7 Cara Mengatasi Trauma Kehilangan Orang Tersayang

trauma kehilangan orang tersayang

Kehilangan orang tersayang adalah salah satu ujian hidup yang paling berat. Rasa sedih, hampa, hingga pertanyaan tentang makna hidup kerap muncul dan membuat seseorang terjebak dalam trauma mendalam.

Namun, meski kehilangan meninggalkan luka, proses berduka sejatinya adalah bagian alami manusia untuk belajar menerima, bangkit, dan menemukan kekuatan baru.

Lalu bagaimana cara mengatasi trauma kehilangan? Simak artikel ini sampai selesai. 

3 Hal Yang Dialami Setelah Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang tersayang adalah salah satu pengalaman paling berat dalam hidup. Rasa kehilangan ini tidak hanya meninggalkan luka emosional, tetapi juga dapat mempengaruhi kondisi fisik dan sosial seseorang.

Proses berduka atau grief sendiri merupakan reaksi alami manusia, meskipun bentuk dan durasinya bisa berbeda pada setiap orang.

Menurut Elisabeth Kübler-Ross dalam teorinya tentang five stages of grief, manusia umumnya mengalami fase penolakan, marah, tawar-menawar, depresi, hingga akhirnya menerima kenyataan.

Namun dalam praktiknya, ada tiga hal besar yang kerap dialami setelah seseorang kehilangan orang terdekat.

1. Guncangan Emosional yang Mendalam

    Hal pertama yang hampir pasti dialami adalah guncangan emosional. Perasaan sedih, marah, hampa, bahkan rasa bersalah sering kali muncul. Kondisi ini wajar, sebab kehilangan menyentuh aspek psikologis terdalam manusia berupa rasa keterikatan.

    Menurut American Psychological Association (APA, 2020), kesedihan akibat kehilangan dapat memicu gejala mirip depresi jika tidak dikelola dengan baik. Karena itu, penting memberi ruang bagi diri sendiri untuk merasakan emosi tanpa menekannya.

    2. Perubahan Pola Hidup dan Kesehatan

      Kehilangan orang tersayang sering mempengaruhi rutinitas sehari-hari. Pola tidur terganggu, nafsu makan berkurang, hingga menurunnya konsentrasi dalam bekerja atau belajar.

      reseller store

      Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa orang yang sedang berduka rentan mengalami penurunan sistem imun. Kondisi ini dikenal dengan istilah bereavement stress, yang jika dibiarkan bisa mengganggu kesehatan jangka panjang.

      Olahraga ringan, menjaga pola makan, serta mencari dukungan sosial bisa membantu tubuh tetap stabil.

      3. Pencarian Makna Hidup

        Di balik rasa sakit, kehilangan juga mendorong seseorang untuk merenungkan kembali makna hidup. Banyak orang mulai bertanya Apa arti hidupku setelah ini? Atau Bagaimana aku bisa melanjutkan tanpa dia?

        Proses pencarian makna ini bisa menjadi titik balik untuk menemukan tujuan baru. Viktor Frankl, seorang psikiater dalam bukunya Man’s Search for Meaning, menjelaskan bahwa manusia mampu bertahan menghadapi penderitaan bila ia menemukan makna di baliknya.

        Kehilangan sering kali menjadi pintu untuk memperkuat spiritualitas, kedewasaan, dan empati terhadap sesama.

        Dari tiga hal di atas, maka kehilangan orang tersayang memang menyakitkan, tetapi juga bagian dari perjalanan manusia. Guncangan emosional, perubahan pola hidup, dan pencarian makna adalah tiga hal besar yang umum dialami.

        Kuncinya adalah menerima, memberi waktu untuk berduka, serta mencari dukungan dari orang lain. Dengan begitu, kita bisa perlahan bangkit dan menjadikan kehilangan sebagai sumber kekuatan baru.

        Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Rasa Sedih agar Hati Lebih Tenang

        7 Cara Mengatasi Trauma Kehilangan Orang Tersayang

        Kehilangan seseorang rasanya memang mengganggu, yang bisa berdampak pada psikologis dan jika dipelihara bisa menimbulkan penyakit fisik.

        Padahal, hidup ini merasakan kesedihan adalah sesuatu yang alami, karena itu adalah sarana untuk kita belajar menjadi pribadi yang lebih dewasa. Jadi, cukup rasakan, kemudian bangkit.

        Menurut American Psychological Association (2020), berduka adalah proses alami, tetapi jika dibiarkan terlalu lama bisa berkembang menjadi prolonged grief disorder.

        Oleh karena itu, penting bagi setiap orang yang sedang berduka untuk menemukan cara sehat dalam mengelola rasa kehilangan. Berikut adalah tujuh cara yang bisa membantu mengatasi trauma kehilangan orang tersayang.

        1. Terima Perasaan yang Hadir

          Langkah pertama dalam menghadapi kehilangan adalah menerima bahwa kesedihan itu nyata. Jangan menekan atau menyangkal perasaan.

          Menurut Kübler-Ross (1969), tahap awal berduka memang melibatkan penolakan, tetapi penerimaan adalah kunci agar proses healing berjalan.

          Mengizinkan diri untuk menangis atau merasa hampa bukanlah tanda kelemahan, melainkan bagian dari proses manusiawi.

          2. Ceritakan Rasa Kehilangan

            Berbicara kepada orang lain dapat meringankan beban emosional. Entah itu keluarga, sahabat, atau konselor, menceritakan apa yang dirasakan membuat pikiran lebih lega.

            Studi dari Harvard Health (2022) menyebutkan bahwa dukungan sosial memiliki peran signifikan dalam mempercepat pemulihan dari trauma emosional. Jadi, jangan memendam semua sendiri.

            Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Trauma Masa Lalu secara Efektif

            3. Rawat Tubuh, Jangan Abaikan Kesehatan Fisik

              Ketika berduka, banyak orang melupakan pola makan sehat, tidur cukup, dan olahraga. Padahal tubuh yang terjaga akan membantu pikiran lebih stabil.

              Aktivitas sederhana seperti berjalan kaki di pagi hari atau berolahraga ringan bisa melepaskan endorfin, hormon yang membantu memperbaiki suasana hati.

              4. Temukan Cara Ekspresif untuk Melepaskan Emosi

                Selain berbicara, emosi bisa dilepaskan lewat aktivitas ekspresif seperti menulis jurnal, melukis, atau bahkan musik.

                Viktor Frankl (2006) menekankan bahwa ekspresi kreatif dapat membantu seseorang menemukan makna baru dalam penderitaan. Menulis surat untuk orang yang telah pergi, misalnya, bisa menjadi cara simbolis untuk merelakan.

                5. Perkuat Spiritualitas atau Ibadah

                  Bagi banyak orang, kehilangan memunculkan pertanyaan eksistensial. Di momen ini, spiritualitas dapat menjadi penopang. Doa, meditasi, dzikir, atau membaca kitab suci sering kali memberi ketenangan batin.

                  Menurut penelitian Koenig (2012), keterlibatan dalam aktivitas spiritual terbukti membantu individu lebih tangguh dalam menghadapi duka.

                  6. Hindari Isolasi, Tetap Terhubung dengan Komunitas

                    Rasa kehilangan sering membuat seseorang ingin menarik diri dari lingkungan. Namun isolasi justru bisa memperparah trauma. Cobalah tetap berinteraksi, meski sekadar berkumpul dengan keluarga atau bergabung dalam komunitas.

                    Forum pendukung (support group) juga bisa menjadi pilihan karena memberi ruang aman untuk berbagi cerita dengan orang-orang yang mengalami hal serupa.

                    7. Cari Bantuan Profesional Jika Diperlukan

                      Tidak semua orang bisa menghadapi trauma kehilangan sendirian. Jika kesedihan terasa terlalu berat, berkepanjangan, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, tidak ada salahnya mencari bantuan psikolog atau konselor.

                      Terapi seperti cognitive behavioral therapy (CBT) telah terbukti efektif membantu individu mengelola pikiran negatif akibat kehilangan.

                      Dari ketujuh cara mengatasi trauma kehilangan orang tersayang di atas, bagian mana yang paling sulit dipraktikkan? Trauma kehilangan orang tersayang memang menyakitkan, tetapi bukan berarti tidak bisa dilewati.

                      Kehilangan memang meninggalkan luka, tetapi di sisi lain juga merupakan proses pendewasaan diri. Jika kamu pernah merasakan trauma kehilangan orang tersayang, Buku Sebelum Kau Tiba Pulihkan Diri Dari Luka cocok untuk menemani proses sembuhmu.

                      Dapatkan bukunya sekarang juga di toko buku online Bukunesia pusatnya buku motivasi, buku inspirasi dan buku biografi para tokoh, pilihan lengkap, bergaransi, original dan berkualitas.

                      Referensi 

                      American Psychological Association. (2020). Grief: Coping with the loss of your loved one. APA. https://www.apa.org
                      Frankl, V. E. (2006). Man’s Search for Meaning. Boston: Beacon Press.
                      Harvard Health Publishing. (2022). The importance of social support during difficult times. Harvard Medical School.
                      Koenig, H. G. (2012). Religion, Spirituality, and Health: The Research and Clinical Implications. ISRN Psychiatry.
                      Kübler-Ross, E. (1969). On Death and Dying. New York: Macmillan.

                      Artikel Terbaru