7 Tujuan Menikah Dalam Islam Menurut Al-Quran

tujuan menikah dalam islam

Tujuan menikah dalam islam bisa bersifat wajib, sunah, makruh dan haram. Semua tergantung dari konteks permasalahannya. Pernikahan bisa menjadi wajib apabila seseorang sudah memiliki hasrat untuk menikah. Sementara menikah menjadi sunnah dan mubah apabila seseorang sudah mampu menjalankan pernikahan, namun tidak ada sesuatu yang menuntutnya melakukan pernikahan.

Menikah bersifat makruh apabila seseorang tidak bisa menjalankan pernikahan dan tidak sempurna. Dikatakan nikah haram apabila secara finansial tidak mampu menikahi dan tidak bisa menafkahi keluarganya.

Terlepas dari itu semua, tentu saja menikah dalam islam adalah hal yang baik dan mulia. Berikut adalah beberapa tujuan menikah dalam islam. 

1. Mencapai ketenangan dan kestabilan emosional

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam QS. Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya…” Ayat ini menegaskan bahwa pernikahan adalah sarana untuk saling memberikan kekuatan dan ketenangan bagi masing-masing pasangan.

Jika pernikahan justru menjadi toksik, maka ada sesuatu yang perlu dievaluasi. Kita harus memahami bahwa kehidupan tidak selalu berjalan mulus dan penuh kebaikan; terkadang, evaluasi dan perbaikan sangat diperlukan.

2. Membangun Keluarga

Setiap Muslim yang memiliki kesadaran diri dalam menjalani pernikahan pasti menginginkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Ketiga poin ini juga menjadi tujuan menikah dalam Islam, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Ar-Rum Ayat 21 yang artinya:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang.”

Kata “sakinah” memiliki arti ketenangan. Adapun arti “mawaddah” adalah rasa kasih sayang, sedangkan “rahmah” berarti rahmat.

3. Menjaga Kesucian dan Ketaatan 

Bagi seorang Muslim, menikah tidak sekadar untuk menghindari tindakan zina. Salah satu tujuan menikah dalam Islam adalah menjaga kesucian dan ketaatan. Hubungan badan sebelum menikah adalah tindakan dosa dan melanggar ajaran agama, namun setelah sah secara agama sebagai pasangan, hubungan badan justru akan dicatat sebagai pahala dan ibadah.

Dari sini terlihat bahwa ada batasan yang jelas antara dosa dan pahala, yang bergantung pada cara dan tata cara yang diatur dalam ajaran Islam.

Baca Juga: 10 Alasan Wanita Takut Menikah, Apa Saja?

4. Melanjutkan Keturunan

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Menikahlah, karena sesungguhnya menikah itu adalah sunnahku, dan barang siapa yang tidak suka dengan sunnahku, maka dia bukanlah bagian dari umatku.” Jadi, menikah merupakan sunnah, dan barangsiapa yang menjalankan sunnah akan mendapatkan pahala.

Anjuran untuk menikah tidak hanya bertujuan untuk menjalankan sunnah, tetapi juga untuk melanjutkan keturunan dan mendidik anak. Pahala orangtua dalam mendidik anak bisa menjadi ladang pahala yang berlimpah. Apa yang diajarkan orangtua kepada anak dalam bentuk kebaikan, ketika dipraktikkan oleh anak, akan menjadi pahala bagi orangtua.

5. Meningkatkan Ibadah

Seperti yang kamu ketahui, menikah memiliki pahala yang besar. Berbakti kepada suami akan dicatat sebagai pahala, mendidik anak dengan sabar, dan menerima qada dan qadar Allah juga akan dicatat sebagai pahala dan amal saleh. Hampir setiap hal yang dilakukan dengan kesadaran dan niat ibadah dalam berumah tangga akan dicatat sebagai pahala.

Menikah memang tidak selalu membawa kebahagiaan; pasti ada masalah, pertengkaran, dan berbagai ujian hidup yang harus dihadapi. Namun, jika semua itu dijalani dengan ikhlas, maka semuanya akan dicatat sebagai ibadah dan amal saleh, dengan balasannya kelak adalah surga

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Pria yang Takut Menikah Menurut Islam

6. Membuka pintu rezeki 

Tujuan menikah dalam Islam adalah membuka pintu rezeki. Setiap pasangan memiliki kode rezeki yang berbeda dibandingkan saat masih lajang. Begitu juga ketika sudah memiliki anak, kode rezeki akan berbeda karena setiap anak membawa rezekinya masing-masing.

Ada yang rezekinya besar dan ada yang sedikit. Namun, ada satu hal yang menarik yang pernah saya dengar: jika kita menikah dengan niat untuk mendapatkan rezeki, maka setelah menikah kita akan diuji dalam hal rezeki. Niat yang bersifat materialistik dunia akan diuji. Oleh karena itu, menikahlah karena Allah SWT, berserah dan berpasrah kepada qada dan qadar yang telah Allah tetapkan.

7. Memperkuat Tali Silaturahmi

Pernikahan tidak hanya menyatukan dua individu saja, namu njuga menyatukan dua keluarga besar. Dengan begitu, pernikahan juga dapat berperan untuk memperkuat tali silaturahi antara kedua keluarga.

Kesimpulan

Itu dia artikel dari Bukunesia Store tentang tujuan menikah dalam islam menurut al-quran. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu.