10 Teknologi Asal Indonesia, Bikin Bangga!

teknologi asal indonesia

Teknologi asal Indonesia sekilas dipandang tidak ada karya besar yang diciptakan. Sekilas tidak terlihat gaungnya. Tidak ada wujud teknologi yang benar-benar bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena dalam kehidupan sehari-hari, kita lebih banyak menemukan teknologi buatan dari luar negeri. 

Tidak hanya satu atau dua teknologi yang masuk ke Indonesia. Tetapi ada puluhan bahkan ratusan teknologi luar yang masuk. Seolah kita sedang dijajah lewat teknologi yang fiturnya luar biasa. Sehingga produk-produk buatan putra/putri bangsa tak terlihat, karena memang karakter masyarakat kita lebih bangga menggunakan produk luar daripada produk buatan negeri. 

Berikut adalah beberapa teknologi asal Indonesia yang sedikit dari kita menyadarinya. Dimana teknologi penemuan putra/putri bangsa ini sebenarnya tidak kalah canggih.

1. Fast Fourier Modulation (FFT)

Pernahkah kamu mendengar Fast Fourier Modulation (FFT)? teknologi sempat viral pada tahun 2014 lalu, jika penemuan jaringan 4G ini ternyata penemuan dari orang Indonesia. Dimana teknologi sudah dipakai di Single Carrier-Frequency Division Multiple Access (SC-DFMA) yang akan kita temukan dalam uplink 4G LTE. Pasalnya teknologi FFT ini sangat mendukung bandwidth transmisi standar LTE pada 4G. 

Kamu pasti penasaran bukan, siapa sih sosok penemu asal indonesia ini? Dia adalah Khoirul Anwar. Beliau berasal dari keluarga petani, namun ia mampu menorehkan prestasi gemilang untuk tanah air. Beliau mengawali karirnya lewat beasiswa dari Panasonic di Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang.

Jadi selama belajar di Jepang, Beliau mengembangkan teknik transmisi nirkabel dengan menggabungkan dua algoritma Fast Fourier Transform (FFT) kecil dan besar ke perangkat pengirim maupun penerima. Pada di tahun 2006 beliau mendapatkan penghargaan IEEE Radio and Wireless Symposium (RWD) di California.

2. Pesawat Gatotkaca N-250 

Pesawat Gatotkaca N-250 salah satu pesawat buatan Indonesia yang mampu menampung hingga 50 penumpang dengan 2 mesin yang didesain di dalam pesawat tersebut. Pesawat ini memiliki spesifikasi mesin Dual Turboprop 2439 KW Allison AE 2100 C dengan senam baling-baling. 

Salah satu putra bangsa yang menciptakan pesawat ini adalah BJ Habibie, yang tidak lain adalah Presiden RI ke-3. Dimana pesawat ini bisa terbang dengan kecepatan maksimum 610 km/jam dengan ketinggian 25.000 kaki. Jarak tempuh pesawat Gatotkaca N-250 ini adalah 2040 km.

Meskipun pesawat ini sudah tidak lagi digunakan, namun keberadaan fisik pesawat ini masih tersimpan rapi di museum Pusat TNI-AU dirgantara Mandala Yogyakarta.

3. Pondasi Caker Ayam 

Kamu pastinya sudah tidak asing lagi dengan teknik pondasi cakar ayam bukan? Yap! betul sekali. pondasi cakar ayam adalah teknik membangun gedung atau rumah lebih tahan lama. Salah satu kelebihan teknik ini dapat dibuat di tanah yang lembek. keunggulan bangunan cakar ayam tahan terhadap beban, tahan gempa agar tidak mudah roboh.


Metode ini sudah banyak digunakan berbagai negara. Setidaknya sudah ada 40 negara di dunia yang mengakui metode ini, beberapa negara yang sudah mempraktekannya adalah Jepang, Singapura, Jerman dan Denmark.

Penasaran sosok putra bangsa yang menemukan penemuan ini? Beliau adalah Prof Ir Sedyatmo Dr. HC. yang merupakan lulusan dari Hollandsch-Inlandsche School (HIS). Dahulu beliaru pernah menempuh pendidikan di jurusan Teknik Sipil di ITB atau dulu disebut dengan Technische Hoogeschool te Bandoeng.

4. Teknologi Sosrobahu

Teknologi Sosrobahu adalah sebuah teknik untuk membuat jembatan tanpa harus mengganggu para pengendara lain. Penemu teknologi ini bernama Ir. Tjokorda Raka SUkawati. Jadi, latar belakang penemuan metode ini bermula ketika dirinya sedang mendongkrak mobilnya. Beliau pun langsung melakukan uji coba dengan temuannya. 

Pada saat masa percobaan, Ir.Tjokorda Raka Sukawati tidak langsung berhasil. Selama melakukan eksperimen ada masanya gagal. namun Ia tidak mau berhenti. Setelah proses panjang, beliau mampu membuat Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH). Bentuk dari LPBH ini berupa dua piringan besar bergaris 80 cm yang berperan saling melengkapi.

Baca Juga:

5. Robot Gegana 

Robot Gegana adalah teknologi robot yang bisa menjinakan bom. Robot ini memiliki bobot 9 kg karena terbuat dari tank baja. Meskipun bentuknya kecil, ternyata robot ini mampu membawa beban berat 8 kg dalam posisi lengan menekuk. Ketika lengan robot memanjang hanya mampu mengangkat beban 4 kg saja.

Proses kerjanya robot ini digerakan menggunakan Remote Control. Dimana robot ini dapat digerakan dalam radius 500-600 meter. Robot ini setara dengan robot penjinak bom buatan jerman yang harganya mencapai 6 miliar. 

6. Chipset XIrka 

Jika di Amerika dan di Taiwan biasa membuat chip. maka Indonesia juga bisa merancang chip loh. Pembuatan chip ini dibuat atas kerjasama dengan Pusat Antar Universitas (PAU) Mikroelektronika Institut Teknologi Bandung (ITB). Pembuatan Chip pertama kali Indonesia pada tahun 2012 yang lalu. 

Salah satu perbedaan unik dari pembuatan chip buatan indonesia adalah dibuat dengan mengembangkan chipset yang diproduksi oleh Qualcomm yang banyak digunakan dalam smartphone.

Chipset ini tidak hanya digunakan untuk smartphone, tetapi juga dapat dapat diterapkan dalam elektronik lain seperti AC, Kulkas, TV dan masih banyak lainnya.

7. Smart Eagle II

Ciptaan teknologi yang tidak kalah keren,teknologi ini disebut Smart Eagle II. Teknologi ini adalah prototipe pertama Unman Aerical Vehicle yang diproduksi oleh PT Aviator Teknologi Indonesia. Menariknya dari teknologi ini tidak sekedar menciptakan prototipe pesawat, tetapi lebih dari itu. karena prototipe ini digunakan untuk kepentingan intelijen di Indonesia.

Smart Eagle II ini dibuat dengan pancapang 3,6 meter dengan tinggi 1 meter dan lebar 4,8 meter. Pesawat ini sudah dibekali dengan kamera pengamat terstandar Gyro-Stabilized.

Sehingga masalah zoom kamera tidak lagi dipertanyakan, karena mampu zoom mencapai 25 kali dan memiliki thermal image sensor.

8. Teknologi Radar

Teknologi radar salah satu teknologi yang sangat bermanfaat karena memiliki fungsi sebagai navigasi. Salah satu penemu radar asal Indonesia adalah Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo. Beliau menemukan radar Circularly Polarized Synthetic Aperture untuk pesawat tanpa awak dan small satellite. tidak hanya itu saja, beliau juga menemukan radar peramal cuaca 3 dimensi. 

Kesuksesan penemuannya berawal ketika beliau mendapatkan beasiswa ke Chiba University, Jepang. Di sana beliau belajar dan eksplorasi pengetahuan. Hingga pada akhirnya menemukan terobosan baru. Tidak hanya menemukan penemuan radar, Prof Josh juga memegang paten antena mikrostrip.

9. Electro-Capacitive Cancer Therapy 

Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) adalah alat yang berfungsi untuk menyembuhkan alat terapi kanker. Didesain sedemikian rupa, sehingga alat ini bisa membunuh sel kanker berbasis medan listrik. Alat ECCT ini sudah tidak diragukan lagi dan sudah diakui medis internasional.

ECCT adalah alat yang ditemukan dan dikembangkan oleh Warsito. Warsito adalah seorang fisikawan yang sudah meraih nobel dua kali. Beliau putra bangsa kelahiran Solo, jawa tengah. Jadi alat ECCT ini adalah alat terapi kanker yang memanfaatkan listrik statis berdaya rendah.

10. Roket R-Han 450

Indonesia juga punya roket yang bernama R-han 450. roket jenis ini dikembangkan oleh Lapan dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan PT Dahana dan badan riset dan inovasi Nasional (BRIN).

Roket ini memiliki panjang 6.110 mm dengan panjang 4.459 mm dan berat mencapai 1.500 kg. roket ini diujicobakan pada tahun 2022 yang lalu untuk mengetahui apakah masih ada yang perlu dibenahi atau tidak.

Kesimpulan

Itulah artikel dari Bukunesia Store tentang 10 teknologi asal Indonesia yang sebenarnya patut kita apresiasi. Karena jika bukan yang mengapresiasi, siapa lagi? Sudah sepantasnya kita berbangga memiliki putra bangsa yang innovator.

Karena dengan menghargai dari hal-hal kecil, semakin banyak generasi yang berani mencoba dan menciptakan sesuatu yang baru. Mungkin kamu adalah salah satunya. (Iruekkawa Elisa)