita bisa memanfaatkan self healing untuk memberi ruang dalam memproses emosi yang selama ini kita pendam.
Melalui aktivitas seperti terapi seni, menulis diary, atau konseling mandiri, kamu bisa perlahan menyembuhkan luka tersebut dan melepaskan beban psikologis yang menghambat pertumbuhan.
4. Meningkatkan Kesehatan Mental Secara Menyeluruh
Self healing bukan hanya soal mengurangi rasa sakit, tapi juga membangun pondasi mental yang kuat. Dengan rutin melakukan proses penyembuhan diri, kamu akan merasa lebih stabil secara emosi, intuitif, dan terhindar burnout serta terhindar dari gangguan psikologis lainnya.
Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), perawatan diri yang terstruktur membantu menjaga keseimbangan mental dan memperkuat daya tahan emosional terhadap tantangan hidup.
5. Mendorong Gaya Hidup Lebih Seimbang dan Bermakna
Self healing mendorongmu untuk lebih peduli terhadap kebutuhan tubuh dan jiwa. Kamu jadi lebih sadar pentingnya istirahat cukup, menjaga pola makan, menjauh dari lingkungan toksik, hingga menetapkan batasan sehat dalam hubungan.
Ini akan membentuk gaya hidup yang tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga lebih selaras dengan nilai dan tujuan hidupmu.
Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Rasa Sedih agar Hati Lebih Tenang
10 Cara Melakukan Self Healing
Buat kamu nih yang penasaran bagaimana cara melakukan self healing sendiri. Maka wajib tahu cara berikut, cocok untuk pemula dan sebenarnya mudah. Hanya perlu konsistensi.
1. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Kita bisa memulai self healing dengan memberi waktu untuk diri sendiri. Sisihkan momen khusus tanpa gangguan, tanpa gadget, tanpa tugas, tanpa distraksi. Waktu tenang ini akan membantumu mendengar isi hati dan menyadari apa yang sebenarnya sedang kamu rasakan.
Tidak ada salahnya kamu meninggalkan teman-teman, hanya untuk memberikan dirimu sendiri yang paling dalam, agar berpikir lebih jernih, tidak terpengaruh oleh faktor eksternal.
2. Tulis Jurnal Harian
Menulis jurnal adalah salah satu cara paling efektif untuk menyembuhkan diri. Kamu bisa menuliskan perasaan, pengalaman yang menyakitkan, atau hal-hal yang kamu syukuri. Proses ini membantumu memproses emosi secara sehat dan mengurai kekusutan pikiran.
3. Meditasi dan Mindfulness
Meditasi dan latihan mindfulness membantumu hadir di saat ini, tanpa terikat oleh masa lalu atau kekhawatiran masa depan. Bahkan meditasi 5–10 menit setiap hari bisa menenangkan sistem saraf dan mengurangi stres.
Menurut Kabat-Zinn (2003), mindfulness membantu seseorang menghadapi penderitaan dengan kesadaran penuh dan tanpa penghakiman.
4. Berjalan di Alam (Nature Walk)
Alam adalah penyembuh alami. Berjalan santai di taman, pegunungan, atau tepi pantai dapat merilekskan pikiran, menenangkan jiwa, dan memberi energi positif. Hubungan dengan alam juga terbukti meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan.
5. Memaafkan Diri Sendiri dan Orang Lain
Memaafkan bukan berarti melupakan, tetapi melepaskan beban emosional yang mengikat. Proses self healing akan lebih ringan jika kamu mulai berdamai dengan masa lalu dan tidak terus-menerus menyalahkan diri sendiri atau orang lain.
Baca Juga: 10 Cara Hidup Bahagia yang Bisa Kamu Terapkan Setiap Hari
6. Lakukan Aktivitas Kreatif
Melukis, menulis puisi, membuat kerajinan tangan, atau memasak bisa menjadi terapi emosional. Aktivitas kreatif memberikan ruang untuk menyalurkan emosi dan mengaktifkan sisi otak yang berperan dalam pemulihan psikologis.
7. Batasi Paparan Lingkungan Negatif
Self healing juga berarti menjaga batasan. Hindari lingkungan atau orang yang membuatmu merasa rendah, stres, atau tertekan. Energi negatif bisa memperlambat proses penyembuhan dan mengganggu keseimbangan mentalmu.
8. Ucapkan Afirmasi Positif Setiap Hari
Latih pikiran dengan kalimat-kalimat positif seperti “Aku cukup.”, “Aku sedang dalam proses menjadi lebih baik.”, “Aku layak bahagia.” Dan masih banyak lagi. Afirmasi harian ini membantu membangun kembali citra diri yang sehat dan penuh cinta terhadap diri sendiri.
9. Berolahraga atau Gerakkan Tubuh
Gerakan fisik seperti yoga, jogging, atau sekadar peregangan ringan bisa membantu melepaskan hormon endorfin yang membuat tubuh dan pikiran lebih rileks. Olahraga juga terbukti menurunkan tingkat depresi dan kecemasan.
10. Konsultasi dengan Profesional Jika Diperlukan
Self healing bukan berarti kamu harus melakukannya sendirian. Jika luka batin terlalu dalam atau gejala mental sudah mengganggu aktivitas harian, berkonsultasilah dengan psikolog atau konselor profesional.
Jika kamu kaum mendang-mending secara finansial, kamu bisa konsultasi pada hati kecilmu, berdialog pada diri sendiri. Karena kamu tetap akan menemukan jawabannya lewat sinkronisasi alam semesta.
Sinkronisasi adalah kamu mendapatkan jawaban atas pertanyaanmu sendiri secara kebetulan. Misal tidak sengaja terjawab ketika kamu berinteraksi dengan orang.
Atau ketika membaca tiba-tiba bacaan itu menjawab pertanyaanmu dan ketika membuka media sosial juga kamu menemukan jawaban dari dalam diri kamu.
Itulah ulasan seputar self healing. Jadi, Self healing bukan proses instan, tetapi perjalanan yang memerlukan kesabaran dan komitmen. Dengan meluangkan waktu untuk menyembuhkan diri, kamu tidak hanya akan merasa lebih damai, tapi juga menjadi pribadi yang lebih utuh dan tangguh menghadapi kehidupan.
Self healing bukan tentang melupakan, tapi tentang memahami dan melepaskan. Buku Sebelum Kau Tiba Pulihkan Diri Dari Luka akan menemanimu menapaki proses itu, satu demi satu halaman yang menyentuh hati sekaligus menguatkan.
Referensi
Kabat-Zinn, J. (2003). Mindfulness-Based Interventions in Context: Past, Present, and Future. Clinical Psychology: Science and Practice, 10(2), 144–156.
American Psychological Association. (2021). Self-care and mental health. Retrieved from: https://www.apa.org
Mayo Clinic. (2020). Stress relief from mindfulness and meditation. Retrieved from: https://www.mayoclinic.org